Holaaa!!! Kali ini saya akan membagikan lagi nih perjalanan rekrutmen saya, lagi semangat-semangatnya yekan, jadi biarlah ya hehe. Kisah kali ini datang dari perusahaan Astra International, kalau sebelumnya saya mendaftar di anak perusahaannya, kali ini saya mendaftar di Astra International itu sendiri yang kerap dipanggil dengan sebutan AI. Satu-satunya perusahaan otomotif yang ingin saya lamar saat itu baru Astra International, saya memang belum tertarik dengan anak perusahaannya ataupun perusahaan lain, sehingga saya tidak banyak berpikir ketika AI membuka lowongan kerja. Apalagi posisi yang dibuka adalah salah satu target saya yaitu bagian sumber daya manusia atau di AI disebutnya human capital trainee.
HC trainee ini adalah salah satu program pelatihan yang nantinya trainee akan diproyeksikan untuk menjadi karyawan tetap AI dibidang human capital, yang penempatannya bisa di seluruh Indonesia dan di anak perusahaan Astra. Pelatihannya sendiri akan dilaksanakan di AI pusat yaitu Jakarta dengan berbagai assignment seperti program MT namun berbeda pada jenjang posisi yang akan diproyeksikan. Saya mendaftar pada bulan Agustus, dan baru mendapat undangan psikotes sekitar tiga minggu setelahnya, tepatnya pada event Job Fair UGM, yang diadakan pada awal bulan September.
I. TES PSIKOTES
Puji Tuhan penantian saya tidak sia-sia, karena saya mendapatkan undangan untuk mengikuti psikotes di Astra Motor Jombor, Yogyakarta. Sebelumnya saya pernah datang kesini untuk seleksi beasiswa Astra 1st, sehingga saya tidak terlalu asing dengan lokasinya. Tes psikotes berlangsung per-kloter, dengan kloter saya diadakan di Hari Jumat, pukul 09.00 pagi. Sebelumnya saya sudah sempat membaca-baca bagaimana tipe soal psikotes Astra melalui blog-blog :)), sehingga saya tidak cukup kaget dengan keadaan yang terjadi, karena benar-benar tidak terlalu jauh. Tes psikotes berlangsung selama kurang lebih 2 jam secara tertulis dengan soal-soal khusus yang dibuat oleh pihak Astra, sehingga bukan dari pihak ketiga. Tes psikotes terdiri dari 8 subtest, seperti tes verbal, deret angka, jaring-jaring kubus (yang paling tidak saya sukai HAHAHA), tes mengingat dan lain sebagainya. Tes psikotes Astra memang tergolong berbobot bagi saya, sehingga saat mengerjakan Anda harus benar-benar dalam kondisi tenang dan tetap semangat, karena saat melihat soalnya Anda pasti akan down namun jika dikerjakan secara perlahan pasti Anda bisa. Kenapa down? Coba saya ambil contoh pada soal deret angka, dimana angka-angka yang disusun tidak lagi berupa satuan atau ratusan, namun juga ribuan :)), eits jangan down dulu, setelah saya mencoba perlahan, soal-soal tersebut tetap bisa diselesaikan kok! Anda bisa coba cari contoh tes psikotes, karena bagi saya soal-soal psikotes Astra masih tergolong umum, hanya saja lebih berbobot. Oya setelah selesai, kita masih diberikan snack :))), gilaa memang top deh
II. FOCUS GROUP DISCUSSION
Sebulan berlalu, saya mendapatkan email undangan untuk melakukan FGD, yeay puji Tuhan, itu berarti saya lolos tahapan berikutnya. Karena saat itu saya sedang magang, saya pun harus membagi waktu saya, tapi Puji Tuhan lagi hehe, tesnya diadakan pada Jumat sore saat shift saya sudah selesai. Namun, hari itu ada hal mendadak yang harus saya selesaikan di kantor magang saya sehingga saya tidak bisa segera menuju tempat seleksi. Akhirnya, saya melaju kencang menuju Astra Motor Jombor namun pada lantai yang berbeda yaitu lantai 2. Sayangnya, sesampai disana proses FGD kelompok saya baru saja akan dimulai dan tempat saya sudah diambil oleh kandidat lain pada jam berikutnya, yang saat itu sudah terlebih dahulu datang :))), saya pun tetap diperbolehkan mengikuti FGD namun pada jam berikutnya. Well, saat itu saya bersyukur masih diberikan kesempatan namun juga cukup kecewa dengan diri saya, karena keterlambatan bukanlah hal yang bagus dimata rekruiter :))).
Sembari menunggu akhirnya saya coba menenangkan diri, dan menyiapkan strategi ala saya demi bisa maksimal saat FGD. Karena saya sudah mendapat poin minus atas keterlambatan, sehingga saya berpikir bahwa saya harus lebih standout saat FGD nanti. Sembari mengerjakan tugas magang, saya pun juga berkenalan dengan para peserta di kelompok saya nanti, dari situlah saya mulai belajar karakteristik setiap mereka. FGD kloter saya pun tiba, saya lumayan deg-degan saat itu hehe, karena FGD di perusahaan sebesar Astra bagi saya cukup menegangkan walau baru dibayangkan. Saat itu saya sengaja memilih kursi didekat rekruiter agar saya lebih terlihat, karena saya sadar suara saya kurang keras saat berbicara :))).
Rekruiter pun menjelaskan jalannya FGD yang saat itu diikuti oleh 6 orang pria dan dua perempuan. FGD akan berlangsung selama kurang lebih 30 menit, dengan tiga sesi. Sesi pertama adalah sesi pemahaman, dimana peserta akan diminta untuk memahami soal yang diberikan dan memikirkan jawaban versi mereka selama 10 menit. Sesi kedua adalah presentasi, dimana peserta akan diminta untuk mempresentasikan hasil pemikiran mereka selama kurang lebih 1 menit secara bergantian. Kemudian, sesi ketiga adalah tahapan diskusi, dimana para peserta akan dibiarkan berdiskusi dengan cara sendiri, dan menemukan jawaban yang disepakati secara bersama selama 5 menit. Tbh, bagi saya ini benar-benar yang dinamakan FGD dimana rekruiter akan bertindak sebagai mediator yang menunjuk satu-satu peserta untuk mengemukakan pendapatnya yang dibuat secara khusus pada sesi dua, karena banyak rekrutmen yang menamakan tahap FGD (focus) namun yang terjadi adalah LGD (leaderless), tidak ada mediator, sehingga para peserta harus inisiatif memberikan pendapat sehingga terkadang personally saya kurang bisa menikmati diskusinya hehe.
Oke balik lagi ya, setelah mendapat penjelasan dari rekruiter, tes pun dimulai. Sesi pertama adalah sesi dimana saya harus bisa setenang namun sekritis mungkin, karena ini adalah waktunya saya bisa memahami the whole problem yang ada di soal, membuat beberapa catatan-catatan kecil dan membuatnya menjadi jawaban yang bisa menunjukkan tingkat pemikiran saya. Soal yang diberikan adalah bagaimana saya dapat memprioritaskan beberapa masalah yang ada di Indonesia, tiap poin masalah terdapat bacaan yang cukup panjang dengan disertai infografik. Tips dari saya adalah bacalah memindai, cari kata kunci yang menurut Anda penting dan perhatikanlah infografik, karena pada infografik ini lah terdapat berbagai data yang menunjang, yang nantinya dapat memperkuat pendapat Anda. 10 menit berlalu, dan saya memasuki sesi kedua yaitu mempresentasikan, karena rekruiter sudah mengatakan jika masing-masing dari kami cuma memiliki waktu selama 1 menit sehingga saya menyusun kata-kata dengan menekankan penjelasan pada prioritas pertama dan terakhir. Karena ada teman saya yang terlalu detail menjelaskan prioritas pertama sehingga waktunya habis untuk menjelaskan poin lainnya sehingga pemikirannya pun tidak tersampaikan sepenuhnya. Saat itu saya memilih mengajukan diri pada giliran ketiga karena saya ingin melihat dahulu peserta yang pertama agar saya dapat melihat situasi yang ada dan juga agar pendapat saya lebih didengar, karena menjadi peserta terakhir memiliki kesan seperti hanya ikut-ikutan saja bagi saya. Selama proses presentasi saya mencatat setiap urutan prioritas dari tiap peserta dan meng-highlight setiap prioritas yang berbeda dengan alasan yang dikemukakan, serta tak lupa nama setiap peserta:))). Mungkin ini juga tips bagi Anda, dimana saat teman lain menjelaskan, Anda jangan terlihat seperti tidak memperhatikan dan kurang tertarik, karena mata rekruiter sangat canggih :)), bisa-bisa itu mempengaruhi penilaian terhadap Anda, jadi waktu luang itu bisa Anda isi dengan apa yang saya lakukan tadi.
Sesi ketiga pun dimulai, saat itu saya teringat apa yang dikatakan rekruiter pada awal penjelasan jika proses diskusi hanya berlangsung selama 5 menit, sehingga saya sadar kalau saya tidak berbicara pada kesempatan pertama karena alasan malu atau takut mungkin saya tidak akan mendapatkan kesempatan lain karena ada 8 orang di kelompok saya. Selain itu, saya juga memperhatikan perkataan rekruiter yang berkata jika tujuan dari diskusi ini adalah mendapat jawaban yang disepakati semua pihak, sehingga jika ada pendapat saya yang berbeda, sebaiknya saya tidak egois dan terlalu lama mempertahankannya apabila teman-teman yang lain tidak menyetujuinya. Puji Tuhan, karena pemikiran saya tersebut saya pun benar-benar melakukannya dan mendapat kesempatan berbicara, bahkan dua kali, dan benar, ada satu teman saya yang sampai akhir tidak mendapat kesempatan berbicara karena waktu yang begitu singkat. Selama proses diskusi, saya tidak mendapat kesempatan untuk memimpin jalannya diskusi sehingga saya memaksimalkan peran saya dengan menjadi pengingat akan hal-hal kecil yang dilupakan ehe, nah disinilah catatan-catatan kecil yang saya buat saat sesi pertama dan kedua benar-benar bermanfaat. Puji Tuhan, kelompok saya sangat kooperatif sehingga proses diskusi berjalan lancar tanpa adanya perdebatan yang besar :)))). Tbh, walaupun proses diskusi lancar, saya cukup kurang percaya diri dengan hasil perfoma saya, karena kandidat-kandidat lain terlihat sangat WOWW, dan saya bagaikan rempeyek :)).
III. INTERVIEW HR
Sebulan kemudian, tiba-tiba saya mendapat email undangan Interview HR, wow!! Saya kaget bukan main, itu berarti saya lolos dari tahapan FGD kemarin. Hebatnya lagi, interview HR diadakan melalui video call, sehingga saya tidak perlu ke Jakarta. Yeay, menghemat waktu, tenaga dan biaya :)). Namun, seketika saya agak was-was karena posisi saat itu saya sedang sibuk-sibuknya mengerjakan proyek magang saya sedangkan interview biasanya diadakan siang atau sore hari dimana saya masih di kantor saat itu, namun puji Tuhan, God’s work again!!! bisa-bisanya interview diadakan pukul 08.00 pagi :))), sedangkan saya baru masuk kantor jam 09.00 pagi. Karena saya hanya punya waktu satu malam untuk mempersiapkan diri, akhirnya saya mempersiapkan semuanya semaksimal mungkin, termasuk menelepon teman saya yang sudah bekerja di divisi tersebut untuk mengetahui garis besar pekerjaan yang akan saya lakukan.
Pagi harinya, saya sudah mempersiapkan semuanya, dan video call pun berlangsung dengan whatsapp. Saya diwawancara oleh bapak HR yang ternyata adalah atasan teman saya, beliau sangat ramah, dan wawancara hari itu berjalan dengan lancar tanpa gangguan jaringan dan atau mati lampu :)))). Puji Tuhan, pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pun bersifat umum dan hampir semua pertanyaan sama dengan apa yang telah saya persiapkan sehingga saya bisa menjawab semua pertanyaan dengan pasti dan lancar, termasuk deskripsi pekerjaan yang sudah saya dapatkan dari teman saya. Wawancara hari itu hanya berlangsung selama kurang lebih 25 menit, sangat singkat bagi saya. Sehingga saya pun masih sempat sarapan dan tidak terlambat ke kantor ehe. Fyi, seusai wawancara saya sedikit gundah karena dari penjelasan bapak HR tadi, ada beberapa poin terkait pekerjaan saya yang ternyata tidak sesuai ekspetasi awal saya, selain itu program akan mulai pada pertengahan November dimana sebenarnya saya masih (sangat) ingin menyelesaikan proyek magang saya dahulu, itulah gunanya sesi pertanyaan dari kandidat yang biasanya ditawarkan oleh HR, saran saya bertanyalah hal-hal penting yang perlu Anda ketahui sebelum terlalu jauh proses yang Anda lakukan namun jangan bertanya hal yang sensitif dan pertanyaan yang terlalu banyak yaa. Well, pada akhirnya saya tetap serahkan semuanya pada Tuhan, yang mana yang terbaik saja ehehe :)).
Day by day, saya pun menunggu kelanjutan kabar dari AI ini sembari magang, sekitar 2 minggu kemudian, saya mendapatkan pemberitahuan melalui email jika saya tidak lanjut ke tahap berikutnya :))). To be honest, saya cukup kaget saat itu, karena saya merasa wawancara berlangsung lancar dan saya pun dapat menjawab setiap pertanyaan yang diberikan. Tapi apa boleh buat, mungkin memang HC trainee AI bukan rezeki saya dan mungkin memang jalan Tuhan, saya harus menyelesaikan proyek magang saya dahulu :))), sehingga dengan ikhlas saya pun menerimanya, namun saya yakin Tuhan pasti sediakan yang terbaik bagi saya nantinya, begitupun juga Anda, saya yakin Tuhan pasti akan berikan yang terbaik buat Anda! Let’s trust God!
Step selanjutnya: panel interview, medical check up, offering

halo kak, terimakasih sharing pengalamannya sangat insightful👍 saya izin bertanya kak, untuk proses wawancara apakah menggunakan bahasa inggris ya kak? terimakasih
LikeLike
Hi there, utk proses wawancara dlm bhs indo yah, tapi tdk menutup kmngkinan HR akan menguji bhs ingg kita utk 1/2 pertanyaan, just to make sure that we can speak english properly 🙂
LikeLiked by 1 person
Halo Kak Timun Laut, i cant thank you enough Kak. Tulisan kakak sangat membantu. Aku juga daftar HC batch ini, aku Alhamdulillah baru mau masuk tahap psikotest sih kak. Kakak berkenan gak yah kalo ngebagiin email Kakak? Aku mau minta tips tips soal psikotest kak. Sekali lagi terima kasih Kak
LikeLike
Hi Nurfadilah, sorry for late resp
Wah congrats yaa, semoga sukses ya kamu skg dimanapun
LikeLike
Halo kak, salam kenal sebelumnya.
kalau boleh tau untuk topik FGD nya waktu itu mengenai apa ya kak?
apakah setiap simulasi topiknya akan selalu berbeda-beda? dan apakah kasusnya berkaitan dengan company/human capital ?
Thankyou!
LikeLike
yes jadi waktu itu topiknya berkaitan dengan human capital itself, jadi case-case human capital yang ada hubungannya dengan business perusahaan, namun tidak dipungkiri juga topik akan berubah ya, jadi keep updated selalu
LikeLike
Halo kak, sebelumnya terima kasih kak untuk informasinya.
Sangat membantu sekali, tapi kalau boleh mohon ijin kak untuk type tes soal bisa didetailkan lagi kak, kira kira dari delapan subtest apa saja?
Kebetulan juga untuk persiapan Human Capital Trainee Batch 11 juga kak di AI.
Terima kasih kak.
LikeLike
Hi Yohanna, tbh sy agak lupa kalau detailnya, tapi yg pasti subtest di astra ada terkait dengan numeral, verbal, dan visualisasi. Saran sy coba browsing subtest astra, karena sudah banyak contohnya di internet, good luck ya!
LikeLike
Hallo Kak. Jika gagal tahap ini, apakah masih bisa mencoba di batch setelahnya? Lalu berapa lama waktu tundanya?
Bisakah kita berkomunikasi melalui email Kak?
LikeLike
Hi Website Pp
yes of course, selama tidak ada email yang menyatakan kita dilarang mendaftar lagi, keep register for the next batch yah!
but if you are really curious about it, sy sarankan kamu email ke HR dan tanyakan hal tersebut, karena wewenang tersebut ada di masing-masing HR, tapi pengalaman sy saat itu tidak ada informasi terkait penundaan dan sebagainya 🙂
LikeLike
Hallo Kak. Apakah jika gagal di batch ini kita bisa mendaftar kembali di batch setelahnya? Lalu berapa lama yang dibutuhkan untuk kembali mendaftar Kak?
LikeLike
Hi Website Pp,
well actually it was the mystery all the time hehe karena memang tidak disebutkan secara spesifik dan tersurat oleh rekruiter,
saran sy jika gagal, keep going on, tetap mendaftar saja, kita tidak tahu aturan yang akan dipakai oleh perusahaan di tahun tersebut, toh tidak membuat kita rugi kan? 🙂
LikeLike