Hi semua! I hope you all’re in a good condition. Balik lagi nih sama kisah pencarian kerja yang masih terus berjalan, kali ini kisah pencarian kerja saya datang dari perusahaan tambang Australia yang berada di Indonesia yaitu Thiess. Thiess adalah perusahaan penyedia jasa tambang yang sudah cukup ternama dan memiliki berbagai cabang di berbagai belahan dunia, kalau di Indonesia sendiri sih tempat penambangannya di Kalimantan, dengan head office di Jakarta Selatan. Well, siapa sih yang tidak mau kerja di pertambangan? dengan gaji yang katanya fantastis, dan fasilitas yang mendukung seperti mess membuat pertambangan menjadi incaran para fresh graduate termasuk saya ehehe. Apalagi saat itu dibuka program sejenis MT yang dinamai Graduate Program, dengan acara pembukaan di Headquarter Thiess, Australia :))) Siapa yang gak mau woy!
I. Tes Psikotes
Saat itu saya mendaftar melalui sebuah poster dari grup angkatan saya, karena saat itu saya masih ragu karena belum tahu Thiess seperti apa, saya pun menunda untuk mendaftar. Puji Tuhannya, dosen saya membagikan kembali poster tersebut, jeng jeng, it means dosen saja merekomendasikan berarti bukan kaleng-kaleng nih:)), saya pun langsung tancap gas mendaftar hahaha. Saya mendaftar di posisi Human Capital, karena posisi tersebut dibuka untuk jurusan saya, Teknik Industri hehe. Beberapa minggu berlalu, Puji Tuhan, saya pun mendapatkan sms untuk mengikuti assessment day di sekolah vokasi UGM. Di tengah-tengah kehetic-an saya mempersiapkan magang a.ka mencari kos di kota Yogya, saya pun menyempatkan hari Sabtu saya untuk mencoba mengikuti assessment day.
Hari itu dimulai dengan tes psikotes secara tertulis, namun sebelumnya kami diharuskan duduk sesuai posisi yang kami lamar. To be honest, saya agak tidak menyangka kalau tes tertulis hari itu akan diadakan di ruangan itu, karena bagi saya mejanya cukup kecil dan jarak antar peserta sangat berdekatan. Beberapa problems lain adalah gambar pada layar yang kurang jelas, sehingga beberapa peserta harus maju kedepan untuk sekedar membaca soal, termasuk saya yang nekat maju menempati kursi yang kosong sebelum ditempati orang lain, itupun tetap ada beberapa soal yang tidak jelas karena memang gambarnya adalah hasil scan sehingga bisa Anda bayangkan :))). Tapi karena tidak bisa protes, saya pun mengerjakan sebisa yang saya lakukan. Tes psikotes berlangsung kurang lebih selama 1 jam dengan soal psikotes umum seperti verbal (analogi, sinonim, antonim, dsb) dan nominal (deret angka, dsb). Nah, setelah inilah kejutan dimulai, tiba-tiba rekruiter membagikan selembaran kertas yang lumayan besar, saya dalam hati langsung tertegun, “P A U L I mampus” begitu kata saya dalam hati. Saya yang saat itu sudah habis emosi dan tenaga gegara soal psikotes tadi, hanya bisa pasrah. Apalagi meja yang disediakan cukup kecil, well saya pun berusaha semaksimal mungkin. 1 jam berlalu, dan puji Tuhan, walaupun tenaga saya cukup terkuras habis, pauli saya meningkat dari tes pauli sebelumnya hahaha, sebuah rekor baru!
Setelah seluruh tes selesai, acara pagi itu dilanjutkan dengan company profile, sembari rekruiter menilai hasil psikotes. Walaupun tadi tes psikotesnya cukup membuat saya emosi hehe, tapi company profile membuat emosi saya turun, ya iyalah melihat benefit-benefit yang akan saya dapatkan membuat saya semakin mantap berkarir di Thiess, belum lagi keterbukaan Thiess terkait sistem yang mereka miliki seperti penempatan di daerah pelosok, akses pulang yang tidak mudah, hari libur yang berbeda dengan hari libur nasional , yang membuat kami calon karyawan menjadi tahu medan apa yang kami akan hadapi. Sekitar jam 11 siang, rekruiter pun mengumumkan nama-nama yang lolos pada tahap selanjutnya, dan Puji Tuhan, saya lolos :)). Well, tapi kembali lagi, surprise!!, tahapan selanjutnya akan diadakan pada siang hari itu juga yaitu F G D. Eng ing eng!!! Panik saya haha, seperti yang Anda ketahui, walaupun saya sudah mengikuti dua kali tahap FGD dan lolos, namun tetap saja saat akan mengikutinya lagi ada rasa khawatir yang tak biasa hahaha.
II. Focus Group Discussion
FGD diadakan pada pukul 11.30 itu juga, langsungan sekali ya memang. Saat itu kami dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan posisi yang kami lamar, saya pun sudah menebak kemungkinan soal yang diberikan pun tidak jauh dari permasalahan human capital, dan it came true! haha. Tiap kelompok jumlah anggotanya berbeda-beda, jika Anda mendaftar posisi yang saat itu sedang banyak kandidat yang lolos maka bisa jadi anggota kelompok Anda banyak, karena saat itu ada kelompok Geologi yang berisikan hampir 10 orang, saya tidak tahu akan seperti apa jadinya proses diskusi mereka hehe. Puji Tuhannya, anggota saya hanya 5 orang, yang menurut saya sangat efektif untuk dilakukan FGD. Saya tidak punya strategi khusus kala itu, karena dadakan seperti tahu bulat haha, sehingga saya hanya bisa berserah pada Tuhan dan belajar dari pengalaman saya sebelumnya. Setelah berkenalan, datanglah seorang bapak HR yang akan menjadi penilai FGD kami. Oya, fyi, proses FGD diadakan di 1 ruangan secara bersama-sama, dengan 2 kloter, jadi bisa dibayangkan akan seberisik apa ruangan tersebut hehe, sehingga saran saya, berbicaralah dengan volume yang sedikit keras.
Bapak HR pun menjelaskan soal yang diberikan, soal FGD saat itu seputar permasalahan human capital yaitu terkait pemindahan posisi kerja beberapa karyawan. Saya diberikan waktu 10 menit untuk memahami permasalahan dan menuliskan jawaban versi saya, dan sisa waktu yang ada digunakan untuk berdiskusi. 10 menit berlalu, dan kami pun mulai berdiskusi. Oya, jadi FGD disini lebih kepada leaderless ya karena tidak ada moderator yang ditunjuk secara khusus. Strategi saya seperti FGD saya sebelumnya yaitu duduk pada posisi yang terlihat oleh Bapak HR, berusaha berbicara pada kesempatan pertama, dan berfokus pada hal-hal kecil yang kelompok sering lewatkan (untuk tips yang lebih lengkap lagi Anda dapat membaca cerita rekruitmen FGD saya sebelumnya di Mayora dan Astra International). Puji Tuhan, diskusi berjalan sangat lancar, hal ini didukung dengan waktu FGD yang cukup lama bagi saya, sampai kelompok saya bisa mendapatkan kesimpulan dan masih bisa bersendau gurau. To be honest, bagi saya itu adalah FGD paling lancar dan santai yang pernah saya lakukan, saya seperti bukan sedang seleksi namun seperti sedang berbincang dengan teman-teman sebaya, bahkan anggota saya tidak ada yang terlihat ingin menonjol ataupun berdebat. It was so fun, trsut me!
Beberapa minggu pun berlalu semenjak FGD, namun saya tidak kunjung mendapatkan pemberitahuan terkait lolos tidaknya saya, sampai saya menyelesaikan magang saya di Bulan Januari. Saya benar-benar lupa dengan lamaran saya di Thiess dan menganggapnya jika saya sudah gugur. Namun, Tuhan berkata lain, saat hendak menuju Ibadah Pondok Daud, dijalan saya mendapatkan email yang bertuliskan undangan interview HR, sejenak saya berpikir “Hah, interview apa ini, perasaan engga ada daftar perusahaan lagi”, dan ternyata Thiess! OMG!! Kaget bukan main saya, sampai mau oleng dijalan (jangan ditiru ya), saya benar-benar bersyukur karena masih diberikan kesempatan lagi.
III. Interview HR
Hal yang membuat saya bersyukur lagi adalah karena pengumuman yang tidak mendadak, H-7 hari, dikarenakan saya harus ke Jakarta, karena ada beberapa perusahaan yang memberikan undangan seleksi tes ke Jakarta namun baru H-1 diberikan, gemas kan kalau gitu jadinya :))), seleksi alam deh. Puji Tuhannya lagi, saya memang sempat ingin ke Jakarta untuk bertemu dengan teman saya sebelum dia pindah kerja ke Sulawesi, namun tidak mungkinkan saya ke Jakarta hanya untuk bertemu teman saya, ongkos nya kak :)), alhasil dengan adanya undangan interview ini saya bisa melakukannya, yeay!
Singkat cerita, saya sudah di Jakarta pada hari Senin dan bersiap untuk menuju Head Office Thiess yang berada di Gedung Ratu Prabu, Jakarta Selatan. Nah, ini gunanya kalian melihat lokasi seleksi di maps sebelumnya, karena lokasinya ternyata lumayan jauh dari tempat penginapan saya sehingga saya harus mengestimasi perjalanan, belum lagi lokasi tersebut terletak di jalur kemacetan. Sebelumnya saya harus mempersiapkan berkas-berkas yang cukup lengkap, dan berangkat kurang lebih 2 jam sebelumnya untuk menghindari hal yang tidak inginkan :)). Saya berangkat pada pukul 2 siang dengan naik ojek online, dan ternyata benar saudara, karena lokasinya yang cukup rumit , ojol saya salah membaca maps yang mengakibatkan salah memilih jalan, yang membuat saya harus memutar jalan sampai 1 jam lamanya :))). Akhirnya saya sampai pada pukul 3 sore, dengan kondisi yang cukup lelah, karena terlalu lama berada di atas kendaraan, motionsickness effect ceelah :)).
Saya pun langsung masuk ke dalam gedung dan menuju lantai yang diberitahukan. Sesampai sana, saya diminta untuk menunggu terlebih dahulu di lobby. Mulailah aksi saya, pura-pura izin ke toilet untuk touch up hahaha, tapi memang saya saat itu ingin ke toilet kok. Saya pun berhasil merubah penampilan kucel saya menjadi lebih proper, saya sarankan Anda selalu membawa touch up kit ketika Anda hendak interview hahaha sesederhana sisir, gel rambut, dan parfum (untuk pria ya ini), because first impression is matter!. Akhirnya pukul 4 sore pun, saya diizinkan masuk ke ruangan interview. Disitu saya bertemu dengan Ibu Wini yang merupakan HR di bidang cost and benefit dan Bapak Andy yang merupakan HR di bidang recruitment. Interview pun dimulai.
Pertanyaan yang diberikan masih tergolong umum dan beberapa lebih ke menceritakan pengalaman yang dihadapi, interview pun berjalan santai dan tidak menegangkan karena seperti mengobrol saja, saya yakin bagian ini Anda pasti bisa menjawab setiap pertanyaan, asalkan Anda tetap tenang dan berpikiran jernih. Kemudian, pertanyaan menjadi lebih deep terkait posisi yang akan saya ambil, karena saya melamar pada bidang Human Capital yang mana saya akan menjadi satu team dengan Ibu Wini dan Bapak Andy. Saya ingat betul saat itu ditanya jika ingin masuk HC, saya akan memilih bagian mana. Di Thiess ada beberapa bidang HC,seingat saya antara lain recruitment, people development, cost and benefit, dan industrial relations. Karena saya tertarik pada bidang PD atau people development, saya pun menjawab itu, beserta dengan alasannya. Pembicaraan pun berlanjut membahas kesukaan saya terhadap bidang people development. Hingga sampai pertanyaan akhir dimana membuat saya tertegun. Mereka mengatakan jika untuk tahun ini posisi yang dibutuhkan hanyalah pada bagian cost and benefit, yang mana itu adalah bagian yang saya hindari. Tbh, mendengar itu saya agak kecewa karena posisi yang saya inginkan tidak dibuka, namun saya berusaha untuk tetap meyakinkan mereka bahwa saya masih mau belajar di posisi tersebut karena masih masuk dalam human capital. Fyi, Bu Wini ternyata adalah head di bagian cost and benefit, yang mana secara tidak langsung akan menjadi user dari para HC Graduate Program. Huee sayapun agak kaget dan tertegun sejenak :”, ternyata saya diwawancarai oleh user saya. Interview hari itu pun berakhir pukul 5 sore, saya sudah berusaha maksimal hari itu dan saya hanya bisa menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Pak Andy pun mengatakan jika ada satu tahapan yang akan saya kerjakan lagi yaitu tes excel, karena saat itu saya sudah terlanjur membeli tiket pulang ke Solo pada pukul 10 malam, Pak Andy memutuskan untuk memberikan tes excel beberapa hari setelahnya dan secara online karena beliau takut saya tidak bisa pulang hari itu apabila tetap mengerjakan tes excel di kantor, karena beliau juga tidak memberitahukan sebelumnya. Puji Tuhaan, baik banget kan ya :)))
IV. Tes Excel
5 Hari berlalu semenjak saya interview, saya kemudian mendapatkan email terkait pengerjaan tes excel dan Pak Andy menelepon saya untuk memberikan intruksi pengerjaan. Saya diberikan sebuah soal yang terdiri dari 10 nomor, yang harus diselesaikan dalam waktu 1 jam saja, untuk kemudian dikirimkan kembali pada Pak Andy. Tbh, soalnya memiliki tingkat kesulitan sedang, karena 1 soal mengandung beberapa perintah dan disitu saya agak kelabakan untuk mengatur waktu hahaha. Soal-soal yang diberikan seputar IF, AND, OR, V-LOOK UP, H-LOOK UP, PIVOT TABLE dan lain sebagainya yang belum sempat saya baca. Tes pun selesai, walaupun saya tidak dapat menyelesaikan seluruh soal namun setidaknya saya sudah berusaha semaksimal mungkin.
Day by day, saya pun menunggu pengumuman selanjutnya, karena setelah ini adalah tahap terakhir yaitu panel interview. Sampai pada bulan Maret pun saya masih belum mendapatkan informas mengenai kelanjutan saya, akhirnya saya pun memberanikan diri untuk mengirimkan email dan bertanya terkait kelanjutan proses lamaran saya. Beberapa hari pun, pihak Thiess membalas jika mereka sudah menemukan kandidat yang tepat untuk mengisi posisi HC yang sedang dibutuhkan :)). well, okay perjalanan saya harus berakhir disini, saat itu saya tidak terlalu terkejut karena sebelumnya pun saya sudah menduga dari hasil interview dahulu yang saya tidak terlihat tertarik dengan bidang cost and benefit :””. Mungkin memang Thiess belum menjadi rezeki saya. Saya pun mencoba mengirimkan email permintaan feedback, namun belum dibalas sampai sekarang hehe karena itu memang hak perusahaan untuk memberikan feedback ataukan tidak. Bagaimanapun, saya sangat bersyukur memiliki kesempatan untuk diproses pada salah satu perusahaan tambang terkemuka dan semoga kisah yang saya bagikan ini bisa menjadi panduan bagi Anda, saat hendak melamar pada perusahaan ini nantinya! Good luck!
Tahap selanjutnya: panel interview, medical check up, offering

Halo Kak, izin mau nanya, ini ikut seleksi GDP Thiess yang tahun berapa yaa? Karena aku lihat lihat suka berbeda apalagi di tahun tahun 2010-2013. Mksih kakk sebelumnya
LikeLike
Hi Dj! Ini seleksi GDP tahun 2019 untuk program awal 2020 yah.
LikeLike
Wah iya kak, berarti masih baru yaa, mau nanya si kak, berarti dulu sebelum psikotes ada seleksi administrasi gak ya? Kalau ada jarak pengumumannya brp lama ya kak ke psikotes itu? Makasih kaa
LikeLike
Iyaa ada, fyi utk setiap proses seleksi pasti akan diawali dg seleksi administrasi ya. Sy daftar tgl 26 sept, diumumkan lolos administrasi 2 okt, dan tes psikotesny di 5 okt.
LikeLike
berat juga ya 😂
LikeLike
Hi Indra
yes, but I think you can do that too even better 🙂
LikeLike
Halo kak izin mau bertanya, tahap seleksi dari FGD sampai Interview itu memakai bahasa inggris atau indonesia ya?
Seleksinya panjang juga ya, barusan daftar jadi deg degan tapi antusias juga. Makasih banyak ceritanya!
LikeLike
Hi Ken, sorry for late resp yah,
untuk FGD sendiri dengan bahasa Indonesia yah, kalau Interview hanya di introduction saja dengan bahasa Inggris, sisanya dengan bahasa Indonesia, good luck yaaa! short or long, just enjoy the process 😀
LikeLike
Hai kak, mau nanya nih, dulu kaka nunggu berapa lama dari waktu fgd ke interview hr ya? terus interview HR nya kaka pake bahasa inggris atau indonesia ya?
Makasii kak
LikeLike
Hi there,
3-4 minggu yah karena bertabrakan dengan liburan Natal dan Tahun Baru
bahasa Indo kok, tapi ada sesi dengan bahasa Inggris di waktu introduction saja
LikeLike
Hi kak timun laut, can i get ur identify like ur social media ig/anything else. I just crying blessed reading your article. So blessed!! Keep writing,story telling and keep inspiring kak.
LikeLike
Halo, kak. Saya izin ingin bertanya. Untuk jangka waktu antara FGD sampai mendapat undangan interview HR, tepatnya beberapa minggunya 2, 3, atau 4 minggu kak? Terima kasih sebelumnya.
LikeLike
Hi CBR, sorry for late resp yah
well, maybe 3-4 minggu karena waktu itu saya interview HR sebelum liburan Natal dan baru diinfokan tes FGD mendekati akhir Januari
LikeLike
Hallo kak. Aku baru baca. Kira2 untuk excelnya rumit gak kak? Misalnya seperti penggabungan formula If&and dsb?
Thankyouu kak
LikeLike
Hi Sya, sorry for late resp yah, I hope you’re doing well
Yes, kalau soal excel itu mostly terkait vlookup, hlookup and basic formula (sum, count, and etc) karena itu yang biasanya dipakai saat bekerja.
LikeLike
hay kak, mau nanya dong untuk tes FGD nya itu dalam bahasa inggris atau indo ya kak ? makasii
LikeLike
halo D, waktu itu kaka dalam bahasa Indo yah, tapi tidak dipungkiri bahwa ada kemungkinan dalam bahasa inggris juga, so be prepared ajah
LikeLike
halo kak, tulisan yang menarik! terima kasih udah mau berbagi. Mau tanya kak, apakah ketika interview HR sudah diberitahu kisaran benefit dan status kerjanya apakah kontrak atau sudah tetap?
LikeLike
Hi there, thank you ya!
yes, hal tsb sudah diinfokan pada saat interview. Apabila besok kamu blm terinfo, feel free utk bertanya terkait benefit dan status kerja kepada HR karena itu informasi dasar yang harus kamu miliki sbg dasar pertimbangan kedepannya.
LikeLike