This is the first post on my new blog. I’m just getting this new blog going, so stay tuned for more. Subscribe below to get notified when I post new updates.
Hola everyone!! It’s nice to meet you all again, mari kita berbagi cerita di cuaca yang mulai sering hujan ini, malam jadi terasa lebih dingin btw hftt. To be honest, saya baru mengantuk sekali saat menulis ini hahaha, tapi karena saya tidak ingin menunda-nunda untuk menulis topik ini, ya jadilah kuy saya coba dalam kondisi mengantuk sekalipun, semoga tidak ketiduran haha. Well, okay masih berkaitan dengan dunia jobseeker, jadi kali ini saya akan membagikan tips dan trik dalam menghadapi salah satu tahapan seleksi kerja yang cukup ditakuti oleh beberapa orang yaitu interview atau wawancara. Saya sudah pernah melakukan beberapa kali wawancara pada beberapa perusahaan, sehingga saya harap pengalaman saya ini dapat memberikan pada Anda gambaran terkait interview dan bagaimana caranya untuk mempersiapkan dengan lebih baik! Let’s go!
I. Apa yang harus saya ketahui terkait Interview?
Hal pertama yang harus Anda tahu sebelum melangkah lebih jauh adalah mengetahui apa itu interview, bukan cuma tahu bahwa interview adalah wawancara :)), tapi lebih dari itu. Mengapa harus ada interview? apa kegunaan interview? seberapa pentingkah interview itu? hal-hal itulah yang harus Anda ketahui sehingga interview tidak menjadi momok yang menakutkan bagi Anda. Bagi saya interview adalah suatu tahapan dari perusahaan untuk lebih mengenali calon karyawannya secara langsung (person to person) sehingga mereka bisa memutuskan apakah kemampuan calon karyawan tersebut sesuai dengan posisi yang dibutuhkan dan apakah karakteristiknya sesuai dengan culture yang ada di perusahaan. Tentunya hal ini dilakukan untuk meminimalisir error yang terjadi pada tool psikotes. Kemudian pentingkah? melihat definisi tersebut tentunya sangat penting keberadaan interview ini bagi perusahaan. Nah, jika perusahaan saja menganggap interview adalah hal yang penting, tentunya interview juga penting bagi Anda! Why? Sama halnya dengan perusahaan, interview merupakan kesempatan emas bagi Anda untuk menunjukkan siapa diri Anda, dan apa kompetensi serta value yang Anda miliki. Tentunya Anda tidak bisa melakukan hal ini pada saat tahap psikotes bukan? atau bisa saja saat mengerjakan psikotes, Anda sedang sangat lelah / tidak fokus / nervous sehingga saat mengerjakan personality test, Anda tidak sengaja memilih jawaban yang tidak sesuai dengan karakteristik Anda, tentunya hal ini bisa Anda luruskan pada saat interview. Gunakanlah tahap interview ini juga sebagai saat dimana Anda mengenal lebih dalam terkait perusahaan yang Anda lamar, browsinglah terlebih dahulu hal-hal yang ingin Anda ketahui melalui internet kemudian tanyakan beberapa hal yang tidak Anda temukan pada saat wawancara, tentunya Anda harus memilah terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan yang layak Anda tanyakan. So don’t be worry guys! interview is our friend!
II. Perbedaan Interview HR, User dan Panel
Okay, setelah Anda antusias dalam mengikuti interview, tahap selanjutnya tentunya persiapan. Nah, sebelumnya Anda harus tahu bahwa ada tiga jenis interview saat seleksi kerja dimana ketiganya memiliki treatment yang berbeda-beda, why?, karena Anda akan dihadapkan pada pihak perusahaan dengan posisi yang berbeda.
Interview HR adalah tahap awal interview yang dilakukan bersama dengan tim human resources atau human capital. Bisa dibilang inilah interview yang paling sederhana dan tidak terlalu menakutkan, namun siapa sangka, interview HR inilah yang akan menjadi kunci masuk Anda ke dalam perusahaan. Yes, walaupun terkesan mudah, namun tim HR inilah yang akan menilai Anda secara tajam, apakah kompetensi serta karaktersitik Anda sesuai dengan posisi dan juga culture yang ada di perusahaan. Tim HR ini lah yang akan memandu Anda juga pada tahapan-tahapan setelahnya, termasuk yang akan merundingkan posisi Anda dengan para manager yang akan menjadi bos Anda. Tentunya jika Anda berhasil memikat tim HR, jalan Anda akan sangat dimudahkan haha. Itulah mengapa tahap interview HR tidak bisa dipandang sebelah mata.
Interview User adalah tahap interview dengan orang yang akan menjadi atasan Anda saat bekerja, biasanya berada pada posisi department head, sehingga tahapan ini pasti ada dan menjadi tahap interview terakhir ketika Anda mendaftar posisi officer, bukan management trainee yaa. Fyi, di beberapa situasi, terkadang tahap interview HR hanya berupa phone interview singkat dan langsung dilanjutkan dengan interview user sehingga jangan terkejut, jika tiba-tiba Anda langsung diundang untuk interview user, karena setiap proses recruitment memiliki tahapan yang berbeda. Karena Anda akan berhadapan dengan user atau atasan Anda, tentunya Anda perlu mempersiapkan diri dengan sangat baik, karena walaupun tim HR memberikan rekomendasi yang baik, segala keputusan ada di tangan user. Tapi jangan takut yah :)), pada umumnya interview user berjalan dengan santai kok, user biasanya hanya ingin tahu apakah Anda benar-benar sesuai untuk bekerja dengannya dengan memastikan kembali beberapa hal. Sehingga pertanyaan HR dan user, biasanya tidak jauh berbeda, hanya saja user lebih singkat dan to the point.
nb: beberapa perusahaan memiliki kebijakan masing-masing, sehingga setelah interview user terkadang Anda masih harus melakukan beberapa interview dengan user yang berada pada jabatan yang lebih tinggi seperti division head dan direktur. Biasanya hal ini karena posisi yang Anda lamar akan berhubungan dekat dengan pihak-pihak di jabatan tersebut, sehingga sabarlah :)). Pertanyaannya tidak jauh berbeda kok dan semakin ke atas akan semakin to the point.
Interview Panel adalah tahapan interview dimana Anda akan diwawancara oleh beberapa head dari perusahaan, biasanya adalah direktur. Bagi saya, interview panel adalah tahap interview yang paling menegangkan hahaha, karena literally kita akan mengalami rasanya sidang skripsi kembali. Nah, di beberapa perusahaan, proses interview panel ini akan dicombine dengan presentation stage, sehingga Anda diharuskan untuk mempresentasikan suatu ide ataupun pemecahan masalah dari suatu case tertentu dihadapan para head, yang kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dan interview. Tapi tenang, tidak semua posisi akan mengalami interview panel, biasanya tahapan ini akan ada di posisi development program seperti management trainee, officer development program, dan sejenisnya. Kenapa? karena pada development program ini biasanya Anda akan diproyeksikan untuk menempati posisi managerial seusai program, yang mana akan langsung berhubungan erat dengan para head.
III. Prepare Yourself!
Then, setelah Anda tahu seberapa pentingnya interview itu dan tahu siapa yang akan Anda hadapi, maka tahap selanjutnya adalah persiapan. Yes, persiapan is a must! Persiapan membuat Anda lebih tenang dan siap dalam menghadapi interview, yuk kita breakdown satu per satu!
1.Pastikan Kelanjutan Anda Inilah langkah awal yang harus Anda pastikan terlebih dahulu ketika Anda mendapatkan kabar sukacita jika Anda akan melalui tahapan interview. Kepastian yang saya maksud disini adalah apakah Anda akan benar-benar melanjutkan proses seleksi ke tahap berikutnya atau berhenti dan mengundurkan diri. I’m sure beberapa dari Anda pasti mengikuti tahap awal seperti psikotes hanya mencoba-coba hehe, tanpa memikirkan lebih lanjut apakah akan bekerja di perusahaan tersebut. Anda dapat mencoba browsing lebih lanjut tentang perusahaan, baik di website resminya atau membaca blog pribadi orang, selain itu Anda juga dapat calling kenalan Anda yang bekerja di perusahaan tersebut, untuk bertanya terkait job description, culture, value bahkan salary. Saran saya jika Anda memang tidak berniat mengambil perusahaan tersebut, berhentilah sampai disini, kenapa?, karena tentunya hal ini akan menyia-nyiakan waktu dan tenaga Anda karena pada akhirnya pun Anda tidak akan mengambil kesempatan yang diberikan. Namun, jika Anda punya tujuan lain kenapa terus melangkah, then just go on, it’s yours 🙂
2. Tag your calendar! Why? Saya pasti akan ingat, apalagi interview kan penting bagi saya. Eitss, iya saya tahu itu, tapi kesibukan Anda bisa membuat munculnya kemungkinan baru untuk Anda lupa jika pada hari tersebut, Anda akan ada interview:)). Setidaknya ini Anda lakukan untuk berjaga-jaga. Jika Anda akan melakukan interview secara offline maka tag kalender Anda minimal 1,5 jam sebelumnya untuk berangkat, hal ini untuk menghindari kemacetan dan kesalahan lokasi interview, lebih baik lagi jika pada hari sebelumnya Anda sudah mencari tahu dimana lokasi interview tersebut sehingga Anda sudah tahu medan menuju lokasi interview. Kemudian jika Anda akan melakukan online interview, maka lakukan hal yang sama yaitu kosongkan agenda anda 1,5 jam sebelum interview dan 2 jam untuk interview. 1,5 jam ini Anda gunakan untuk 1 jam mempersiapkan diri lagi (mereview ulang note yang sudah Anda siapkan) dan setengah jam mempersiapkan ruangan interview, seperti menata lokasi interview, menyiapkan laptop dan sebagainya. Setelah itu Anda dapat melakukan interview yang biasanya akan berjalan maksimal 1 jam, tapi ada baiknya Anda mengestimasikan 2 jam untuk mengakomodir adanya tambahan jam akibat koneksi yang buruk. Tbh, ada baiknya Anda benar-benar meluangkan waktu Anda 1 hari untuk interview hahaha, karena interview secara online memungkinkan adanya pergantian jam interview menjadi lebih awal ataupun mundur :” secara tiba-tiba, jadi harap bersabar yak jika Anda sedang online interview.
3. Belajar dan Berlatih Setelah Anda memantapkan hati Anda untuk melanjutkan proses ke tahap berikutnya dan telah men-tag kalender pribadi Anda, maka langkah selanjutnya adalah belajar dan berlatih interview. Ha perlu belajar? yes, definitely! Anda akan memasuki tahap interview dimana Anda akan berhadapan dengan pihak perusahaan baik HR, user ataupun panel direksi. Tentunya Anda wajib tahu dong, seperti apa perusahaan yang Anda lamar, apa visi-misinya, bisnis apa saja yang dijalankan oleh perusahaan, dan lain sebagainya. Akan menjadi sangat lucu jika Anda melamar namun tidak tahu menaung terkait perusahaan tersebut :)). Selain itu dengan belajar Anda juga mengamankan diri dari kemungkinan pertanyaan interviewer yang terkait dengan pengetahuan Anda terhadap perusahaan. Tidak ketinggalan juga, dengan belajar akan semakin memantapkan diri Anda untuk melangkah ke tahap selanjutnya. Tapi tenang, belajar disini bukan berarti menghapalkan semua hal terkait perusahaan, namun galilah knowledge dan informasi-informasi terkini terkait perusahaan seperti bisnis yang dijalankan, produk, visi serta misi, dan berita update terkait perusahaan.
Setelah Anda berhasil menambah knowledge, langkah selanjutnya adalah berlatih interview. Latihan disini adalah berlatih menjawab setiap pertanyaan yang kemungkinan akan ditanyakan sehingga Anda dapat menjawabnya dengan lebih siap dan lancar. Ha memang perlu ya? bukannya saat wawancara itu just be yourself? Yes, indeed! Saat wawancara memang jawablah sebisa mungkin sesuai diri Anda, namun latihan disini diperuntukan bagi Anda yang sering nervous dan berakhir dengan blank ketika akan menjawab pertanyaan, saya pernah kok pada waktu awal-awal melamar pekerjaan dan hal itu dapat Anda kurangi dengan berlatih :)))). Anda akan tetap menjawab sesuai diri Anda namun Anda sudah mempersiapkan dahulu jawabannya seperti apa, sehingga ketika Anda mulai nervous, setidaknya Anda mengingat jawaban Anda dan tidak totally blank, it helps you to keep on the track!. Remember, pratice makes perfect, right?. Anw, I give you all some questions kit below on the next section so you all can prepare it well :))
4. Persiapkan “ubarampe” saat Hari-H Pada bagian 2, saya menyarankan Anda untuk berangkat minimal 1.5 jam sebelum Anda melakukan offline interview, nah estimasi saya adalah 1 jam untuk perjalanan dan mencari ruangan (siapa tahu kan lokasi interview Anda berada di gedung bertingkat yang butuh waktu untuk menuju ruangan interview Anda:”), dimana setengah jam sisanya Anda sudah harus sampai di lantai ruangan interview. Setelah Anda sampai, Anda dapat melakukan semacam touch up penampilan hahaha di toilet perusahaan, oleh karena itu bawalah segala perlengkapan seperti sisir, krim rambut dan sabun muka untuk pria serta make up untuk wanita, oya jangan lupa membawa parfum! Jika setelah itu Anda masih punya waktu untuk menunggu, persiapkan lagi diri Anda dengan berdoa serta membuka note persiapan interview Anda, terkadang last minute preparation itu sangat berguna.
Berbeda halnya dengan saat online interview, Anda perlu mempersiapkan dari segi teknis. Yang pertama Anda perlu menyediakan laptop yang compatible dengan video dan microfon yang masih berfungsi dengan baik, beserta charger laptop yang siap sedia untuk mengisi. Laptop yang Anda sediakanpun harus sudah terinstall aplikasi video call yang diminta oleh interviewer sehingga Anda wajib mengecek email dari interviewer minimal 1 hari sebelumnya untuk mempersiapkan aplikasi video call. Kedua, persiapkan smartphone dengan aplikasi video call yang telah terunduh dimana Anda akan menggunakannya sebagai cadangan apabila terjadi eror dengan laptop Anda, dan jangan lupa isikan baterai sampai penuh. Kemudian persiapkan juga tempat wawancara yang proper, carilah lokasi di rumah Anda yang tenang dan nyaman untuk Anda wawancara, mintalah orang rumah untuk tidak membuat suara saat Anda melakukan wawancara. Selain tenang dan nyaman, carilah lokasi dengan pencahayaan bagus dan sebisa mungkin background yang netral, saya sarankan jangan wawancara dengan background kasur kamar yang berantakan :)) dan jangan melakukan wawancara dengan background orang-orang yang berlalu lalang, karena hal ini juga dapat memecah konsentrasi dari interviewer sehingga tidak maksimal dalam mewawancarai Anda.
5. Do the Interview! Setelah Anda mempersiapkan segalanya, saya akan memberikan beberapa tips saat Anda melakukan proses wawancara. Jika Anda melakukan offline interview, berjalanlah dengan penuh percaya diri dan tersenyum saat Anda dipersilahkan masuk. Kemudian Anda wajib menjabat tangan interviewer Andaa, menyapa dengan tegas dan duduk saat dipersilahkan. Namun, Anda juga perlu melihat appearance dari interviewer Anda, jika beliau adalah orang yang tidak melakukan jabat tangan tentunya Anda tidak perlu melakukannya. Ih sampai segitunya ya? Yes! karena hal itulah yang akan membentuk first impression interviewer terhadap Anda, jangan salah lhoo, first impression adalah hal yang suangat penting bagi beberapa interviewer. Dengan melihat penampilan serta gesture tubuh Anda selama beberapa detik, interviewer bisa langsung memberikan penilaian pribadi pada Anda dan jika first impression Anda baik, tentunya interviewer akan lebih tertarik untuk mewawancara Anda. Setelah itu, ketika proses wawancara berlangsung, Anda wajib menjaga posisi duduk Anda agar tidak terlalu tegang namun tidak terlalu santai pula, berusahalah rileks dan mencari posisi duduk yang nyaman namun tetap sopan. Lakukanlah kontak mata dengan interviewer sehingga Anda memberikan kesan bahwa Anda fokus berbicara padanya, bukan menjawab pertanyaan dengan melihat langit-langit atau kolong bawah meja hahaha. Yang terakhir adalah jawablah setiap pertanyaan dengan tegas, dan tidak berbelit-belit sehingga semakin menambah nilai plus interviewer jika Anda yakin dengan jawaban yang Anda lontarkan. Menghelalah napas setiap kali Anda akan menjawab pertanyaan, hal ini akan dapat membantu Anda untuk rileks dan tetap pada track nya. Lalu bagaimana jika ada pertanyaan yang sulit dan Anda butuh waktu untuk berpikir? Saya punya jurus andalan, dan i hope it works on you hahaa. Anda dapat mengkonfirmasi ulang pertanyaan yang diberikan sambil Anda berpikir jawaban apa yang akan Anda lontarkan :)). Oyaa, ada beberapa interviewer yang membuat suasana wawancara nya berlangsung lebih santai dan tidak tegang, itu adalah hal bagus namun berhati-hatilah jangan sampai Anda terbawa suasana dan akhirnya Anda menjadi hilang kendali, jadi be smart dalam membaca situasi!
Kemudian jika Anda melakukan online interview, kurang lebihnya sama, hanya saja media yang Anda gunakan adalah melalui video call, sehingga ada beberapa hal yang dapat disesuaikan. Semisal ketika Anda ingin menatap mata dari interviewer, Anda sebaiknya tidak menatap mata beliau yang ada di layar namun menatap kamera Anda :), karena kamera laptop adalah pengganti mata interviewer, sehingga akan terasa lebih pas. Anyway, karena pada saat online interview hanya beberapa bagian tubuh Anda yang akan tersorot, maka Anda harus lebih memaksimalkan suara dan mimik wajah. Buatlah suara yang tegas dan mimik wajah yang ceria namun meyakinkan ketika Anda berbicara dengan interviewer.
6. Pertanyaan Terakhir Yeayy, Anda telah berhasil menyelesaikan wawancara, namun jangan langsung terlena, karena biasanya di akhir wawancara, interviewer akan memberikan pertanyaan terakhir yaitu “Apakah ada yang ingin ditanyakan sebelum kita mengakhiri sesi interview hari ini?”. Mungkin bagi Anda, hal ini adalah sederhana dan Anda tidak perlu bertanya, namun saran saya, bertanyalah :)). Beberapa interviewer akan melihat pertanyaan Anda sebagai nilai tambah untuk menilai seberapa besar keinginan Anda untuk bergabung dengan perusahaannya, namun seperti yang saya bilang, beberapa saja, tidak semua interviewer, tapi tidak ada salahnya bukan untuk bertanya, selain itu Anda juga akan mendapatkan informasi-informasi yang Anda butuhkan. Namun kembali lagi, jangan sampai Anda pun bertanya terkait hal-hal yang sudah dijelaskan sebaelumny, itu bisa mengindikasikan jika Anda tidak mendengarkan dengan seksama, kecuali jika Anda hanya ingin sekedar memastikan. 1-2 pertanyaan saya rasa sudah cukup pada bagian ini. Anda dapat menanyakan terkait tahapan proses selanjutnya, lama waktu pemberitahuan lolos tahap selanjutnya, job description pekerjaan dan atau hal-hal terkait perusahaan. Setelah semua selesai, jika Anda melakukan offline interview maka Anda sebaiknya menjabat kembali interviewer dan mengucapkan terimakasih atas waktu yang beliau luangkan untuk Anda. Kemudian berjalanlah keluar dengan tenang dan percaya diri, karena ada kemungkinan interviewer pun masih menilai Anda saat meninggalkan ruang interviewer. Jika Anda melakukan online interview, maka Anda dapat mengucapkan terimakasih dan meminta izin terlebih dahulu untuk leave atau mematikan video call.
7. Follow up Hal terakhir yang harus Anda lakukan setelah menyelesaikan tahap interview adalah mem-follow up proses interview yang telah Anda lakukan. Nah, disinilah kegunaan dari Anda bertanya terkait lama waktu pemberitahuan lolos tahap selanjutnya, karena Anda bisa mengira-ngira kapan tepatnya Anda harus mem-follow up. Follow up disini dapat Anda lakukan dengan menghubungi interviewer ataupun pihak human capital dari perusahaan. Anda dapat menghubungi via email, ataupun whatsapp jika Anda memiliki nomor handphone interviewer Anda. Tujuan dari tahapan ini adalah agar Anda memperoleh kepastian dan dapat menentukan tindakan. Sedih bukan jika Anda sudah menunggu perusahaan A selama berbulan-bulan namun ternyata Anda sudah tidak lolos berbulan-bulan yang lalu namun pihak perusahaan tidak memberitahukannya sehingga Anda tidak menyadarinya, padahal jika Anda tahu lebih cepat, Anda bisa memulai untuk mendaftar di tempat lain.
IV. Questions Kit
Nah, dibagian ini saya akan membagikan beberapa pertanyaan ataupun perintah yang sering dilontarkan interviewer, Anda dapat menggunakan ini sebagai bahan berlatih. Saya jamin deh beberapa pertanyaan dibawah ini pasti ada yang keluar hahaha. So what are you waiting for? Let’s check it out!
Here are the questions (or commands): 1. Silahkan memperkenalkan diri Anda secara singkat! – Ini adalah pertanyaan pembuka yang menjadi default dalam proses wawancara, hampir semua proses wawancara pasti melakukan hal ini. Biasanya interviewer akan meminta Anda untuk menceritakan hal A, B, C namun ada juga interviewer yang tidak memberikan arahan. Saran saya jika tidak diberikan arahan, selain identitas diri, ceritakan juga secara singkat pengalaman kerja Anda (jika Anda belum pernah bekerja / magang, ceritakan pengalaman organisasi), hobi dan ketertarikan Anda dalam bidang apa saja. Tidak perlu terlalu panjang dan lengkap, karena pada akhirnya, interviewer akan menguliti Anda satu persatu hehe. Gunakanlah pertanyaan pembuka ini untuk menjawab selagi menenangkan diri dan membaca situasi interview, sehingga Anda merasa nyaman. Tips dari saya, banyaklah berlatih, karena jika Anda dapat memperkenalkan diri secara tenang dan terlihat professional (tidak terlihat berhenti dan berpikir), maka interviewer pasti akan lebih tertarik dengan Anda dan Anda pun akan lebih percaya diri. It’s a good start, isn’t it? 2. Mengapa Anda memilih jurusan xxx? – usahakan Anda tidak menceritakan jika Anda asal memilih jurusan tanpa alasan yang jelas, itu akan memberikan kesan jika Anda bukan pembuat keputusan yang baik. Ingatlah interviewer hanya dapat menilai kita dari apa yang kita katakan saat itu juga! 3. Mengapa Anda memilih belajar di universitas xxx? 4. Ceritakan pengalaman kerja Anda, dimana, sebagai apa dan result apa saja yang telah Anda berikan! – karena most of the interviewers akan bertanya terkait result atau hasil yang Anda berikan pada perusahaan Anda sebelumnya, maka persiapkanlah jawabannya sebelumnya dengan mengingat-ingat apa saja yang Anda telah hasilkan, hal ini untuk mengantisipasi jika Anda mengalami blank dan lupa :)) – Well, jika Anda belum pernah bekerja, biasanya interviewer akan meminta Anda untuk menceritakan pengalaman magang, jika Anda belum pernah juga, biasanya pertanyaan akan beralih ke skripsi Anda. So be prepared to remember your undergraduate thesis! 5. Ceritakan pengalaman organisasi Anda, sebagai apa dan apa result yang telah Anda berikan! – jika Anda tidak memiliki pengalaman organisasi, Anda dapat menggunakan pengalaman kepanitiaan. Ceritakan pengalaman organisasi yang paling berkesan dan memberikan banyak pengembangan diri pada Anda. 6. Apakah Anda pernah menemukan permasalahan pada saat kerja/magang/organisasi/kepanitiaan? bagaimana cara Anda menyelesaikannya? dan bagaimana hasilnya? 7. Bagaimana cara Anda berkomunikasi dengan teman kerja yang berbeda usia dengan Anda? 8. Bagaimana cara Anda beradaptasi dengan lingkungan baru? ceritakan berdasarkan pengalaman pribadi Anda! 9. Kesulitan-kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat berada di lingkungan kerja? dan bagaimana cara Anda mengatasinya? 10. Bagaimana cara Anda deal dengan berbagai hal yang tidak sesuai dengan ekspetasi Anda sebelumnya? 11. Bagaimana cara Anda mencapai target yang telah Anda tetapkan saat bekerja? 12. Pernahkah Anda tidak mencapai target yang Anda tetapkan ataupun yang diberikan oleh atasan Anda? dan bagaimana cara Anda mengatasi hal tersebut? 13. Pernahkah Anda memberikan sebuah inovasi baru pada tempat Anda bekerja? 14. Pernahkah Anda melanggar peraturan atau ketentuan pada saat Anda bekerja? – Satu hal yang harus Anda pahami, pelanggaran disini tidak hanya berarti Anda berbuat salah namun terkadang saat harus membuat keputusan dengan cepat dan dalam kondisi force major , ada beberapa hal yang harus Anda break. 15. Bagaimana cara Anda membagi waktu antara kuliah, dan berorganisasi? 16. Apa tujuan Anda bekerja? 17. Apa motivasi Anda memilih bekerja di perusahaan kami dan pada posisi x? 18. Apa yang Anda ketahui terkait perusahaan kami? – ada baiknya Anda mengetahui bidang bisnis perusahaan yang Anda lamar, visi dan misi serta tujuan perusahaan, produk yang dihasilkan, serta anak perusahaannya. 19. Apa yang Anda ketahui tentang posisi yang Anda lamar? pekerjaan-pekerjaan apa yang dilakukan oleh posisi tersebut? 20 Apa yang bisa Anda berikan pada perusahaan kami berdasarkan ilmu yang telah Anda dapatkan di jurusan? 21. Mengapa kami harus memperkerjakan Anda? 22. Apa kelebihan dan kekurangan Anda? – Nah, ini bagian yang sering membuat Anda bingung bukan? Mulai sekarang, lakukan semacam intropeksi diri untuk mengetahui apa kelebihan dan kekurangan Anda, jika Anda kesulitan, bertanyalah pada teman dekat serta teman yang pernah bekerja sama dengan Anda. Pilihlah minimal 3 untuk masing-masing kelebihan dan kekurangan. Terkhusus untuk kekurangan, berikan juga cara yang sudah Anda lakukan untuk mengurangi kekurangan tersebut. Oyaa, be selective dalam memilih kekurangan Anda, jangan memasukan sifat suka terlambat, kurang disiplin dan berbagai hal yang terlarang dilakukan oleh seorang karyawan :)) 23. Ceritakan pencapaian terbesar Anda dalam hidup! 24. Ceritakan pengalaman Anda pada saat gagal! 25. Ceritakan sebuah pengalaman yang mengubah hidup Anda atau yang menjadi titik balik Anda! 26. Apa pegangan hidup Anda? dan mengapa? 27. Apakah ada nasehat dari orangtua yang tetap Anda pegang sampai sekarang? 28. Siapakah orang yang paling mendukung Anda? 29. Berapa salary yang Anda minta? – dalam memutuskan ini, sebelumnya browsinglah terlebih dahulu di internet atau bertanya pada teman Anda, sehingga salary yang Anda minta tidak berlebihan ataupun kurang. Namun, jika Anda memang ingin meminta salary diatas dari standar, siapkan alasan yang cukup kuat kenapa mereka harus membayar Anda dengan nominal tersebut. 30. Apakah ada hal yang ingin ditanyakan sebelum kita mengakhiri sesi wawancara ini?
Okay, 30 pertanyaan sudah saya bagikan dan semoga tidak ada yang tertinggal ya hahaha. Oyaa, saran saya jawablah setiap pertanyaan dengan menceritakan secara singkat salah satu pengalaman Anda yang relevan, selain agar menambah nilai pengalaman kerja Anda, hal ini juga dapat mempermudah interviewer untuk mencerna informasi yang Anda berikan. Selain itu, usahakan semua pertanyaan yang mereka tanyakan, dapat Anda jawab sehingga menambah penilaian jika Anda adalah orang yang kaya pengalaman. Well, biasanya apa yang ditanyakan oleh interviewer, 80% berasal dari semua yang tertulis di CV anda, sehingga pelajari CV anda mulai dari sekarang, jangan asal menulis di CV tanpa alasan yang kuat!
nb: tidak semua pertanyaan saya bahas yahh :)) Feel free to chat in the comment room below!
V. Don’t dothis!
Selama Anda melakukan interview, sebaiknya Anda menghindari beberapa hal berikut ini: 1. Datang terlambat – jangan sekali-kali datang terlambat dalam proses rekrutmen ya! karena perusahaan sangat menjunjung tinggi kedisiplinan. Selain itu datang terlambat akan membuat Anda panik dan tidak tenang. Tentunya ini bukan first impression yang baik di mata interviewer. 2. Persiapan yang mepet – persiapan mepet disini adalah ketika Anda menyiapkan ubarampe (perlengkapan) mendekati jam interview seperti setengah jam sebelumnya (online) dan atau berangkat setengah jam sebelumnya (offline). Karena kita tidak tahu akan ada hal apa didepan kita, sehingga ada baiknya kita mempersiapkan beberapa jam sebelumnya. Hal yang sering terjadi adalah tiba-tiba jaringan eror, serta tiba-tiba laptop hang pada online interview, sedang pada offline interview biasanya pada jalanan macet atau kesulitan menemukan ruangan interview. 3. Memasang raut wajah malas – Interviewer adalah orang-orang yang jeli melihat ekspresi Anda. Jika Anda dari awal sampai akhir terlihat malas, maka interviewer akan menilai jika Anda tidak terlalu tertarik untuk melakukan interview dan bekerja di perusahaan mereka. Anda pun akan kalah dengan kandidat lain yang memiliki tingkat semangat serta keingintahuan yang tinggi. 4. Mengikuti interview sambil mengerjakan pekerjaanlain – Hal ini biasanya dilakukan saat online interview. Selain memecah fokus Anda, tentunya interviewer juga dapat menilai jika Anda tidak tertarik dengan proses interview yang berlangsung. Gerak-gerik mata Anda tentunya dengan mudah dapat diketahui oleh interviewer, sehingga komitmen Anda dalam mengikuti proses rekrutmen pun dapat dipertanyakan. 5. Menggunakan kata-kata yang tidak sopan – Nah, Anda perlu berhati-hati terhadap poin yang satu ini. Terkadang suasana yang nyaman dan interviewer yang humble membuat Anda terbawa oleh situasi dan secara tidak sengaja menggunakan kata-kata yang dinilai kurang sopan atau terlalu santai. Maka dari itu, selalu kontrol diri Anda, jangan sampai terlalu terbawa suasana.
Nah, itu semua tips dan trik interview ala saya, semoga dapat membantu Anda dalam mengikuti interview yang akan datang ya, terlepas dari semua persiapan diatas, jangan lupa untuk selalu berdoa ketika Anda hendak memulai interview agar semua hal dilancarkan dan Anda dijauhkan dari berbagai hal buruk. Fyi, proses interview tidak pernah lepas dari cocok-tidak cocoknya perusahaan terhadap kandidat sehingga ketika Anda gagal, tidak selalu karena Anda tidak qualified, bisa jadi karena Anda dirasa kurang sesuai baik dengan culture, visi perusahaan ataupun posisi yang Anda lamar, sehingga tetaplah bersemangat dan berusaha, Tuhan pasti akan mendekatkan Anda dengan rezeki Anda pada waktu yang terbaik. Well, sepertinya itu saja yang saya sampaikan, sampai jumpa! Oya jangan lupa bagikan tips dan trik ini pada kolega Anda yang membutuhkan yaa! Stay happy and healthy!
Hi semua!I hope you all’re in a good condition. Balik lagi nih sama kisah pencarian kerja yang masih terus berjalan, kali ini kisah pencarian kerja saya datang dari perusahaan tambang Australia yang berada di Indonesia yaitu Thiess. Thiess adalah perusahaan penyedia jasa tambang yang sudah cukup ternama dan memiliki berbagai cabang di berbagai belahan dunia, kalau di Indonesia sendiri sih tempat penambangannya di Kalimantan, dengan head office di Jakarta Selatan. Well, siapa sih yang tidak mau kerja di pertambangan? dengan gaji yang katanya fantastis, dan fasilitas yang mendukung seperti mess membuat pertambangan menjadi incaran para fresh graduate termasuk saya ehehe. Apalagi saat itu dibuka program sejenis MT yang dinamai Graduate Program, dengan acara pembukaan di Headquarter Thiess, Australia :))) Siapa yang gak mau woy!
I. Tes Psikotes
Saat itu saya mendaftar melalui sebuah poster dari grup angkatan saya, karena saat itu saya masih ragu karena belum tahu Thiess seperti apa, saya pun menunda untuk mendaftar. Puji Tuhannya, dosen saya membagikan kembali poster tersebut, jeng jeng, it means dosen saja merekomendasikan berarti bukan kaleng-kaleng nih:)), saya pun langsung tancap gas mendaftar hahaha. Saya mendaftar di posisi Human Capital, karena posisi tersebut dibuka untuk jurusan saya, Teknik Industri hehe. Beberapa minggu berlalu, Puji Tuhan, saya pun mendapatkan sms untuk mengikuti assessment day di sekolah vokasi UGM. Di tengah-tengah kehetic-an saya mempersiapkan magang a.ka mencari kos di kota Yogya, saya pun menyempatkan hari Sabtu saya untuk mencoba mengikuti assessment day.
Hari itu dimulai dengan tes psikotes secara tertulis, namun sebelumnya kami diharuskan duduk sesuai posisi yang kami lamar. To be honest, saya agak tidak menyangka kalau tes tertulis hari itu akan diadakan di ruangan itu, karena bagi saya mejanya cukup kecil dan jarak antar peserta sangat berdekatan. Beberapa problems lain adalah gambar pada layar yang kurang jelas, sehingga beberapa peserta harus maju kedepan untuk sekedar membaca soal, termasuk saya yang nekat maju menempati kursi yang kosong sebelum ditempati orang lain, itupun tetap ada beberapa soal yang tidak jelas karena memang gambarnya adalah hasil scan sehingga bisa Anda bayangkan :))). Tapi karena tidak bisa protes, saya pun mengerjakan sebisa yang saya lakukan. Tes psikotes berlangsung kurang lebih selama 1 jam dengan soal psikotes umum seperti verbal (analogi, sinonim, antonim, dsb) dan nominal (deret angka, dsb). Nah, setelah inilah kejutan dimulai, tiba-tiba rekruiter membagikan selembaran kertas yang lumayan besar, saya dalam hati langsung tertegun, “P A U L I mampus” begitu kata saya dalam hati. Saya yang saat itu sudah habis emosi dan tenaga gegara soal psikotes tadi, hanya bisa pasrah. Apalagi meja yang disediakan cukup kecil, well saya pun berusaha semaksimal mungkin. 1 jam berlalu, dan puji Tuhan, walaupun tenaga saya cukup terkuras habis, pauli saya meningkat dari tes pauli sebelumnya hahaha, sebuah rekor baru!
Setelah seluruh tes selesai, acara pagi itu dilanjutkan dengan company profile, sembari rekruiter menilai hasil psikotes. Walaupun tadi tes psikotesnya cukup membuat saya emosi hehe, tapi company profile membuat emosi saya turun, ya iyalah melihat benefit-benefit yang akan saya dapatkan membuat saya semakin mantap berkarir di Thiess, belum lagi keterbukaan Thiess terkait sistem yang mereka miliki seperti penempatan di daerah pelosok, akses pulang yang tidak mudah, hari libur yang berbeda dengan hari libur nasional , yang membuat kami calon karyawan menjadi tahu medan apa yang kami akan hadapi. Sekitar jam 11 siang, rekruiter pun mengumumkan nama-nama yang lolos pada tahap selanjutnya, dan Puji Tuhan, saya lolos :)). Well, tapi kembali lagi, surprise!!, tahapan selanjutnya akan diadakan pada siang hari itu juga yaitu F G D. Eng ing eng!!! Panik saya haha, seperti yang Anda ketahui, walaupun saya sudah mengikuti dua kali tahap FGD dan lolos, namun tetap saja saat akan mengikutinya lagi ada rasa khawatir yang tak biasa hahaha.
II. Focus Group Discussion
FGD diadakan pada pukul 11.30 itu juga, langsungan sekali ya memang. Saat itu kami dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan posisi yang kami lamar, saya pun sudah menebak kemungkinan soal yang diberikan pun tidak jauh dari permasalahan human capital, dan it came true! haha. Tiap kelompok jumlah anggotanya berbeda-beda, jika Anda mendaftar posisi yang saat itu sedang banyak kandidat yang lolos maka bisa jadi anggota kelompok Anda banyak, karena saat itu ada kelompok Geologi yang berisikan hampir 10 orang, saya tidak tahu akan seperti apa jadinya proses diskusi mereka hehe. Puji Tuhannya, anggota saya hanya 5 orang, yang menurut saya sangat efektif untuk dilakukan FGD. Saya tidak punya strategi khusus kala itu, karena dadakan seperti tahu bulat haha, sehingga saya hanya bisa berserah pada Tuhan dan belajar dari pengalaman saya sebelumnya. Setelah berkenalan, datanglah seorang bapak HR yang akan menjadi penilai FGD kami. Oya, fyi, proses FGD diadakan di 1 ruangan secara bersama-sama, dengan 2 kloter, jadi bisa dibayangkan akan seberisik apa ruangan tersebut hehe, sehingga saran saya, berbicaralah dengan volume yang sedikit keras.
Bapak HR pun menjelaskan soal yang diberikan, soal FGD saat itu seputar permasalahan human capital yaitu terkait pemindahan posisi kerja beberapa karyawan. Saya diberikan waktu 10 menit untuk memahami permasalahan dan menuliskan jawaban versi saya, dan sisa waktu yang ada digunakan untuk berdiskusi. 10 menit berlalu, dan kami pun mulai berdiskusi. Oya, jadi FGD disini lebih kepada leaderless ya karena tidak ada moderator yang ditunjuk secara khusus. Strategi saya seperti FGD saya sebelumnya yaitu duduk pada posisi yang terlihat oleh Bapak HR, berusaha berbicara pada kesempatan pertama, dan berfokus pada hal-hal kecil yang kelompok sering lewatkan (untuk tips yang lebih lengkap lagi Anda dapat membaca cerita rekruitmen FGD saya sebelumnya di Mayora dan Astra International). Puji Tuhan, diskusi berjalan sangat lancar, hal ini didukung dengan waktu FGD yang cukup lama bagi saya, sampai kelompok saya bisa mendapatkan kesimpulan dan masih bisa bersendau gurau. To be honest, bagi saya itu adalah FGD paling lancar dan santai yang pernah saya lakukan, saya seperti bukan sedang seleksi namun seperti sedang berbincang dengan teman-teman sebaya, bahkan anggota saya tidak ada yang terlihat ingin menonjol ataupun berdebat. It was so fun, trsut me!
Beberapa minggu pun berlalu semenjak FGD, namun saya tidak kunjung mendapatkan pemberitahuan terkait lolos tidaknya saya, sampai saya menyelesaikan magang saya di Bulan Januari. Saya benar-benar lupa dengan lamaran saya di Thiess dan menganggapnya jika saya sudah gugur. Namun, Tuhan berkata lain, saat hendak menuju Ibadah Pondok Daud, dijalan saya mendapatkan email yang bertuliskan undangan interview HR, sejenak saya berpikir “Hah, interview apa ini, perasaan engga ada daftar perusahaan lagi”, dan ternyata Thiess! OMG!! Kaget bukan main saya, sampai mau oleng dijalan (jangan ditiru ya), saya benar-benar bersyukur karena masih diberikan kesempatan lagi.
III. Interview HR
Hal yang membuat saya bersyukur lagi adalah karena pengumuman yang tidak mendadak, H-7 hari, dikarenakan saya harus ke Jakarta, karena ada beberapa perusahaan yang memberikan undangan seleksi tes ke Jakarta namun baru H-1 diberikan, gemas kan kalau gitu jadinya :))), seleksi alam deh. Puji Tuhannya lagi, saya memang sempat ingin ke Jakarta untuk bertemu dengan teman saya sebelum dia pindah kerja ke Sulawesi, namun tidak mungkinkan saya ke Jakarta hanya untuk bertemu teman saya, ongkos nya kak :)), alhasil dengan adanya undangan interview ini saya bisa melakukannya, yeay!
Singkat cerita, saya sudah di Jakarta pada hari Senin dan bersiap untuk menuju Head Office Thiess yang berada di Gedung Ratu Prabu, Jakarta Selatan. Nah, ini gunanya kalian melihat lokasi seleksi di maps sebelumnya, karena lokasinya ternyata lumayan jauh dari tempat penginapan saya sehingga saya harus mengestimasi perjalanan, belum lagi lokasi tersebut terletak di jalur kemacetan. Sebelumnya saya harus mempersiapkan berkas-berkas yang cukup lengkap, dan berangkat kurang lebih 2 jam sebelumnya untuk menghindari hal yang tidak inginkan :)). Saya berangkat pada pukul 2 siang dengan naik ojek online, dan ternyata benar saudara, karena lokasinya yang cukup rumit , ojol saya salah membaca maps yang mengakibatkan salah memilih jalan, yang membuat saya harus memutar jalan sampai 1 jam lamanya :))). Akhirnya saya sampai pada pukul 3 sore, dengan kondisi yang cukup lelah, karena terlalu lama berada di atas kendaraan, motionsickness effect ceelah :)).
Saya pun langsung masuk ke dalam gedung dan menuju lantai yang diberitahukan. Sesampai sana, saya diminta untuk menunggu terlebih dahulu di lobby. Mulailah aksi saya, pura-pura izin ke toilet untuk touch up hahaha, tapi memang saya saat itu ingin ke toilet kok. Saya pun berhasil merubah penampilan kucel saya menjadi lebih proper, saya sarankan Anda selalu membawa touch up kit ketika Anda hendak interview hahaha sesederhana sisir, gel rambut, dan parfum (untuk pria ya ini), because first impression is matter!. Akhirnya pukul 4 sore pun, saya diizinkan masuk ke ruangan interview. Disitu saya bertemu dengan Ibu Wini yang merupakan HR di bidang cost and benefit dan Bapak Andy yang merupakan HR di bidang recruitment. Interview pun dimulai.
Pertanyaan yang diberikan masih tergolong umum dan beberapa lebih ke menceritakan pengalaman yang dihadapi, interview pun berjalan santai dan tidak menegangkan karena seperti mengobrol saja, saya yakin bagian ini Anda pasti bisa menjawab setiap pertanyaan, asalkan Anda tetap tenang dan berpikiran jernih. Kemudian, pertanyaan menjadi lebih deep terkait posisi yang akan saya ambil, karena saya melamar pada bidang Human Capital yang mana saya akan menjadi satu team dengan Ibu Wini dan Bapak Andy. Saya ingat betul saat itu ditanya jika ingin masuk HC, saya akan memilih bagian mana. Di Thiess ada beberapa bidang HC,seingat saya antara lain recruitment, people development, cost and benefit, dan industrial relations. Karena saya tertarik pada bidang PD atau people development, saya pun menjawab itu, beserta dengan alasannya. Pembicaraan pun berlanjut membahas kesukaan saya terhadap bidang people development. Hingga sampai pertanyaan akhir dimana membuat saya tertegun. Mereka mengatakan jika untuk tahun ini posisi yang dibutuhkan hanyalah pada bagian cost and benefit, yang mana itu adalah bagian yang saya hindari. Tbh, mendengar itu saya agak kecewa karena posisi yang saya inginkan tidak dibuka, namun saya berusaha untuk tetap meyakinkan mereka bahwa saya masih mau belajar di posisi tersebut karena masih masuk dalam human capital. Fyi, Bu Wini ternyata adalah head di bagian cost and benefit, yang mana secara tidak langsung akan menjadi user dari para HC Graduate Program. Huee sayapun agak kaget dan tertegun sejenak :”, ternyata saya diwawancarai oleh user saya. Interview hari itu pun berakhir pukul 5 sore, saya sudah berusaha maksimal hari itu dan saya hanya bisa menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Pak Andy pun mengatakan jika ada satu tahapan yang akan saya kerjakan lagi yaitu tes excel, karena saat itu saya sudah terlanjur membeli tiket pulang ke Solo pada pukul 10 malam, Pak Andy memutuskan untuk memberikan tes excel beberapa hari setelahnya dan secara online karena beliau takut saya tidak bisa pulang hari itu apabila tetap mengerjakan tes excel di kantor, karena beliau juga tidak memberitahukan sebelumnya. Puji Tuhaan, baik banget kan ya :)))
IV. Tes Excel
5 Hari berlalu semenjak saya interview, saya kemudian mendapatkan email terkait pengerjaan tes excel dan Pak Andy menelepon saya untuk memberikan intruksi pengerjaan. Saya diberikan sebuah soal yang terdiri dari 10 nomor, yang harus diselesaikan dalam waktu 1 jam saja, untuk kemudian dikirimkan kembali pada Pak Andy. Tbh, soalnya memiliki tingkat kesulitan sedang, karena 1 soal mengandung beberapa perintah dan disitu saya agak kelabakan untuk mengatur waktu hahaha. Soal-soal yang diberikan seputar IF, AND, OR, V-LOOK UP, H-LOOK UP, PIVOT TABLE dan lain sebagainya yang belum sempat saya baca. Tes pun selesai, walaupun saya tidak dapat menyelesaikan seluruh soal namun setidaknya saya sudah berusaha semaksimal mungkin.
Day by day, saya pun menunggu pengumuman selanjutnya, karena setelah ini adalah tahap terakhir yaitu panel interview. Sampai pada bulan Maret pun saya masih belum mendapatkan informas mengenai kelanjutan saya, akhirnya saya pun memberanikan diri untuk mengirimkan email dan bertanya terkait kelanjutan proses lamaran saya. Beberapa hari pun, pihak Thiess membalas jika mereka sudah menemukan kandidat yang tepat untuk mengisi posisi HC yang sedang dibutuhkan :)). well, okay perjalanan saya harus berakhir disini, saat itu saya tidak terlalu terkejut karena sebelumnya pun saya sudah menduga dari hasil interview dahulu yang saya tidak terlihat tertarik dengan bidang cost and benefit :””. Mungkin memang Thiess belum menjadi rezeki saya. Saya pun mencoba mengirimkan email permintaan feedback, namun belum dibalas sampai sekarang hehe karena itu memang hak perusahaan untuk memberikan feedback ataukan tidak.Bagaimanapun, saya sangat bersyukur memiliki kesempatan untuk diproses pada salah satu perusahaan tambang terkemuka dan semoga kisah yang saya bagikan ini bisa menjadi panduan bagi Anda, saat hendak melamar pada perusahaan ini nantinya! Good luck!
Tahap selanjutnya: panel interview, medical check up, offering
Holaaa!!! Kali ini saya akan membagikan lagi nih perjalanan rekrutmen saya, lagi semangat-semangatnya yekan, jadi biarlah ya hehe. Kisah kali ini datang dari perusahaan Astra International, kalau sebelumnya saya mendaftar di anak perusahaannya, kali ini saya mendaftar di Astra International itu sendiri yang kerap dipanggil dengan sebutan AI. Satu-satunya perusahaan otomotif yang ingin saya lamar saat itu baru Astra International, saya memang belum tertarik dengan anak perusahaannya ataupun perusahaan lain, sehingga saya tidak banyak berpikir ketika AI membuka lowongan kerja. Apalagi posisi yang dibuka adalah salah satu target saya yaitu bagian sumber daya manusia atau di AI disebutnya human capital trainee.
HC trainee ini adalah salah satu program pelatihan yang nantinya trainee akan diproyeksikan untuk menjadi karyawan tetap AI dibidang human capital, yang penempatannya bisa di seluruh Indonesia dan di anak perusahaan Astra. Pelatihannya sendiri akan dilaksanakan di AI pusat yaitu Jakarta dengan berbagai assignment seperti program MT namun berbeda pada jenjang posisi yang akan diproyeksikan. Saya mendaftar pada bulan Agustus, dan baru mendapat undangan psikotes sekitar tiga minggu setelahnya, tepatnya pada event Job Fair UGM, yang diadakan pada awal bulan September.
I. TES PSIKOTES
Puji Tuhan penantian saya tidak sia-sia, karena saya mendapatkan undangan untuk mengikuti psikotes di Astra Motor Jombor, Yogyakarta. Sebelumnya saya pernah datang kesini untuk seleksi beasiswa Astra 1st, sehingga saya tidak terlalu asing dengan lokasinya. Tes psikotes berlangsung per-kloter, dengan kloter saya diadakan di Hari Jumat, pukul 09.00 pagi. Sebelumnya saya sudah sempat membaca-baca bagaimana tipe soal psikotes Astra melalui blog-blog :)), sehingga saya tidak cukup kaget dengan keadaan yang terjadi, karena benar-benar tidak terlalu jauh. Tes psikotes berlangsung selama kurang lebih 2 jam secara tertulis dengan soal-soal khusus yang dibuat oleh pihak Astra, sehingga bukan dari pihak ketiga. Tes psikotes terdiri dari 8 subtest, seperti tes verbal, deret angka, jaring-jaring kubus (yang paling tidak saya sukai HAHAHA), tes mengingat dan lain sebagainya. Tes psikotes Astra memang tergolong berbobot bagi saya, sehingga saat mengerjakan Anda harus benar-benar dalam kondisi tenang dan tetap semangat, karena saat melihat soalnya Anda pasti akan down namun jika dikerjakan secara perlahan pasti Anda bisa. Kenapa down? Coba saya ambil contoh pada soal deret angka, dimana angka-angka yang disusun tidak lagi berupa satuan atau ratusan, namun juga ribuan :)), eits jangan down dulu, setelah saya mencoba perlahan, soal-soal tersebut tetap bisa diselesaikan kok! Anda bisa coba cari contoh tes psikotes, karena bagi saya soal-soal psikotes Astra masih tergolong umum, hanya saja lebih berbobot. Oya setelah selesai, kita masih diberikan snack :))), gilaa memang top deh
II. FOCUS GROUP DISCUSSION
Sebulan berlalu, saya mendapatkan email undangan untuk melakukan FGD, yeay puji Tuhan, itu berarti saya lolos tahapan berikutnya. Karena saat itu saya sedang magang, saya pun harus membagi waktu saya, tapi Puji Tuhan lagi hehe, tesnya diadakan pada Jumat sore saat shift saya sudah selesai. Namun, hari itu ada hal mendadak yang harus saya selesaikan di kantor magang saya sehingga saya tidak bisa segera menuju tempat seleksi. Akhirnya, saya melaju kencang menuju Astra Motor Jombor namun pada lantai yang berbeda yaitu lantai 2. Sayangnya, sesampai disana proses FGD kelompok saya baru saja akan dimulai dan tempat saya sudah diambil oleh kandidat lain pada jam berikutnya, yang saat itu sudah terlebih dahulu datang :))), saya pun tetap diperbolehkan mengikuti FGD namun pada jam berikutnya. Well, saat itu saya bersyukur masih diberikan kesempatan namun juga cukup kecewa dengan diri saya, karena keterlambatan bukanlah hal yang bagus dimata rekruiter :))).
Sembari menunggu akhirnya saya coba menenangkan diri, dan menyiapkan strategi ala saya demi bisa maksimal saat FGD. Karena saya sudah mendapat poin minus atas keterlambatan, sehingga saya berpikir bahwa saya harus lebih standout saat FGD nanti. Sembari mengerjakan tugas magang, saya pun juga berkenalan dengan para peserta di kelompok saya nanti, dari situlah saya mulai belajar karakteristik setiap mereka. FGD kloter saya pun tiba, saya lumayan deg-degan saat itu hehe, karena FGD di perusahaan sebesar Astra bagi saya cukup menegangkan walau baru dibayangkan. Saat itu saya sengaja memilih kursi didekat rekruiter agar saya lebih terlihat, karena saya sadar suara saya kurang keras saat berbicara :))).
Rekruiter pun menjelaskan jalannya FGD yang saat itu diikuti oleh 6 orang pria dan dua perempuan. FGD akan berlangsung selama kurang lebih 30 menit, dengan tiga sesi. Sesi pertama adalah sesi pemahaman, dimana peserta akan diminta untuk memahami soal yang diberikan dan memikirkan jawaban versi mereka selama 10 menit. Sesi kedua adalah presentasi, dimana peserta akan diminta untuk mempresentasikan hasil pemikiran mereka selama kurang lebih 1 menit secara bergantian. Kemudian, sesi ketiga adalah tahapan diskusi, dimana para peserta akan dibiarkan berdiskusi dengan cara sendiri, dan menemukan jawaban yang disepakati secara bersama selama 5 menit. Tbh, bagi saya ini benar-benar yang dinamakan FGD dimana rekruiter akan bertindak sebagai mediator yang menunjuk satu-satu peserta untuk mengemukakan pendapatnya yang dibuat secara khusus pada sesi dua, karena banyak rekrutmen yang menamakan tahap FGD (focus) namun yang terjadi adalah LGD (leaderless), tidak ada mediator, sehingga para peserta harus inisiatif memberikan pendapat sehingga terkadang personally saya kurang bisa menikmati diskusinya hehe.
Oke balik lagi ya, setelah mendapat penjelasan dari rekruiter, tes pun dimulai. Sesi pertama adalah sesi dimana saya harus bisa setenang namun sekritis mungkin, karena ini adalah waktunya saya bisa memahami the whole problem yang ada di soal, membuat beberapa catatan-catatan kecil dan membuatnya menjadi jawaban yang bisa menunjukkan tingkat pemikiran saya. Soal yang diberikan adalah bagaimana saya dapat memprioritaskan beberapa masalah yang ada di Indonesia, tiap poin masalah terdapat bacaan yang cukup panjang dengan disertai infografik. Tips dari saya adalah bacalah memindai, cari kata kunci yang menurut Anda penting dan perhatikanlah infografik, karena pada infografik ini lah terdapat berbagai data yang menunjang, yang nantinya dapat memperkuat pendapat Anda. 10 menit berlalu, dan saya memasuki sesi kedua yaitu mempresentasikan, karena rekruiter sudah mengatakan jika masing-masing dari kami cuma memiliki waktu selama 1 menit sehingga saya menyusun kata-kata dengan menekankan penjelasan pada prioritas pertama dan terakhir. Karena ada teman saya yang terlalu detail menjelaskan prioritas pertama sehingga waktunya habis untuk menjelaskan poin lainnya sehingga pemikirannya pun tidak tersampaikan sepenuhnya. Saat itu saya memilih mengajukan diri pada giliran ketiga karena saya ingin melihat dahulu peserta yang pertama agar saya dapat melihat situasi yang ada dan juga agar pendapat saya lebih didengar, karena menjadi peserta terakhir memiliki kesan seperti hanya ikut-ikutan saja bagi saya. Selama proses presentasi saya mencatat setiap urutan prioritas dari tiap peserta dan meng-highlight setiap prioritas yang berbeda dengan alasan yang dikemukakan, serta tak lupa nama setiap peserta:))). Mungkin ini juga tips bagi Anda, dimana saat teman lain menjelaskan, Anda jangan terlihat seperti tidak memperhatikan dan kurang tertarik, karena mata rekruiter sangat canggih :)), bisa-bisa itu mempengaruhi penilaian terhadap Anda, jadi waktu luang itu bisa Anda isi dengan apa yang saya lakukan tadi.
Sesi ketiga pun dimulai, saat itu saya teringat apa yang dikatakan rekruiter pada awal penjelasan jika proses diskusi hanya berlangsung selama 5 menit, sehingga saya sadar kalau saya tidak berbicara pada kesempatan pertama karena alasan malu atau takut mungkin saya tidak akan mendapatkan kesempatan lain karena ada 8 orang di kelompok saya. Selain itu, saya juga memperhatikan perkataan rekruiter yang berkata jika tujuan dari diskusi ini adalah mendapat jawaban yang disepakati semua pihak, sehingga jika ada pendapat saya yang berbeda, sebaiknya saya tidak egois dan terlalu lama mempertahankannya apabila teman-teman yang lain tidak menyetujuinya. Puji Tuhan, karena pemikiran saya tersebut saya pun benar-benar melakukannya dan mendapat kesempatan berbicara, bahkan dua kali, dan benar, ada satu teman saya yang sampai akhir tidak mendapat kesempatan berbicara karena waktu yang begitu singkat. Selama proses diskusi, saya tidak mendapat kesempatan untuk memimpin jalannya diskusi sehingga saya memaksimalkan peran saya dengan menjadi pengingat akan hal-hal kecil yang dilupakan ehe, nah disinilah catatan-catatan kecil yang saya buat saat sesi pertama dan kedua benar-benar bermanfaat. Puji Tuhan, kelompok saya sangat kooperatif sehingga proses diskusi berjalan lancar tanpa adanya perdebatan yang besar :)))). Tbh, walaupun proses diskusi lancar, saya cukup kurang percaya diri dengan hasil perfoma saya, karena kandidat-kandidat lain terlihat sangat WOWW, dan saya bagaikan rempeyek :)).
III. INTERVIEW HR
Sebulan kemudian, tiba-tiba saya mendapat email undangan Interview HR, wow!! Saya kaget bukan main, itu berarti saya lolos dari tahapan FGD kemarin. Hebatnya lagi, interview HR diadakan melalui video call, sehingga saya tidak perlu ke Jakarta. Yeay, menghemat waktu, tenaga dan biaya :)). Namun, seketika saya agak was-was karena posisi saat itu saya sedang sibuk-sibuknya mengerjakan proyek magang saya sedangkan interview biasanya diadakan siang atau sore hari dimana saya masih di kantor saat itu, namun puji Tuhan, God’s work again!!! bisa-bisanya interview diadakan pukul 08.00 pagi :))), sedangkan saya baru masuk kantor jam 09.00 pagi. Karena saya hanya punya waktu satu malam untuk mempersiapkan diri, akhirnya saya mempersiapkan semuanya semaksimal mungkin, termasuk menelepon teman saya yang sudah bekerja di divisi tersebut untuk mengetahui garis besar pekerjaan yang akan saya lakukan.
Pagi harinya, saya sudah mempersiapkan semuanya, dan video call pun berlangsung dengan whatsapp. Saya diwawancara oleh bapak HR yang ternyata adalah atasan teman saya, beliau sangat ramah, dan wawancara hari itu berjalan dengan lancar tanpa gangguan jaringan dan atau mati lampu :)))). Puji Tuhan, pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pun bersifat umum dan hampir semua pertanyaan sama dengan apa yang telah saya persiapkan sehingga saya bisa menjawab semua pertanyaan dengan pasti dan lancar, termasuk deskripsi pekerjaan yang sudah saya dapatkan dari teman saya. Wawancara hari itu hanya berlangsung selama kurang lebih 25 menit, sangat singkat bagi saya. Sehingga saya pun masih sempat sarapan dan tidak terlambat ke kantor ehe. Fyi, seusai wawancara saya sedikit gundah karena dari penjelasan bapak HR tadi, ada beberapa poin terkait pekerjaan saya yang ternyata tidak sesuai ekspetasi awal saya, selain itu program akan mulai pada pertengahan November dimana sebenarnya saya masih (sangat) ingin menyelesaikan proyek magang saya dahulu, itulah gunanya sesi pertanyaan dari kandidat yang biasanya ditawarkan oleh HR, saran saya bertanyalah hal-hal penting yang perlu Anda ketahui sebelum terlalu jauh proses yang Anda lakukan namun jangan bertanya hal yang sensitif dan pertanyaan yang terlalu banyak yaa. Well, pada akhirnya saya tetap serahkan semuanya pada Tuhan, yang mana yang terbaik saja ehehe :)).
Day by day, saya pun menunggu kelanjutan kabar dari AI ini sembari magang, sekitar 2 minggu kemudian, saya mendapatkan pemberitahuan melalui email jika saya tidak lanjut ke tahap berikutnya :))). To be honest, saya cukup kaget saat itu, karena saya merasa wawancara berlangsung lancar dan saya pun dapat menjawab setiap pertanyaan yang diberikan. Tapi apa boleh buat, mungkin memang HC trainee AI bukan rezeki saya dan mungkin memang jalan Tuhan, saya harus menyelesaikan proyek magang saya dahulu :))), sehingga dengan ikhlas saya pun menerimanya, namun saya yakin Tuhan pasti sediakan yang terbaik bagi saya nantinya, begitupun juga Anda, saya yakin Tuhan pasti akan berikan yang terbaik buat Anda! Let’s trust God!
Step selanjutnya: panel interview, medical check up, offering
Hi everyone! Semoga Anda sehat semua ya! Jadi kali ini saya akan kembali nih membahas pengalaman seleksi kerja saya yang sangat minim inih hehe. Pengalaman kali ini datang dari salah satu BUMN terkemuka Indonesia, siapa lagi kalau bukan si penyedia listrik nasional, PLN atau Perusahaan Listrik Negara, yes, gak ada perusahaan ini ya kita gak bisa hidup sehari-hari, kebayangkan kalau mati lampu sejam aja sebelnya kaya apa, gimana kalau berhari-hari, well, can’t imagine of that:)). To be honest, pengalaman rekrutmen PLN ini adalah satu-satunya pengalaman rekrutmen BUMN yang tahapan tesnya bisa sampai jauh ditahun 2019 lalu, membuktikan kalau ternyata saya masih diberi kesempatan sama Tuhan buat ngrasain tes di perusahaan plat merah huhuhu. So, let’s check it out!
I. Tes Pengetahuan Bidang
Jadi, awalnya saya cuma iseng mendaftar PLN karena memang saat itu belum ada niat untuk berkarir di perusahaan sejenis ini, karena ya saat itu masih banyak perusahaan plat merah lain yang saya inginkan. Tapi, karena saat itu teman-teman saya banyak yang mengajak saya, ya akhirnya saya daftar melalui website PLN. Saat itu saya memilih bagian manajemen SDM dan organisasi, ya karena hanya itulah bidang yang bisa jurusan saya lamar, yak, jadi di PLN kita akan langsung memilih bidang pekerjaan kita kelak, hal ini seperti Telkom, namun berbeda dengan BUMN lain seperti BI dan Pertamina dimana pada awal tahapan kita tidak memilih bidang tertentu namun akan dimasukan dalam satu program pelatihan. Setelah itu saya diminta untuk mengisi regional tempat saya melakukan seleksi, saya pun memilih Yogyakarta, karena saya bertempat tinggal di Karanganyar, dimana lebih dekat ke Yogya daripada ke Semarang :))). Oya nama rekrutmen saya adalah: REKRUTMEN PLN GROUP TINGKAT S1/D-IV & D-III – YOGYAKARTA. Nah, regional ini akan berguna saat seleksi-seleksi selanjutnya dimana akan dilakukan di kota pilihan Anda, yeay!, lumayan lah ya hemat biaya transportasi yekan.
Oya, nanti di website resmi dari PLN itu Anda akan diminta mengisi data diri, nah saran saya isilah yang lengkap ya! Karena kelengkapan juga mempengaruhi apakah Anda akan lolos seleksi administrasi dan menuju tahap selanjutnya atau tidak. Siap-siap ya jika Anda mendaftar di website resmi perusahaan, pasti Anda akan dihadapkan dengan mengisi biodata yang cukup banyak, oleh karena itu Anda bisa menyiapkan informasi-informasi yang diperlukan dalam satu note seperti saya, sehingga jika membutuhkan suatu informasi, tinggal dibuka seperti tempat, tanggal lahir serta usia anggota keluarga haha atau alamat rumah yang tinggal dicopy-paste saja :)))). Trust me, banyak orang terkadang mengurungkan niatnya untuk mendaftar karena banyaknya data diri yang harus diisi, tapi disinilah seleksi administrasi dimulai secara tidak kasat mata, apalagi jika Anda mendaftar perusahaan plat merah pastilah ribuan orang yang juga mendaftar bersamaan dengan Anda sehingga pada saat Anda mengisi terkadang menemukan jaringan down dan masalah lain. Saran saya, coba daftar pada tengah malam hingga subuh, I think it works somehow!
Selang beberapa lama setelah pendaftaran saya mendapat email jika saya lolos tahap administrasi dan berhak mengikuti tahapan selanjutnya yaitu tes kemampuan bidang! To be honest, saat itu adalah minggu September yang cukup sibuk karena masih berselang seminggu setelah Job Fair UGM dimana hampir setiap hari ada proses seleksi kerja (hampir ya, bukan setiap hari, kalo setiap hari mah keren banget pasti haha). Sehingga saya kurang fokus membaca email, saya mengira saat itu adalah tes kemampuan akademik, sehingga saya tidak belajar sedikitpun karena beberapa hari yang lalu saya juga melakukan TPA sehingga saya anggap itu sebagai latihan ehe. Saya baru tahu saat mau mengerjakan ketika teman-teman saya bertanya apakah saya sudah belajar, ternyata tes saat itu adalah tes kemampuan bidang :)), yaitu bidang Teknik Industri. Well, sudah setahun tidak menyentuh materi kuliah membuat saya agak kalang kabut saat itu, heu jangan dicontoh ya! Tapi karena waktu pengerjaan sudah tiba, saya pun hanya berserah sama Tuhan, saya sadar saya salah dan benar-benar berserah.
Tes pun berlangsung, dan memang benar, pertanyaannya seputar materi Teknik Industri dimana menurut saya hanya 50% soal yang berhasil saya jawab dengan yakin, kurang lebih materi seputar ergonomi hahaha, karena saya memang menggunakan bidang tersebut sebagai topik skripsi saya. Alhasil, taktik favorit sejak di bangku sekolah seperti cip-cap-cup atau memilih opsi C pun menjadi andalan saya hahaha, juga dibarengi dengan doa di setiap soalnya yekan. Saat itu saya mengerjakan di sebuah cafe yang memang saya lihat memiliki kecepatan internet yang stabil, karena dalam mengerjakan soal online dari BUMN, Anda membutuhkan tempat yang memiliki jaringan internet yang stabil karena akan ada ribuan peserta yang mengakses secara bersamaan, sehingga tampilan tiba-tiba berhentiseringkali tidak dapat dihindari saat jaringan tidak stabil, maka kerjakanlah dengan disertai doa agar soal demi soal bisa Anda kerjakan dengan lancar, pun saya saat itu mengerjakan dengan lancar tanpa hambatan selain hambatan tidak tahu jawabannya hahaha. Anda pun tidak perlu khawatir apabila ada kasus tiba-tiba sistem logout sendiri, atau tampilan berhenti, Anda hanya perlu menunggunya, tenang saja, tes sekelas BUMN pasti sudah memiliki sistem yang sangat mumpuni sehingga jawaban Anda akan tetap tersimpan dan waktu biasanya akan berjalan saat layar kembali normal, sehingga Anda harus tenang dan jangan lengah untuk memantau layar apabila sudah kembali normal dan jangan Anda mencoba untuk reload atau refresh ketika diinstruksikan untuk tidak melakukannya, karena itu bisa membuat Anda mengulangi semuanya dengan waktu yang terus berjalan atau bahkan sistem menyatakan Anda sudah selesai. Walaupun begitu, tidak ada salahnya untuk berjaga-jaga yaitu dengan menyiapkan smartphone didekat Anda, bukan untuk mencontek ya, tapi untuk memfoto layar monitor Anda apabila ada masalah teknis saat Anda mengerjakan, agar Anda dapat memberitahukan kepada panitia dengan membawa bukti, tapi ini saran dari saya, saya tidak tahu apakah itu benar-benar bekerja atau tidak. Seusai itu saya pun pulang dan sudah tidak terlalu berharap dengan hasil yang ada, yes, at least I’ve done my best as usual!
II. Tes AKDING
Puji Tuhan, hahaha, God’s work sih ini, sebulan kemudian, iya benar-benar takes time, saya mendapat undangan Tes Akding atau bisa dibilang Tes Potensi Akademik ala PLN di salah satu hotel yang terletak di Yogyakarta. Well, saya yang awalnya hanya mencoba-coba daftar di plat merah ini pun menjadi semangat untuk meneruskan. Saat itu saya sedang magang tapi puji Tuhannya saya bisa berganti shift dengan rekan saya, sehingga pagi hari itu saya bisa mengikuti tes PLN. To be honest, saya tidak mempersiapkan diri :””, karena saat itu setiap hari siang dan malam, saya sedang disibukan dengan kegiatan magang saya di salah satu startup, sehingga saya tidak tahu menaung tipe soal psikotes yang akan keluar.
Sesampai hotel, saya melihat banyak sekali peserta, bisa dibilang itu tes psikotes dengan peserta terbanyak yang saya ikuti :)). Saat masuk ruangan pun kami harus antri memanjang selama hampir setengah jam dan mematuhi instruksi yang ada. Ketika giliran saya tiba, saya pun masuk dan mendapati ruangan yang luas dengan meja yang tertata lengkap dengan laptop di masing-masing meja. Sayapun memulai proses pengerjaan melalui laptop yang disediakan. Karena menggunakan laptop, maka waktu mulai setiap peserta bisa berbeda-beda, tergantung dari kapan peserta memulai mengerjakan, sehingga peserta yang selesai dapat langsung meninggalkan venue. Kalau tidak salah, saya diberikan waktu sekitar 90 menit untuk menyelesaikan. Soal-soal yang diberikan cukup berbobot, ada yang susah dan ada yang mudah, bahkan saya masih ingat diawal pengerjaan ada bagian soal yang saya sempat tidak paham apa maksud dari soal tersebut :))), baru awal lhoh ini, otomatis agak down haha, sedang bagian yang lain bagi saya masih wajar seperti soal psikotes pada umumnya.
III. Tes Kesehatan Fisik
Sebulan berlalu, tepatnya di Bulan November, saya mendapatkan email kembali kalau saya lolos tahap Akding dan berhak mengikuti tahap Tes Kesehatan Fisik. What? wkwk, iya, saya tidak menyangka sama sekali, karena sewaktu itu saya ingat ada beberapa soal akding di awal yang saya baru sadar kalau saya salah pemahaman saat selesai mengerjakan. Saat itu saya masih magang, dan saya mau tidak mau harus meminta izin pada manager saya karena kali itu teman saya sedang tidak bisa bertukar shift. Puji Tuhannya, manager saya mengizinkan dong :)) asalkan tugas saya selesaikan malam itu, baik banget memang. Saya pun menuju lokasi tes kesehatan di salah satu klinik daerah selatan Yogya, yang mana saya dari utara dan saat itu kondisi sedang panas sekali :))). Sesampai sana, saya mengantri di bawah tenda yang disediakan, saya datang tepat waktu, namun sampai setengah jam, nama saya belum dipanggil, begitu pula dengan peserta lain yang ada dibawah tenda. Ternyata kami berada di kloter penilaian yang sama dan kloter kami belum mulai. Saya pun menyadari bahwa penilaian molor karena banyaknya peserta dan sepertinya akan molor lama :(, karena bahkan antar peserta yang se-kloter tidak ada nomor urut, well, pikiran saya mulai tidak fokus karena tugas magang saya harus saya selesaikan dan hari mulai sore.
Finally, sekitar jam setengah 4 kloter kami dipersilakan masuk :))), bayangkan akan selesai jam berapa ituh wkw. Sampai sana, yap, kami masih harus antri dengan peserta di kloter sebelumnya yang ternyata belum selesai, dan juga dengan teman-teman sekloter yang mendapat kesempatan penilaian dahulu karena tiket kepulangan mereka pada malam hari itu juga. To be honest, saya sangat merasa kasihan dengan teman-teman sekloter saya yang terlanjur membeli tiket pulang malam itu juga, pasti perasaan mereka tidak tenang, saya sempat emosi dengan pihak penilai haha karena seharusnya tidak molor dan diberikan pemberitahuan terlebih dahulu atau mereka lebih mempersiapkan diri karena pasti pesertanya banyak, ini tes kesehatan untuk perusahaan selevel PLN lho, masa seperti ini pelayanannya :)). Emosi saya pun bertambah ketika alur penilaian sangat tidak tertata wkwk, benar-benar tidak terlihat profesional menurut saya. Walaupun begitu, saya tetap berusaha yang terbaik dan sabar :)), tapi tidak bisa dipungkiri saya sudah cukup lelah saat itu, karena kondisi yang sudah mulai malam dan mulai lapar :)).
Oya, tes kesehatan di PLN ini sangat spesial dan berbeda dari perusahaan lain yaitu ada dua tes: tes fisik dan tes lab, nah untuk kali ini saya mengikuti tes fisik terlebih dahulu. Tes fisik ini seperti pada umumnya terdiri dari pemeriksaan tinggi dan berat badan, mata (minus dan buta warna), keseimbangan, dan pemeriksaan dokter (dimana ada pengecekan organ vital). Sebetulnya tidak lama kalau tidak antri hahaha :)). Fyi lagi, tes kesehatan di PLN terkenal menyeramkan, bukan pada prosesnya, namun pada hasilnya dimana banyak peserta tereliminasi pada tahapan-tahapan ini, jadi jangan anggap remeh tahapan ini ya, karena menurut saya ini berbeda dengan proses MCU pada perusahaan lain yang mostly berupa formalitas.
Yap, sekitar satu minggu kemudian, saya mendapatkan email kembali dari PLN, namun kali ini bukan kabar baik ehe, saya tidak lolos tahap kesehatan fisik sehingga saya tidak bisa melanjutkan dalam tahap kesehatan lab, saat itu saya cukup bingung dan kaget, karena saya merasa fine-fine saja dengan proses seleksi kemarin dan saya merasa secara fisik sangat normal lahir batin, mungkin kalau karena hasil lab saya bisa memahami namun kali ini tidak haha. Teman-teman saya pun banyak yang tidak lolos tahapan itu, sehingga kami sempat mempertanyakan apa yang salah :”. Haha, jadi to be honest saya tidak bisa memberikan saran kepada Anda tentang bagaimana lolos tahapan kesehatan fisik, karena yes saya merasa sangat fine, dan bahkan saya pun sudah mengikuti tips-tips dari internet seperti beristirahat yang cukup serta tidak memakan yang aneh-aneh hehe. Namun, yasudah, apa yang bisa saya perbuat, sepertinya memang PLN bukan rezeki saya :), yap penolakan pertama saya setelah lulus datang dari perusahaan plat merah yang saya tidak sangka akan sampai tahapan sejauh ini haha, puji Tuhan :)), saya percaya pasti ada rencana Tuhan yang lebih baik dari ini. Keep fighting!
Tahap selanjutnya: Tes Fisik Lab, Wawancara, Offering
Heiho blessed friends! Wualaaa, akhirnya saya memberanikan diri untuk menceritakan pengalaman saya dalam mengerjakan skripsi saya setelah sekian lama menahan diri, kenapa?, sejujurnya membutuhkan banyak emosi untuk dapat mengingat kembali, menceritakan secara utuh pengerjaan skripsi saya, namun karena setahun yang lalu saya sudah berjanji pada diri saya untuk melakukan hal ini, maka harus saya tepati! Selain itu, ada banyak hal yang luar biasa dan pertolongan-Nya yang tidak masuk akal boleh terjadi ketika saya mengerjakan skripsi, maka dari itu saya ingin berbagi kesaksian hidup ini pada Anda, mungkin saat ini Anda sedang dalam posisi yang saya alami, dan trust me, you’re not alone, let me be your friend in this wonderful journey!
note: sebelum Anda membaca keseluruhan, saya ingatkan bahwa Anda akan membaca kisah yang literally panjang, jadi saya sarankan Anda untuk membaca ini sebagai selingan di waktu luang Anda haha, well if you’re ready, please take your seat and prepare your tea!
CHAPTER I : Hello to Myself
–August, The Beginning
13 Agustus 2018, Hari itu adalah hari Senin yang cerah karena saya telah kembali dari KKN selama 50 hari. Kelegaan sesaat karena saya sudah berhasil menyelesaikan beban hidup (haha) sebagai koordinator sub unit dan sekaligus koordinator multimedia selama KKN, kelihatannya keren sih tapi tiap hari kepala rasanya ingin meledak :))), setiap malam pun tidur selalu paling akhir untuk memikirkan all those stuffs dan bangun paling pagi, belum lagi saya masih harus mengurus acara nasional kampus yang akan diadakan dalam waktu dua minggu kedepan :))). Anyway, Hal yang saya rindukan saat kembali ke kampus adalah teman-teman satu angkatan yang sudah lama tidak bertemu, padahal kalau libur biasa juga dua bulan tidak bertemu ehehe, aneh memang .-. Namun perasaan yang cerah itu tidak bertahan lama ketika ada masalah besar pada acara yang saya pegang.Cerita KKN pun menjadi angin lalu bagi saya, ketika fokus saya harus kembali pada acaratersebut, sampai di hari Jumat semua fokus saya kembali berubah pada rumor yang beredar berhari-hari dan ternyata benar. Hari itu adalah pengumuman DPS atau dosen pembimbing skripsi, dosen yang akan menentukan arah perjalanan saya setahun kedepan. Jujur saya amat deg-degan, tapi saya berserah saja pada Tuhan, karena yang memilih DPS adalah pihak kampus jadi diluar kontrol saya, namun saat diumumkan, disitulah awal drama skripsi ini terjadi hahaha, well saya mendapat DPS yang tidak saya sangka, benar-benar diluar perkiraan. Saat itu saya sangat shock, pikiran saya benar-benar blank, saya tidak tahu harus berbuat apa dan saya merasa semua rencana saya benar-benar hancur, saya masih mencoba tersenyum melewati kerumunan orang yang bertanya siapa DPS saya dan dari raut wajah mereka, saya tahu apa yang akan saya hadapi kedepan tidaklah mudah. Belum lagi saat itu saya dibuat sedikit emosi karena pada saat saya bercerita dengan teman saya yang lain di lobby, ada satu teman saya yang mengatakan pada saya bahwa semua dosen itu sama saja, jadi saya diminta untuk tidak terlalu berlebihan :)))), saya sadar bahwa teman saya mendapatkan dosen yang dia inginkan, dosen yang aman, sehingga dia tidak tahu rasanya berada di posisi saya, saya pun sadar dalam kondisi seperti ini lebih baik saya pulang dan menenangkan diri dengan berdoa sebelum saya semakin down.
Jadi, saya mendapat Pak Joy, beliau adalah dosen yang sudah senior di kampus saya, dan rumor mengatakan jika bersama beliau skripsi saya tidak akan mudah dan akan penuh perjuangan. Saya pun langsung menghubungi kakak tingkat saya yang tahun lalu mendapat dosen beliau, Kak Nova. Saat saya mengawali chat, Kak Nova nampaknya langsung tahu betul apa yang saya rasakan, dia langsung menenangkan saya dan mengatakan bahwa saya akan baik-baik saja. Saya pun juga menelepon keluarga saya dan Puji Tuhan, mendengar nasehat dari mereka, saya pun merasa lebih tenang, setidaknya saya menyadari bahwa Tuhan turut ikut campur dalam segala hal yang mendatangkan kebaikan. Esoknya saya dan teman-teman saya pun menghubungi Pak Joy untuk konsultasi awal. Disitulah semua yang dikatakan Kak Nova benar adanya, Pak Joy tidak memberikan judul skripsi pada kami seperti dosen-dosen yang lain, beliau mengharapkan kami untuk mencari judul kami sendiri melalui studi kasus nyata yang terjadi, dalam artian benar-benar ada masalah di suatu tempat yang harus kami selesaikan :)). Saya menyadari betul bahwa Pak Joy adalah salah satu dosen senior yang amat disegani di kampus saya, sehingga apapun yang beliau putuskan pasti sudah based on his experiences dan untuk kebaikan kami kedepannya, tapi walau saya sadar akan hal itu, menerima keadaan itu masih terasa sulit bagi saya.
Let me take you to the intro for a minute, jadi saya memang memiliki rencana yang jelas akan dunia skripsi ini awalnya, dari mendapat dosen yang saya harapkan yaitu Pak Tacikawa, dosen yang memang terkenal baik dan mau memberikan judul secara cuma-cuma pada mahasiswanya, beliau juga dikenal sangat mengusahakan anaknya untuk lulus secepatnya, sehingga saya sudah berencana bahwa saya akan bisa wisuda bulan Mei 2019 dengan bimbingan beliau, bahkan saya sudah menyiapkan topik skripsi yang akan saya ambil. Saya pun mempunyai hubungan yg baik dan akrab dengan beliau, bahkan sejak semester dua pun saya sudah sangat akrab :”), such a bright relationship yekan. Namun, saya harus berhadapan dengan kenyataan yang berbeda, bukan cuma 90 derajat namun 180 derajat, dan jujur saja menerima itu semua sangat tidak mudah. Kala itu saya juga baru tahu dari rumor yang beredar bahwa ada beberapa teman saya yang melakukan pendekatan khusus pada dosen untuk dijadikan anak bimbingan, well saya baru tahu haha :)))), tapi semoga saja rumor itu tidak benar yak.
Back again, jadi setelah konsultasi awal, saya pun mulai bisa sedikit demi sedikit berdamai dengan keadaan, namun saat itu fokus saya memang harus terpecah kembali karena acara yang saya pegang akan berjalan dalam waktu satu minggu :)). Saya pun memutuskan untuk menunda proses skripsi saya selama satu minggu. Shortly, event saya berjalan lancar jaya! yeay! it was so amazing but will tell you about this event in another post soon ya, biar tidak ngalor-ngidul cerita saya ehe. Satu hari setelah saya selesai dengan acara saya tersebut, setelah saya bernapas lega, saya mendapat kejutan kembali yaitu kontrakan saya sudah habis dan saya harus segera pindah karena kami memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrakan. Well, akhirnya fokus saya kembali teralihkan untuk mencari tempat tinggal baru as soon as possible, dan puji Tuhan saya dapat kos baru di daerah pogung tercintah, walau beberapa hari harus mengungsi di tempat teman saya dahulu karena kamar saya masih dipakai oleh orang lain :)). Kejutan lain pun datang dari kampus, dimana minggu itu adalah jadwal modul praktikum saya yang harus diajarkan pada adik tingkat, yap, most of my time saya pun habis di laboratorium untuk mengajarkan adik tingkat mengenai modul saya dan juga menemani teman-teman asisten lain karena modul saya cukup rumit. Singkatnya, saya masih tidak bisa memikirkan skripsi saya dan berfokus pada proses pemindahan kos serta asistensi praktikum, padahal saat itu banyak teman-teman saya yang sudah mendapatkan judul baru dari konsultasi awal mereka dengan dosen pembimbing :)) feeling so insecure but daripada saya tidur di kolong jembatan teknik atau dipecat dari asisten lab yekan, lebih baik saya kelarin dulu semua kejutan manis ini dan nantinya ngasih kejutan besar buat mereka hehe (ekspetasi).
CHAPTER II: Rise and Shine!
–September, Merry Go Round
So, it was probably earlySeptember ketika kehidupan saya benar-benar ‘terlihat’ sudah normal, I mean tidak ada kesibukan yang terlihat sejauh mata memandang ehe. Benar -benar damai dan tenang, setelah hampir dua minggu tidak menginjakkan kaki di jurusan (fyi, lab dan jurusan saya berbeda lokasi), saya pun sangat gembira bertemu teman-teman saya. Cerita KKN pun sudah berlalu, sad, I didn’t even have time to tell mine :((. Saya pun menuju perpustakaan jurusan yang kedepannya akan menjadi basecamp saya, dan finally memulai kisah skripsi saya!
Memulai sesuatu tentunya tidak mudah, to be honest, saat itu saya sangat bingung harus memulai darimana. Tidak seperti teman lain yang mendapatkan arahan dari dosennya, saya benar-benar tidak ada peta, I had no clue, “kemana aku harus melangkah Tuhan?” itulah yang ada di benak saya. Sejenak saya menundukkan kepala dan menutup mata tapi Puji Tuhan, semangat saya kembali ketika mengingat apa yang selalu saya katakan selama saya mengalami berbagai kejutan di hari-hari sebelumnya yaitu for God nothing’s impossible. Semangat itulah yang membuat saya mampu memutar otak dan optimis. Saya pun memulai dengan bertanya pada teman-teman saya di perpustakaan terkait progress mereka, yes, I learnt from them, saya belajar bagaimana dosen mereka membimbing mereka, saya belajar bagaimana timelines yang diberikan oleh dosen mereka, seperti apa topik skripsi mereka dan lain sebagainya. Puji Tuhannya lagi, teman satu bimbingan saya yaitu Ang, bersedia saya ajak untuk mencari lokasi skripsi.
Tekad saya saat itu adalah saya harus bisa berada di step yang sama dengan teman-teman saya yang telah memulai dulu, bahkan kalau bisa lebih dari mereka, karena bagi saya it is never too late! Tekad itulah yang membuat saya melakukan apapun yang bisa saya lakukan. Saya dan Ang pun membuat list perusahaan yang bisa kami jadikan judul dan besoknya kami berkeliling Jogja untuk melakukan survey. Saya masih ingat saat itu kami berboncengan ke pabrik tekstil di utara Yogyakarta, cuaca hari itu sangat panas tapi semangat kami tak sedikitpun padam, dan survey pertama kali itu bisa dibilang adalah awal yang bagus karena sesampai sana Tuhan membukakan pintu lagi. Petinggi di perusahaan tersebut adalah orang tua dari teman dekat saya, sehingga kami diberikan kemudahan akses untuk mengobservasi tempat tersebut :))), kekuatan dari dalam, eh maksudnya kekuatan orang dalam hahaha. Yak, puji Tuhan saya dan Ang mendapatkan judul pertama kami yang siap kami laporkan pada Pak Joy.
Setelah proposal jadi beberapa hari kemudian, saya pun memberanikan diri untuk konsultasi dengan Pak Joy, dan tebak apa yang terjadi. He rejected it :)), Beliau mengatakan jika masalah yang saya angkat terlalu sederhana. Well, saya agak sedih sesaat tapi tidak semua hal akan berhasil di percobaan pertama bukan? saya pun pulang dan memutar otak untuk memperluas masalah yang ada di perusahaan tekstil tersebut. Minggu berikutnya saya konsultasi kembali, dan kembali Pak Joy merasa masih ragu dengan permasalahan yang saya angkat, baginya permasalahan saya bukan masalah utama yang harus segera diperbaiki. Saya pun sadar apa maksud masalah yang sebenarnya diinginkan oleh Pak Joy, dan sepertinya pabrik tekstil tersebut tidak bisa saya gunakan sebagai judul :)).
–October, Above The Sea
Bulan Oktober tiba, Saya pun kembali bersama Ang pergi ke daerah selatan Jogja yaitu sebuah pabrik gula yang sudah lama beroperasi. Karena kami tidak punya orang dalam haha, jadi kami perlu membuat surat dan menunggu. Puji Tuhan lagi saat itu kami mendapat bantuan dari Valen dan Timy, yang juga ingin menjadikan pabrik tersebut sebagai judul. Proses surat-menyurat yang panjang pun dapat diselesaikan karena bantuan mereka. Fyi, saat itu kami sedang ada mata kuliah proyek akhir dimana ada milestone dan konsultasi yang harus diselesaikan setiap minggu serta bulannya, sehingga bantuan dari Valen dan Timy sangat membantu.
Proses persetujuan yang cukup lama membuat saya mengerjakan hal lain terlebih dahulu seperti browsing pabrik di Yogya dan membuat timeline skripsi. Kebetulan saat itu saya juga sedang iseng mencoba untuk mengikuti seleksi lomba keilmuan, karena itu kesempatan terakhir yang saya miliki hehe. Well, some people create their own storms then get upset when it rains, yak, Puji Tuhan saya berhasil lolos seleksi jurusan dan menjadi wakil jurusan untuk mengikuti kompetisi keilmuan di Sulawesi :))), it means saya harus menomorduakan skripsi saya kembali, ampunilah aku ya Tuhan huhu. Day by day, ditengah persiapan kompetisi, Puji Tuhan kami mendapatkan surat balasan jika kami diperbolehkan untuk mengambil data di pabrik tersebut, hari berikutnya pun kami langsung menuju sana. Saya memiliki target bahwa saya harus dapat masalah sebelum saya berangkat kompetisi. Kembali memang pertolongan Tuhan sungguh ajaib, sampai sana kami disambut dengan hangat dan diantarkan keliling untuk mengetahui keadaan pabrik. Pak Pei pun menjelaskan dengan rinci masalah yang ada di pabrik, dan saya merasa sangat lega karena saya merasa menemukan tempat yang sesuai. Namun, drama ini pun belum selesai haha, tepatnya beberapa hari sebelum keberangkatan saya, Timy mendapatkan kabar dari Pak Pei jika pabrik gula tersebut ternyata akan dimaintenance tahunan secara bergilir dari Desember hingga Maret :)))). “Oke, bulan depan mari kita coba lagi!” itulah yang saya pikirkan saat itu.
–November, Singin’ in the Rain
Awal November itu, saya awali dengan kata Puji Tuhan, karena tim saya bisa membawa pulang piala nomor satu dari kompetisi keilmuan (kalian dapat melihat the whole story pada postingan ‘pengalaman mengikuti kompetisi constrain’ saya hehe #promosi). Dari situ saya menyadari, eventhough saya masih belum menemukan tempat yang tepat untuk dijadikan judul skripsi namun penyertaan Tuhan tetap ada. Kali ini saya hanya punya waktu satu bulan, dimana target saya, pada Bulan Desember saya harus sudah mendapatkan proposal yang disetujui, sehingga tahun depan saya sudah mulai mengambil data dan menulis skripsi :)). Tapi satu bulan yang terlihat bisa saya andalkan sepertinya akan diterpa berbagai kesibukan, karena Bulan November adalah bulan akhir dimana banyak target kampus yang harus dipenuhi seperti ujian akhir semester, menyiapkan post-test untuk praktikan, pencarian praktikan baru, dan pelaksanaan expo proyek. Serta satu hal yang saya lupa untuk utamakan karena kejutan-kejutan yang terjadi sebelumnya, yaitu pencarian lokasi kerja praktik saya :)) yang harus saya dapatkan sebelum akhir tahun. Belum lagi saat itu saya harus menjadi panitia expo yang dipilih lewat ladder shuffle, sangat tidak masuk akal memang, really.
Karena saya sudah tahu hal-hal tersebut akan menghampiri dan menumpuk di akhir bulan, maka saya putuskan untuk memakai waktu di awal untuk mencari lokasi skripsi. Puji Tuhan, pada bulan lalu saya sudah membuat list perusahaan, sehingga saya pun bisa menghemat waktu dan langsung menuju lokasi. Kali ini saya mencari sendiri, karena saya dan Ang memiliki jadwal yang berbeda, sehingga saya harus benar-benar menghemat tenaga dan juga semangat saya hehe. You know what, kali ini saya benar-benar seperti mengelilingi Kota Yogya, tidak hanya dari utara ke selatan namun barat ke timur. Day by day, saya habiskan untuk hal ini, dari suatu lokasi sampai lokasi yang lain, bertemu dengan banyak orang baru, dari yang ramah sampai yang enggan saya mintakan data. Panas? Iya, Lelah? Iya, sangat kalau bisa saya katakan. Terkadang jika pada satu hari saya tidak mendapatkan apa-apa, air mata saya keluar haha, yes, I cried a littlewhen riding, then I always said to myself “You’re great, you’re doing great, it’s fine buddy, the sun will rise”. Saya pun memilih tempat makan untuk menenangkan diri, karena saya sadar saya akan cepat menyerah jika saya tidak menenangkan diri dahulu.
To be honest, drama skripsi itupun juga semakin bertambah berat karena teman-teman saya sudah menyelesaikan proposal mereka, bahkan beberapa dari mereka juga sudah bersiap untuk pengambilan data, sedang saya menemukan judul saja belum hahaha. Saya pun juga sempat dibuat sedikit emosi karena pada saat saya mampir ke kampus sepulang dari pencarian tempat yang tidak menemukan hasil, saya bercerita dengan teman saya yang lain di lobby, namun ada satu teman saya yang tidak mengetahui apa yang saya alami mengatakan pada saya bahwa semua dosen itu sama saja, jadi saya diminta untuk tidak terlalu berlebihan :)))), saya sadar bahwa teman saya mendapatkan dosen yang dia inginkan, dosen yang aman, sehingga dia tidak tahu rasanya berada di posisi saya, saya pun sadar dalam kondisi seperti ini lebih baik saya pulang dan menenangkan diri dengan berdoa sebelum saya semakin down. Hal itu lah yang membuat saya agak menjauh dari teman-teman:))), bukan karena saya tidak menyukai mereka namun saya sadar hati saya belum cukup kuat untuk menerima pernyataan-pernyataan seperti itu. Tapi saya bersyukur pada Tuhan, karena Tuhan masih memberikan beberapa teman dekat yang terus bersama saya dan memotivasi saya, seperti teman pemberian Tuhan!
Puji Tuhan lagi, selama masa pencarian itu Tuhan memberikan penghiburan disetiap pencarian, dari pergi ke daerah yang belum pernah saya singgahi, menemukan tempat dengan pemandangan yang indah, sampai merasakan hujan awal musim, terkadang saya merenung dan menyadari ada banyak hal yang bisa saya syukuri dan yes I knew that He would never left me alone. Kegundahan saya pun perlahan sirna, ketika saya menemukan tempat percetakan di Jalan Parangtritis yang menurut saya itu adalah tempat yang sesuai. Saya pun disambut hangat baik oleh Mba Amy dan para pegawai , dan langsung diperbolehkan melihat-lihat proses percetakan yang terjadi and I found a lot of problems there!
Akhir bulan pun tiba, kesibukan demi kesibukan yang saya perkirakan pun benar-benar terjadi, saya mau tidak mau harus menunda untuk mengunjungi tempat percetakan. Saat itu saya juga tengah dipusingkan dengan pencarian tempat kerja praktik yang belum menemukan titik terang, karena awal januari saya harus sudah kerja praktik agar setelahnya saya dapat sepenuhnya fokus mengerjakan skripsi (ekspetasi ya saudara-saudara)
-December, Days Before Christmas
Welcome December! Puji Tuhan, setelah melalui berbagai kesibukan, saya menemukan diri saya bernapas lega karena semua telah usai. Ketika teman saya masih disibukan dengan ujian akhir semester, saya bisa kembali fokus pada skripsi saya karena puji Tuhan lagi, saya hanya mengambil dua mata kuliah saja. Saya pun memakai dua minggu sebelum liburan Natal, untuk mengejar proposal penelitian saya. Target saya sebelum libur, proposal saya sudah disetujui oleh Pak Joy, biar liburannya tenang yekan. Dua minggu saya habiskan untuk membuat proposal dan mengunjungi tempat percetakan untuk melakukan pengukuran pilot (pengukuran awal untuk memastikan apakah di tempat tersebut ada masalah ataukah tidak). Tibalah hari konsultasi, saya sangat bersemangat dan bertekad kuat bahwa Pak Joy pasti menyetujui proposal saya. Dan setelah konsultasi, ternyata Pak Joy belum bisa menyetujui proposal saya karena beliau masih meragukan masalah yang saya ambil, beliau menginginkan saya untuk melakukan pengukuran secara utuh :)). It means saya harus melakukannya setelah Natal dan masih ada kemungkinan bahwa proposal saya kembali ditolak. Well, saya kecewa karena semua tidak terjadi seperti yang saya rencanakan, tapi saya sadar bahwa saya sudah melakukan yang terbaik. Lagipula sebentar lagi Natal, how can I be so sad in this magical time? Saya pun memutuskan untuk pulang kampung menikmati liburan Natal. Yap, cerita skripsi saya semester itupun usai, mungkin Tuhan sedang memproses saya untuk lebih tangguh dan sabar karena proses kedepan mungkin akan lebih berat~
CHAPTER III: Day and Night
Natal pun usai, saya masih ingat setelah Natal saya masih disibukkan dengan pencarian tempat kerja praktik yang tak kunjung membuahkan hasil. Disisi lain cerita skripsi saya harus segera dimulai kembali. Saya pun mendapati kenyataan pahit bahwa saya tidak bisa kerja praktik pada Bulan Januari seperti teman-teman saya yang lain. I was literally down at that time, saya sempat khawatir apakah keterlambatan ini akan mempengaruhi the whole timelines yang telah saya buat untuk memenuhi target kelulusan. Tapi Puji Tuhan, Tuhan terus kuatkan saya untuk memutar otak, saya pun memutuskan untuk menggunakan Bulan Januari untuk mengambil data langsung di tempat percetakan dan melakukan pengolahan awal sehingga saya tidak hanya diam menunggu tempat kerja praktik.
-January, Welcome!
Happy New Year! Ya, hahaha, kala itu tanggal 3 Januari 2019 saya langsung kembali ke Jogja dengan penuh semangat untuk memulai pengambilan data langsung. Ada sedikit kekhawatiran tentang apakah hal yang saya lakukan ini tepat ataukah tidak, namun saya tidak akan pernah tahu itu jika saya tidak mencobanya bukan, at least I did something rather than just stayed at bed. Sesampainya di Jogja, saya pun mempersiapkan alat pengukuran. Puji Tuhan, karena saya adalah asisten laboratorium jadi saya mendapatkan kemudahan dalam meminjam, kemudahan disini adalah bisa mengambil sendiri alat yang kita inginkan -..-. Setelah itu saya pun menuju tempat percetakan untuk melakukan pengukuran, dengan desain waktu pengukuran yang telah saya buat, saya pun melakukan pengukuran yang ternyata cukup melelahkan :))).
Day by day, saya habiskan untuk melakukan pengukuran baik pagi, siang ataupun malam, terkadang jika hari kurang bersahabat (a.ka hujan), saya menuju kampus untuk menyusun proposal, it was a hard timeactually, mendapati diri saya seorang diri melakukan berbagai kegiatan dan dimana-mana terasa sangat sepi, karena ya memang hampir seluruh teman saya sedang melakukan kerja praktik ehe dan saat itu sedang libur akhir semester ganjil. Ditengah-tengah rutinitas tersebut, saya pun masih harus berjuang mendapatkan tempat kerja praktik yang penuh ketidakpastian. Sampai suatu hari, saya mendapatkan mujizat dalam pencarian kerja praktik saya yang membuat saya harus berangkat ke Jakarta pada akhir bulan (this story juga soon ya!). Yeay! Selama satu bulan tepatnya, saya melakukan kerja praktik di salah satu perusahaan korporat, walau begitu setiap malam di sela-sela tugas dari kantor, saya tetap menyempatkan untuk melakukan pengolahan data skripsi.
-March, Hit That Drum
Puji Tuhan, kerja praktik saya pun usai dan saya kembali ke Yogya. Kegembiraan yang tiada tara dimana saya bisa kembali mengejar ketertinggalan saya dalam progress skripsi. Namun, ternyata perjuangan yang lebih berat sudah menanti di bulan tersebut. Minggu keempat Maret tepatnya, saya memberanikan diri untuk bertemu Pak Joy guna melakukan konsultasi. Kali ini saya sudah menyiapkan proposal lengkap, excel penghitungan data beserta lampiran-lampiran materi. Puji Tuhan, disetiap saya ingin melakukan konsultasi, entah kenapa, Pak Joy selalu tersedia, karena teman-teman saya yang lain cukup kesulitan menghubungi beliau, God works! Saya pun menjelaskan kembali dengan rinci hasil penelitian saya, dan … ya, Pak Joy mencoba menjelaskan dengan halus, dan itu kali pertama Pak Joy sedekat itu dengan saya, beliau mengatakan masih meragukan skripsi saya :), lebih tepatnya beliau merasa jika saya tetap membawa topik saya di sidang skripsi, kemungkinan saya diserang akan cukup besar. At that point, I didn’t feel anything, mati rasa kalau bisa saya rasakan, mungkin itu adalah saat yang paling down bagi saya, to be honest saya mulai mempertanyakan janji Tuhan dalam hidup saya.
Sesampainya di rumah saya mencoba menenangkan diri dan berdoa. Puji Tuhan, penolakan-penolak yang terjadi sebelumnya membuat saya lebih tangguh dan siap secara mental, sehingga ketika penolakan terjadi lagi saya tidak jatuh terlalu dalam. Saya pun mengikuti Pondok Daud (sebuah jam doa dan pujian di gereja yang dapat didatangi kapan saja) dan kemudian semakin dikuatkan bahwa rencana Tuhan selalu mendatangkan kebaikan, mungkin saya memang harus mengganti topik untuk kebaikan saya kedepan, we never know what will happen in the future right? but God already knew it. Dan di hari berikutnya, Tuhan benar-benar ajaib, mungkin memang inilah yang namanya everything has its time, saya mendapatkan tawaran dari dosen laboratorium saya yaitu Bu Fei, jika saya dapat menggunakan proyek untuk judul skripsi saya. Fyi, saya memang baru bergabung di proyek tersebut pada awal Maret namun saya tidak menyangka hal itu dapat terjadi, God works!
CHAPTER IV: Blossom
–April, New Moon
Awal April menjadi lembaran baru bagi saya untuk kembali menulis dengan judul yang baru. Slogan whatever it takes pun menjadi favorit saya untuk melakukan apapun yang bisa saya lakukan karena waktu terus berjalan dan deadline semakin dekat. Lelah? iya, kesal? iya, bosan? iya, bosan yang luar biasa sih haha, melakukan perumusan masalah, studi literatur dan membuat timelines untuk kesekian kali cukup menguras pikiran dan emosi. Penawaran Bu Fei untuk saya dapat mencari judul di proyek yang saya ikuti pun membuat saya menyadari betul apa yang dimaksud dengan timeline setiap orang berbeda-beda, dari situ mindset saya benar-benar berubah. Saya mengawali bulan itu dengan semangat baru bahwa tidak apa-apa saya baru menulis kembali, karena timeline saya sudah tiba.
Saat itu saya mengunjungi lagi basecamp perpustakaan jurusan saya, dan benar-benar baru mulai memulai menulis proposal saya, melihat teman-teman saya yang sudah menuju bab pembahasan :)), dan saya baru menulis kata BAB I, membuat saya sedikit down, “hello? are you serious buddy? where have you been?” begitu kata saya dalam hati. Tapi saya mencoba untuk tidak pedulikan itu, sekali lagi saya hanya berfokus pada goal saya yaitu lulus tepat waktu. Day by day, puji Tuhan saya bisa semakin fokus dan benar-benar tidak iri dengan pencapaian teman lain karena saya sadar timeline setiap orang berbeda-beda, saya bahkan bisa memotivasi beberapa teman saya yang mendapat penolakan judul dari dosennya. Masih ingat dengan apa yang saya alami di Bulan November? Alih-alih menjauh dari teman-teman, saya putuskan untuk mendekat pada mereka, memang awalnya tidak mudah namun dari situ saya malah mendapat banyak informasi yang berguna dan bantuan saat saya mengerjakan skripsi ini, serta saya dapat menjadi berkat bagi mereka. See? When you change your mindset, you can see everything in different ways!
Pertengahan April pun saya memberanikan lagi untuk melakukan konsultasi dengan Pak Joy, haha, mungkin saya anaknya yang paling bandel ya. Saya pun menjelaskan judul skripi saya termasuk jika saya berada dalam proyek Bu Fei. Sejujurnya, saya takut jika Pak Joy tidak menyukai kondisi dimana ada dosen lain yang ikut campur. Namun, puji Tuhan!! Pak Joy menerima judul proposal saya :),what? what? yes! He did. For the first time in forever kalau bisa dibilang haha, beliau akhirnya menerima judul saya. Beliau bahkan terlihat sangat menyukai judul yang saya ambil, karena memang masalah yang saya angkat itu real dan sedang dicari jalan keluar oleh perusahaan yang tergabung dengan proyek. Saya tidak henti-hentinya tersenyum hari itu, rasanya seperti finally ada satu jalan yang terbuka dengan ujung yang penuh harapan. Mungkin bagi teman lain, hal ini adalah hal biasa, tapi tidak bagi saya yang harus berjuang mencari judul sendiri hahaha, it was more than anything!
–May, Petals on The Wind
Bulan pun berganti, semakin hari saya semakin semangat, karena saya sudah bertekad untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, walaupun pada judul baru ini saya harus menghabiskan waktu lebih lama diperpustakaan karena banyaknya jurnal internasional yang harus saya baca, serta ilmu statistik yang harus saya pelajari lagi hehe, belum lagi saya harus membagi waktu saya untuk mengerjakan proyek dan tetap mengerjakan skripsi. Pengalaman-pengalaman dalam mengerjakan skripsi sebelumnya sangat berkontribusi besar untuk saya dapat mengerjakan judul baru ini dengan progress yang terbilang cepat, udah katam kali ya buat bab latar belakang, literature review dan seterusnya. Saya semakin bersemangat lagi karena setiap saya konsultasi, Pak Joy selalu menerima progress saya, tidak ada penolakan atau keraguan seperti yang dahulu :)).
Saat itu saya dan Bu Fei sudah berencana untuk melakukan pengambilan data di luar pulau pada pertengahan Mei, sehingga saya dapat submit naskah skripsi Bulan Juni dan sidang pada Bulan Juli. Namun, langit yang begitu cerah itu tidak bertahan lama haha. Ada saja memang hal-hal yang ingin menghalangi jalan saya untuk lulus. Tiba-tiba kami mendapatkan kabar dari pihak perusahaan bahwa ada permasalahan pada site sehingga pengambilan data harus ditunda satu minggu. Well, saya sangat sadar bahwa inilah resiko mengambil topik proyek karena dinamikanya yang unpredictable. Saya pun berusaha tetap optimis dan tidak down, sampai seminggu setelahnya, saya mendapat kabar mengejutkan kembali bahwa perusahaan harus menunda pengambilan data sampai setelah lebaran, atau bisa dibilang saya baru bisa mengambil data pada pertengahan Juni, yang berarti sangat mepet dengan deadline pengumpulan naskah skripsi. Pada saat itu saya down kembali, tapi Puji Tuhan saya sedang mengikuti KKR 50 Hari (doa puasa), yang membuat iman saya semakin kuat untuk kembali percaya bahwa rencana Tuhan selalu mendatangkan kebaikan. Sayapun kembali teringat pada janji saya pada awal saya memulai judul baru ini yaitu jika saya down maka sebelum matahari terbenam, saya harus bangkit kembali dan itu benar-benar menjadi gaya hidup yang sangat bermanfaat. Jujur saja, kalau tidak mengalami perjalanan yang berliku sebelumnya, saya tidak akan setegar ini :)). Bulan Mei pun ditutup dengan saya pulang menikmati lebaran bersama keluarga besar!
CHAPTER V: Final Stand
–June, Nonstop
Selama lebaran, saya sudah menyusun skripsi saya, bahkan saya sudah menyiapkan pembahasan dengan dummy data, karena saya sadar skenario terburuk pun masih bisa terjadi. Minggu sebelum keberangkatan pun sudah datang, semua persiapan sudah matang. Saya sangat senang karena finally saya bisa mengambil data, tapi juga cemas akan seperti apa jadinya. Namun, haha, namun lagi, memang, harap sabar ya :). Siang hari itu smartphone saya berdering, saya mendapatkan informasi terbaru dari grup proyek. Perusahaan meminta maaf karena harus mengundurkan waktu pengambilan data lagi sampai Bulan Juli, karena adanya inspeksi mendadak pada site. Seketika itu juga saya sangat shock, bahkan lebih daripada ketika Pak Joy menolak judul saya terakhir kali. Saya tidak menyangka bahwa skenario terburuk ini benar-benar akan terjadi, dan why it has to be me, why not others, itulah yang terus ada di benak saya.
Saat itu Bu Fei langsung menghubungi saya dan meminta saya ke ruangannya. Bu Fei tahu betul perasaan saya karena beliau lah yang terus menyemangati saya ketika mengambil judul skripsi itu, saya sangat bersyukur mempunyai mentor proyek seperti Bu Fei. Tiba-tiba, bisa dibilang mujizat terjadi, alih-alih saya menyerah dan memutuskan untuk mengambil data Bulan Juli, saya mendapatkan ide untuk mengambil judul cadangan yang telah disiapkan dahulu kala yang sempat kami lupakan, entah darimana pemikiran itu berasal tapi saya yakin itu dari Tuhan. Judul tersebut hanya mengubah objek penelitian saya, walaupun begitu saya tetap harus merubah bab I – III. Saat itu saya berpikir jika saya hanya punya waktu tiga minggu sebelum deadline, apakah saya harus menyerah dan menunggu pengambilan data bulan Juli ataukah mencoba judul yang baru ini tapi saya tidak tahu apakah akan berhasil ataukah tidak, so I chose to try! Maka saat itu juga bersama Bu Fei, saya menyusun rencana penyelesaian skripsi inih, wah kelihatan keren ya haha, Puji Tuhan lagi Bu Fei juga bersedia membantu dalam hal konsultasi karena merasa bertanggungjawab, termasuk berkata pada Pak Joy terkait masalah saya ini yang bisa dibilang diluar kendali.
Tuhan memang sungguh dahsyat, secara ajaib Pak Joy menyetujui perubahan skripsi saya, padahal kalau dipikir judul saya yang terbaru ini tidak memenuhi salah satu kriterianya walaupun hanya berubah objeknya saja, mungkin karena Pak Joy melihat perjuangan saya kali ya uwwww. Karena saya hanya memiliki waktu tiga minggu untuk mengambil data, mengolah dan kembali menyusun skripsi maka saya langsung gaspol! Benar-benar setelah itu juga, saat weekend, saya mulai mengambil data pada Bus dan Kereta. To be honest, saya senang karena akhirnya bisa mengambil data, tapi juga khawatir apakah saya terlalu terburu-buru atau tidak.
Pengambilan data pun tidak berjalan dengan mudah, karena saya harus secara bergantian naik Bus dan Kereta dari Yogya ke Solo begitu pula sebaliknya, dan saya harus membagikan kuesioner secara langsung pada penumpang. Ada kalanya penumpang menolak namun puji Tuhan, sekali lagi kalau bukan karena Tuhan it was impossible, banyak penumpang yang mau menjadi responden saya, bahkan beberapa dari mereka menuliskan kata-kata motivasi pada form, benar benar energy pills buat saya. Namun, ada juga dimana saya mendapat penolakan dari bapak kondektur bus saat hendak membagikan kuesioner padahal sebelum saya naik, beliau sudah menyetujuinya, alhasil saya hanya melakukan perjalanan tanpa hasil :))), belum lagi kondisi badan yang sempat drop karena harus bolak-balik Yogya-Solo dalam satu hari, pengumpulan data yang ternyata kurang dan harus mengambil data lagi, serta rasa malu saat membagikan kuesioner karena saya benar-benar seorang diri, namun itu semua dapat saya lalui dengan slogan whatever it takes andalan saya, it really worked!
Puji Tuhan, data sudah aman. Kali ini saya akan memasuki step yang lebih berat yaitu pengolahan data :)). Puji Tuhan karena sebelumnya saya sudah membuat template pembahasan sehingga cukup menghemat waktu. Pada tahap inilah tekanan yang saya rasakan cukup besar karena dalam waktu 3 hari, draft skripsi saya harus sudah jadi untuk saya konsultasikan dengan Bu Fei sebelum ke Pak Joy, alhasil saya tidak tidur, to be honest saya selama masa kuliah sangat tidak suka begadang ehe, bukan karena tidak mau tapi lebih kepada badan saya yang memang mudah terserang penyakit ketika begadang, tapi tidak ada jalan lain haha. Shortly, saya bisa menyelesaikan draft skripsi untuk dikonsultasikan pada Bu Fei walau baru 70% tanpa sakit sedikitpun hahaha. Pada titik ini, saya hanya tinggal berdoa agar Pak Joy menerima naskah skripsi saya, karena saat itu saya sudah agak hopeless untuk dapat mengumpulkan naskah skripsi pada saat deadline, karena saya baru dapat menemui Pak Joy empat hari sebelum deadline. Dimana saya belum pernah konsultasi setelah persetujuan judul baru dahulu, dan fyi, teman-teman saya yang lain membutuhkan revisi yang cukup banyak sebelum dosen mereka menyetujui untuk sidang. Jadi, diterima naskah saja sudah cukup senang 😀
Hari Senin pun tiba, pagi itu kampus begitu sepi karena memang sudah libur akhir semester. Kembali dengan persiapan yang matang, bahkan naskah sudah saya cetak semua, saya pun menemui Pak Joy di ruangan TU favoritnya. Pagi itu saya benar-benar berserah pada Tuhan, apapun yang terjadi, jalan Tuhan pasti yang terbaik. Saya pun menyampaikan hasil penelitian pada beliau secara terperinci dan beginilah respon beliau: TL : Jadi begitu pak hasil dan kesimpulan skripsi saya. Bagaimana pak? PJ : okay, sudah ini. TL : ….. (bingung, ini mah sudah apa ya, sudah bagus atau gimana yah) TL : maaf pak, maksudnya apakah sudah apa ya pak? PJ : iya, sudah bisa buat sidang ini. TL : ….. (bengong) Iyaa haha, trust me, saya literally kaget dan tidak bisa berkata-kata seketika, karena ekspetasi saya saat itu hanya Pak Joy menerima naskah saya, bukan saya disetujui untuk sidang. Bahkan ketika Pak Joy meminta saya mengurus lembar tandatangan guna syarat sidang pun, saya benar-benar tidak tahu apa yang harus disiapkan. Beberapa dari teman saya pun yang memulai skripsi lebih dulu daripada saya masih harus berjuang untuk mendapatkan persetujuan dari dosen. Itu benar-benar percepatan dari Tuhan!
Dalam waktu sekitar tiga hari saja saya mempersiapkan segalanya, dan puji Tuhannya saya bisa mendaftar untuk sidang saat hari deadline, pagi hari ketika baru dibuka, bisa dibilang proses persiapan benar-benar berjalan lancar, karena banyak teman-teman saya yang baru mendapat persetujuan di hari itu ataupun hari sebelumnya, sehingga mereka tergesa-gesa dan panik. Saya sampai terheran-heran saat itu, when God said yes nothing could change it.
CHAPTER VI: One Last Show
-July, Show Time
Perjuangan saya masih belum selesai teman-teman :)))), setelah saya bisa mendapatkan jadwal sidang pun, saya masih dihadapi masalah terkait dasar uji statistika saya yang ternyata salah, hal itu membuat saya harus mengulang lagi hampir seluruh pembahasan dan membuat saya kembali begadang ehe.
Puji Tuhannya, saya mengetahui kesalahan saya itu hanya berselang satu hari setelah saya mendaftar sidang sehingga masih ada banyak waktu sebelum saya sidang, itupun saya ketahui secara tidak langsung dari salah satu teman saya yaitu Ambo yang saat itu bertanya uji statistik yang saya gunakan. Anehnya, saya dan Ambo jarang berbincang terkait skripsi kami sebelumnya, truly God’s work! Coba kalau Ambo baru memberitahu saya saat mendekati hari-H, bisa kalang kabut saya :)))
Hari Selasa pun datang dan jadwal sidang keluar, Puji Tuhan lagi :), bisa-bisanya saya mendapat jadwal sidang yang sesuai harapan saya hahaha, di hari awal minggu saat sesi pertama, yaitu hari Selasa, pukul 08.00. Oleh karena itu saya masih memiliki lima hari sebelum hari-H, dan karena saya tidak mau panik, saya mencoba membuat jadwal persiapan agar semua berjalan lancar. Saya berencana meminta sekitar 10 teman saya untuk mereview latihan presentasi sidang saya dalam dua kloter hari yang berbeda, dan hebatnya lagi mereka semua bersedia, padahal saya tahu mereka pun juga sibuk satu sama lain, God’s work again!
Day by day berlalu, disaat beberapa teman saya yang semakin hari berkata pada saya bahwa mereka semakin panik dan takut, semakin banyak kesalahan yang mereka temukan, entah kenapa, saya merasa semakin hari semakin tenang dan siap, semua terasa sangat dipersiapkan dengan lancar. Bahkan saat satu hari sebelum sidang, saya masih bisa menuju kampus untuk memberikan naskah sidang yang sudah saya revisi, sedang beberapa teman saya baru bisa memberikannya saat hari-H yang membuat mereka panik. Saya masih ingat benar, saat satu hari sebelum sidang, Tuhan seakan-akan menyuruh saya untuk berserah penuh dan tidak usah mengungkit-ungkit naskah sidang yang sudah saya siapkan, karena semakin saya cari-cari kesalahannya lagi malah saya semakin takut dan akan tidur larut malam untuk membetulkannya. Alih-alih melakukan hal tersebut, saya memilih untuk pergi Pondok Daud, menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
Hari-H tiba, yeay!, pagi itu saya mulai dengan meminum secangkir teh hangat, makan sandwich coklat, dan mereview naskah skripsi saya diiringi lagu-lagu pujian yang menenangkan dan membangkitkan iman, salah satunya adalah favorit saya: tenanglah kini hatiku Tuhan memimpin langkahku Pagi itu benar-benar tenang, daripada merasa takut, saya lebih merasa bahagia dan bangga karena finally bisa mencapai tahapan ini, whatever the result will be saya percaya Tuhan yang ambil alih.
Saya pun tiba di kampus, karena saya sudah mengumpulkan naskah H-1, maka saya masih ada waktu untuk menenangkan diri, trust me, saya tidak deg-degan sama sekali teman-teman, yang ada hanya rasa tenang. Dosen pun datang dan proses sidang pun berjalan. Oya jadi saya belum cerita, saya mendapatkan dosen penguji yang cukup sulit karena ke-tiga dosen saya adalah dosen yang sudah lama menjabat di jurusan, dan terkenal dengan pertanyaan-pertanyaan yang cukup berbobot :)), bahkan setiap teman saya bertanya siapa dosen saya, mereka akan berkata : semangat ya! haha. Namun, Puji Tuhan sidang hari itu berjalan sangat lancar, saya bisa menjawab setiap pertanyaan yang diberikan, bahkan dosen yang saya kira killer, ternyata hanya memberikan saran, hanya satu pertanyaan yang tidak bisa saya jawab tapi puji Tuhan, dosen tersebut mengampuni saya hehe. Puji Tuhannya dan sungguh tak terduga, Pak Joy yang terlihat cuek disetiap saya konsultasi, beliau selalu membantu saya untuk menjelaskan dengan lebih jelas pada dosen lain disaat mereka tidak paham apa yang saya maksudkan :))). Saya pun tersadar dosen-dosen penguji tersebut memang Tuhan yang pilihkan, dari tiga dosen penguji, dua dosen adalah dosen pembimbing akademik saya dan dosen proyek saya :)). Shortly, proses sidang selesai hanya dalam waktu satu jam lebih 15 menit saja dan saya dinyatakan lulus dengan revisi yang bisa dibilang cukup sedikit haha jika dibandingkan revisi teman-teman saya yang cukup banyak :”
Puji Tuhan, setelah mengalami pergantian judul sampai 7x dan pergantian temapt pengambilan data sampai 3x, akhirnya saya mencapai stage yang selalu saya impikan setiap hari :”, saat diumumkan saya lulus, saya tidak bisa menangis haha, tetapi ada keharuan yang luar biasa. Luar biasanya lagi, saya tidak menyangka akan ada begitu banyak teman yang datang memberi saya ucapan dan memberikan bingkisan, really, saya bahkan hanya memberitahukan ke beberapa teman dekat karena saya takut tidak lulus hehe. Banyak dari mereka juga terkejut mendengar kabar bahwa saya sudah sidang, karena seperti teman-teman tahu, tiga minggu sebelum ini saya masih berkata pada mereka jika saya masih mengambil data bahkan beberapa minggu sebelumnya lagi proyek saya dibatalkan pengambilan datanya. Sungguh, it was one of the happiest day in my life, ini semua karena percepatan dari Tuhan!
Saya pun kemudian menyadari bahwa jalan Tuhan sungguh indah dengan memberikan Pak Joy sebagai dosen saya, dimana saya benar-benar ditempa untuk menemukan judul sendiri sehingga membuat saya sangat paham dengan skripsi saya karena skripsi tersebut benar-benar murni dari hasil pemikiran dan kerja keras saya, karena to be honest beberapa teman saya yang sharing dengan saya jika mereka tidak paham tentang apa yang mereka tuliskan karena hanya disuruh oleh pembimbing mereka sehingga saat akan sidang mereka kebingungan, saya pun juga tersadar jalan yang begitu panjang, penolakan demi penolakan sebelumnya membuat saya semakin tangguh dan tangguh untuk menghadapi jalan kedepannya, membuat iman saya semakin bangkit akan janji Tuhan yang benar adanya. Spoiler: dan ketika mencari pekerjaan yang cukup berat pun, saya masih bisa berdiri teguh karena pengalaman skripsi ini sangat menguatkan saya untuk terus percaya pada penyertaan Tuhan dalam hidup saya.
Singkat cerita, saya kemudian mengurus revisi dan yudisium sampai wisuda di Bulan Agustus, bahkan sampai saat-saat itupun Tuhan masih menyertai saya, Dia membuat semuanya lancar dan tanpa kepanikan, saya bahkan masih bisa menjadi berkat dengan membantu beberapa teman saya yang butuh bantuan untuk mengurus pemberkasan, see, I’m just no one without Him. Te.. te.. te.. te.. teque!
…………………………………..
Sekian, hahaha, jadi ituh tadi temen-temen kisah perjalanan saya dalam menaklukan skripsi, mungkin satu dari sekian kisah skripsi yang ada di dunia karena I believe everyone has their own wonderful story too! Ada beberapa saran dari saya buat Anda yang sedang berjuang: 1. Percayalah bahwa semua yang terjadi itu sudah seturut atas kehendakNya, dan kehendakNya pastilah membawa kebaikan, jadi kalau dapat dosen pembimbing yang tidak sesuai harapan jangan langsung down ya! percaya saja, dialah orang yang Tuhan siapkan untuk Anda 2. Setiap orang memiliki timeline masing-masing, jadi enjoy your timeline because it is yours! Inih benar-benar saya rasakan sih, karena mulai masuk dalam dunia skripsi itu adalah awal sebelum masuk dunia kerja yang sangat dinamis, dimana kalau Anda sudah paham bahwa setiap orang punya timeline masing-masing maka dalam pencarian kerja pun Anda tidak akan merasa iri dan insecure, but it doesnt mean kalau kita cuma duduk diam menunggu timeline kita, no no no, kita tetap harus berjuang mengusahakan timeline itu terjadi! 3. Berusaha keras semaksimal mungkin, kalau saya lebih memilih memakai slogan whatever it takes! ya, karena dalam menggapai sesuatu, sebisa mungkin kita berusaha sekuat tenaga untuk mencapainya, prinsip saya adalah memberikan yang terbaik dan sisanya saya serahkan pada Tuhan, sehingga apapun hasilnya nanti at least I’ve tried my best. 4. Planning is a must, kenapa disini saya bilang bahwa rencana itu harus, menurut saya dalam menghadapi dunia yang dinamis, kita harus memiliki perencanaan atas apa yang akan kita lakukan, agar semua tetap dalam jalurnya, bahkan ketika kita membuat perencanaan saja masih banyak hal accidental yang akan terjadi, apalagi kalau kita tidak mempunyai plan 5. Surrender to God, ya, terakhir dan pasti adalah berserah kepada Tuhan, kita sebagai manusia boleh berusaha, tapi pada akhirnya hanya Tuhanlah yang menentukan. Kita pun juga membutuhkan hikmat dariNya, agar dalam setiap usaha kita diberikan petunjukserta kebijaksanaan. Itu dia temen-temen saran dari saya. Semoga saja kisah perjalanan saya ini dapat menginspirasi atau dapat Anda jadikan bekal buat menghadapi dunia tugas akhir yang penuh dinamika, saya yakin kisah Anda tidak kalah menariknya dengan saya, jadi jangan lupa temen-temen bagikan juga ya siapa tahu bisa menjadi berkat! God bless you all!
Hi blessed friends! Wah minggu ini masih lanjut nih, pengalaman saya dalam dunia pencarian kerja yang penuh lika liku. Kalau ingin tahu alasan saya menuliskan ini, Anda dapat melihat pada post rekrutmen pertama saya di Blibli.com yak hehe. Kali ini saya akan menceritakan tahapan rekrutmen saya di PT Mayora Indah Tbk untuk posisi MDP atau Management Development Program.
Intro dulu nih, Anda sudah tahu Mayora belum? Anda tahu produk biskuit Roma, permen Kopiko, Kis, Tamarin, sereal Energen, dan Astor yang sering disediakan saat lebaran? Nah itu semua produk dari Mayora. Jadi, kalau Anda rakyat Indonesia, tentunya Anda sangat wajib tahu terkait Mayora. Mayora adalah industri makanan yang lahir di Indonesia, dan telah ada sejak 1977, produk-produknya sudah menjadi legenda di kehidupan masyarakat Indonesia dan kini produknya telah diimpor ke beberapa negara, produk yang sangat terkenal di luar negeri salah satunya adalah permen kopiko. Siapa coba yang tidak mau berkarir di industri sebesar Mayora?
Nah cukup itu saja ya intronya haha. Jadi, setiap tahun Mayora membuka posisi MT yang diberi nama MDP, nah MDP dalam Mayora ada dua yaitu MDP Sales dan MDP Factory. Jujur saja saat itu saya agak kecewa karena saya berharap Mayora membuka MDP untuk marketing, seperti yang Anda tahu pada post sebelumnya jika saya tertarik dalam dunia marketing hehe. Namun, selain startup, saya juga sangat ingin berkarir di perusahaan FMCG atau fast moving consumer goods, oleh karena itu saya memutuskan untuk mendaftar MDP Factory melalui job fair UGM yang diadakan pada awal bulan September 2019 dengan mengumpulkan CV dan beberapa berkas yang saat itu saya bawa seperti fotokopi ijazah, transkrip, KTP, KK serta mengisi form pendaftaran melalu google form. Tidak berselang lama, sore harinya saya mendapat sms kalau saya lolos tahap administrasi dan dapat mengikuti tahap selanjutnya pada hari Senin :”), iyak jadi kalau Anda mengikuti rekrutmen di job fair, biasanya Anda tidak perlu menunggu lama karena proses rekrutmennya akan berlangsung hari ke hari, karena pihak company biasanya akan tinggal selama seminggu di suatu kota untuk kemudian pindah ke kota lain. Jadi, siapkan tempat tinggal sementara kalau Anda dari luar kota yah!
Oya, fyi awalnya saya gundah untuk datang tes ataupun tidak, karena pada hari Minggunya saya juga mendapat sms panggilan psikotes dari perusahaan FMCG yang lain. Anehnya, waktu dan tanggalnya pun sama. Saat itu saya tidak bisa melakukan reschedule untuk salah satu company karena jika di reschedule maka saya harus tes di Jakarta, alhasil saya merelakan satu perusahaan tersebut dan memilih Mayora. Hiks :”, why oh why. Jadi, Anda pun harus siap ya, beberapa teman saya pun mengalami hal yang sama, sehingga Anda harus pintar-pintar bernegosiasi dengan pihak rekruiter, siapa tahu Anda bisa pindah ke batch yang lain namun tetap di minggu itu.
I. Tes Psikotes
Saya masih ingat sekali jika tes tahap pertama itu diadakan di UKDW dimana saya bertemu teman SMA saya bah hehe. Seperti rekrutmen pada umumnya, pada hari itu diawali dengan penjelasan company profile yang membuat saya semakin mantap untuk berkarir di Mayora. Saat itu peserta yang datang sekitar 50 orang untuk batch jam itu, karena masih ada di jam lain dan hari lain, jadi kita tidak tahu jumlah pasti peserta yang lolos tahap administrasi, belum lagi di kota lain nantinya :”). Tes psikotes yang diberikan ada beberapa macam seperti tes verbal (sinonim, antonim), numerical (deret angka), wawasan (terkait pengetahuan dasar seperti piramida merupakan ikon negara …), mencari persamaan dan perbedaan ( 12345 tidak sama dengan 12354), dan abstrak (berupa pola bangunan). Kurang lebih seperti itu dan pengerjaannya sangat terbatas untuk setiap bagian. Setelah itu kita diminta untuk istirahat dan kembali lagi untuk melihat hasil siapa saja yang akan lolos tahap wawancara HR yang akan langsung diadakan siangnya :”). Siangnya saya kembali dan Puji Tuhan, saya lolos ke tahap selanjutnya, yeay! dengan sigap saya langsung mencari tempat tersendiri untuk mempersiapkan diri.
II. Interview HR
Sewaktu itu saya berada di urutan akhir, tapi puji Tuhan saya mendapat teman-teman baru yang bisa mengisi waktu saya menunggu sehingga tidak terasa pukul 14.30 saat itu saya dipanggil ke dalam. Di dalam ada tiga HR wanita yang duduk terpisah, saat itu saya mendapatkan Kak Sunny (sebut saja begitu) yang terletak di tengah. Kak Sunny ini sangat ramah sekali, sehingga membuat saya nyaman hehe. Pertanyaan yang diberikan cukup sederhana seperti memperkenalkan diri secara singkat, background pendidikan dan skripsi. Kak Sunny menjelaskan jika saya lolos maka akan mengikuti Tes MDP pada hari Rabu, sedangkan jika saya tidak lolos maka bisa jadi saya akan dialihkan ke bagian non-MDP atau menjadi staff pada bagian tertentu yang mereka anggap saya sesuai dalam waktu 2 minggu, jika setelah itu saya masih tidak diberikan kabar maka saya dianggap tidak lolos baik untuk MDP ataupun staff. Oya untuk Anda yang mendaftar posisi staff maka tidak akan melalui MDP Test namun langsung menuju interview user. Wawancara keseluruhan berlangsung dalam bahasa Indonesia, namun ada teman saya yang diharuskan memakai Bahasa Inggris saat perkenalan singkatnya, jadi persiapakan juga ya! dan wawancara hanya memakan waktu 15 menit, cukup singkat bukan? Setelah wawancara, saya pulang dengan penuh percaya diri bahwa saya pasti lolos. Sore harinya, Puji Tuhan saya mendapatkan sms kembali, jika saya lolos dan diharuskan mengikuti Tes MDP pada hari Rabu :”) well, bit tired but let’s go on!
III. MDP TEST (FGD + MINI PRESENTATION)
Setelah mencari tahu di internet mengenai MDP Test, saya pun kembali menuju UKDW untuk mengikutinya. Hari itu bisa dibilang masih sangat pagi yaitu sekitar jam 7 pagi, saya masih fresh, namun tidak bisa dipungkiri saya cukup deg-degan, karena ini FGD pertama saya sebagai jobseeker, walaupun saya pernah beberapa kali FGD saat mendaftar beasiswa namun tetap saja kekhawatiran itu datang dan membuat saya ingin cepat mengakhiri seleksi hari itu. Saya adalah seorang yang tidak terlalu suka berdebat, oleh karena itu FGD menjadi momok tersendiri bagi saya yang harus mempush diri saya untuk keluar dari zona nyaman, tapi apa boleh buat, saya harus melewatinya hehe. Setelah menunggu sekitar 30 menit, salah satu HR keluar dan mengumumkan nama peserta dan kelompoknya, dan puji Tuhan :”), saya langsung mendapat kelompok pertama, dan hal baiknya lagi saya satu kelompok dengan teman saya yang dari Undip, yang saat itu juga baru saya kenal hehe. Kelompok saya terdiri dari 6 orang dengan 1 perempuan. Kami diawasi oleh 1 HR yang bertugas untuk menjelaskan proses FGD dan menilai perfoma kami. Saat itu kami disediakan 6 kursi, dan saya sengaja duduk di tempat dimana HR dapat melihat saya secara jelas, tujuannya? ya itu adalah trik saya pribadi agar HR bisa melihat saya ketika saya berbicara dan agar HR lebih bisa menotice saya, well saya juga tidak tahu apakah itu memang works or not, tapi layak dicoba guys!
FGD dimulai dengan pemberian sebuah case yang dijelaskan secara general oleh HR, case tersebut terkait sebuah perusahaan makanan yang memiliki sejumlah masalah dalam produksi dan sumber daya manusia, nah diberikan beberapa alternatif untuk menyelesaikan masalah tersebut, dimana kita diharuskan dapat berdiskusi untuk memilih dari beberapa alternatif tersebut mana yang paling efektif dan efisien agar perusahaan tetap bisa bertahan di pasar. Well, menurut saya case yang diberikan cukup berbobot karena mungkin itu juga case yang akan kita hadapi nanti saat menjadi manager di Mayora :”D. Tim saya memulai dengan memberikan waktu untuk masing-masing orang berpikir selama 5 menit kemudian mengatakan usulannya. Hahaha, saya cukup panik walau terlihat santai diluarnya, karena case nya memang lumayan susah, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. FGD pun diwarnai dengan beberapa perdebatan kecil namun masih santai (tidak sampai bentak-bentak meja ya hehe) dan saya bersyukur setidaknya saya sudah berbicara mengenai beberapa hal karena di awal HR mengatakan jika waktu diskusi hanya sekitar 20 menit, jadi saya tidak mau menyianyiakan setiap kesempatan yang ada untuk dapat aktif. FGD pun selesai tanpa kesimpulan hehe, it’s okay kok kata HR hehe. Oya, bagi saya ini lebih terlihat seperti LGD (Leaderless Group Discussion) karena tidak ada moderator dari pihak HR, jadi benar-benar kami dibebaskan untuk berdiskusi dengan cara kami. Okay, selanjutnya kami menuju bagian mini presentasi.
Jika tadi saat FGD kami sebagai tim maka di mini presentasi ini kami sebagai individu. Dimana kami dipersilakan maju satu-persatu untuk memilih gambar yang diletakan di meja (gambarnya dibalik sehingga kita tidak tahu apa gambar tersebut). Sesudah memilih, kami diberikan waktu 1 menit untuk menyiapkan sebuah mini presentasi terkait gambar tersebut dan setelahnya mengutarakannya dihadapan yang lain selama 2 menit. HR tidak memberikan clue apa saja yang harus kami utarakan jadi itu bebas, benar-benar sesuai pemahaman kami. Saat itu HR meminta siapa saja secara bebas dapat maju ke depan, saya memilih untuk melihat dahulu penampilan yang lain sembari mempersiapkan strategi saya sendiri. Gambar yang saya dapat adalah terkait potret anak-anak yang sedang belajar di kolong jembatan, saya tidak tahu itu berada di negara mana namun jika saya lihat itu bukan di Indonesia. Setelah menyusun kata demi kata, saya pun maju diurutan ketiga, saya menjelaskan gambar tersebut, permasalahan yang terjadi, kondisi real yang ada sekarang ini (sepengetahuan saya saja hehe), dan apa yang dapat kita lakukan sebagai generasi muda untuk membantu permasalahan yang terjadi. Jadi poin yang menurut saya beda dari teman-teman yang sudah maju adalah, saya memilih untuk menambahkan solusi terhadap gambar yang diberikan instead of hanya mengomentari gambar tersebut, semoga itu menjadi add value pada presentasi yang saya berikan :”). Puji Tuhan hari itu selesai dan jam 9 saya sudah boleh pulang, yeay! masih pagi!
Minggu demi minggu pun berlalu, tes demi tes dari beberapa perusahaan sudah saya lalui, hingga saya hampir lupa dengan tes Mayora ini. Akhirnya setelah 2 minggu saya mendapat kabar melalui email jika saya lolos untuk menuju tahap terakhir yaitu Interview User, Puji Tuhan saat itu saya sangat bersyukur walaupun saya tidak menyangka karena saya agak pesimis dengan FGD saya saat itu. Namun, karena proses rekrutmen yang masih berlangsung maka Interview User ini tidak diadakan dalam waktu dekat sehingga saya harus menunggu lagi .-.
Sebulan berlalu, yak sebulan :”), pada pertengahan bulan Oktober saya pun mendapat email dari Bu HR untuk mengikuti final interview di salah satu cabang distributor Mayora di Yogyakarta. Puji Tuhan, akhirnya saya bisa merasakan interview user yang pertama kali hehe itulah yang terbesit dalam pikiran saya. Saya pun mempersiapkan diri dengan mencaritahu seluk beluk Mayora seperti visi-misi, tujuan dan budaya perusahaan, serta saya mempersiapkan diri dengan berbagai pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan karena saya orangnya suka blank dan cara ini akan amat membantu saya, i’m sure! Saya pun juga mempersiapkan setiap berkas yang diminta, dan Puji Tuhan saat itu saya sedang magang di Yogya sehingga saya tidak perlu repot-repot naik kereta dari Solo ke Yogya. Puji Tuhannya lagi, manager magang saya memperbolehkan saya untuk mengikuti interview asalkan kerjaan saya beres, alhasil saya membawa laptop kantor ke tempat interview :3
IV. FINAL INTERVIEW (WITH USER)
Saya pun berangkat menuju lokasi yang letaknya cukup jauh dari kos saya, kos saya ada di utara dan tempat interview berada di selatan. Ada sedikit kejadian tak terduga saat menuju lokasi yaitu motor saya bocor hehe :”) memang motor saya ituh sangat caper, saya pun harus meninggalkan motor saya di tambal ban dan menuju lokasi dengan abang Grab. Karena kejadian bocor tadi saya sedikit terlambat menuju lokasi, puji Tuhannya sampai sana acaranya belum dimulai karena para petinggi Mayora belum datang. Saat itu ada 14 orang di lokasi, saya cukup amazed, ini pasti orang-orang yang sangat berkompeten dan itu membuat saya agak minder hehe (harusnya gak boleh ya!). Singkat cerita para petinggi Mayora datang dan Mas HR pun meminta kami untuk mengisi sebuah mini test terkait kemampuan Bahasa Inggris kami, sembari dia memanggil satu-persatu untuk melakukan interview, well soal Bahasa Inggris nya cukup sederhana kok lebih ke grammar, tapi ada baiknya Anda juga mempersiapkannya terlebih dahulu mengantisipasi kata lupa. Saat itu pikiran saya agak terbelah menjadi dua, di satu sisi saya harus menyiapkan diri untuk interview dan di sisi lain saya harus mengerjakan tugas magang saya, saat itu tugas magang saya adalah controlling dan mengatur data yang masuk sehingga mau tidak mau saya harus membuka laptop kantor to keep it safe. Saya pun berdoa agar diberikan urutan awal sehingga bisa segera kembali ke kantor, astaga woy final interview padahal saya nih memang. Puji Tuhan, tepat setelah saya keluar dari toilet untuk merapikan baju, saya pun dipanggil masuk, good sign, isnt?
Saat itu di ruangan ada 2 orang, 1 merupakan Ibu HR yang setia mendampingi kami dari proses rekrutmen-rekrutmen sebelumnya dan 1 lagi merupakan user saya atau atasan. Tidak main-main memang MDP Mayora inih, saya pikir yang mewawancarai saya adalah atasan diatas saya, namun ternyata langsung General Manager Mayora yang menangani pabrik, :”). Pertanyaan yang berikan pun cukup padat namun sederhana, tidak ada perihal pengetahuan Mayora dan lain sebagainya, yang ditanyakan seputar skripsi, konsentrasi kuliah dan beberapa hal yang menurut saya Anda semua pasti bisa menjawabnya. Hanya saja, Anda perlu tenang dan jangan berbohong karena beliau akan mengulik-ulik setiap yang kita ucapkan. Jika kita memang jujur, saya yakin semua pasti akan terjawab, seperti menjelaskan saat sidang skripsi kok :”). Yang terakhir Ibu HR kembali meyakinkan saya kondisi di lapangan dan bertanya apakah saya siap ditempatkan di pabrik dengan kondisi yang ada seperti masuk saat hari libur / hari raya / hari minggu, terkadang tidak bisa ibadah, bekerja shift, dan bisa ditempatkan di luar Jawa. Saat momen itulah jujur saya merasa agak ragu, namun saya tetap menjawab saya siap, karena sebelumnya saya juga sudah mengorek-orek terkait kondisi MDP Factory ini.
Setelah itu saya diharuskan menunggu, karena hasil siapa saja yang lolos menjadi MDP Factory akan diumumkan siang itu juga :”))), gilaak, memang, langsung campur aduk perasaaan saya. Kami pun memutuskan untuk makan dahulu sembari menunggu, jujur saya merasa sudah menjadi MDP hehe, karena berjalan bersama teman-teman mencari tempat makan dengan pakaian yang sangat formal, seperti sudah bekerja. Setelah itu tepat jam 1 kami kembali ke tempat seleksi, dan Mas HR saat itu turun mengumumkan siapa saja yang lolos. Ada 10 orang yang lolos menjadi MDP Factory, dan nama saya disebut pada urutan pertama :”), serius, campur aduk saat itu hehe, rasanya tidak percaya, saya hanya bisa melongo dan berkata Puji Tuhan.
V. OFFERING
Yak, ini adalah tahapan seusai interview user dan dilakukan saat itu juga :”), agaknya susah bernapas saya hari itu. Bisa dibilang tahapan ini adalah impian setiap jobseeker karena jika sudah sampai tahapan ini, Anda sudah bisa dipastikan 90% dapat bergabung dengan perusahaan, meskipun masih ada tahapan MCU yang terkadang juga menjadi momok tersendiri, namun jika tahap MCU diletakan diakhir seperti ini biasanya peluang Anda akan semakin besar, yak 95% lah hehe. Saat itu saya yang masih tidak percaya, akhirnya memasuki sebuah ruangan bersama 2 HR, 1 Ibu HR yang mewawancarai saya tadi dan 1 mas HR yang mendampingi seleksi kami hari itu. Mereka menjelaskan seluruh kontrak kerja yang akan kami jalani mulai dari tahapan kami saat menjalani MDP sampai pengangkatan, lama waktu kontrak berlangsung, benefit-benefit yang akan kami dapatkan seperti gaji dan tunjangan, serta denda apabila kami melanggar kontrak. Well, mohon maaf yaah saya tidak bisa menceritakan secara gamblang isi kontrak kerja yang diberikan karena bersifat confidential dan saya sangat menghormati pihak Mayora, tapi saya bisa memberikan gambaran ke Anda jika benefit yang diberikan sangat worth it menurut saya untuk ukuran fresh graduates :”) dan bisa dibilang masa depan Anda akan terjamin jika Anda dapat memberikan perfoma sesuai permintaan mereka. Kemudian kami diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai kondisi-kondisi di lapangan nantinya, agar kami benar-benar jelas sebelum kami memutuskan akan bergabung atau tidaknya dengan pihak Mayora. Hah maksudnya? Iyak, kalau sebelumnya pihak Mayora yang memutuskan kami layak untuk bergabung atau tidak maka pada tahap offering ini adalah giliran kami untuk memutuskan apakah kami bersedia bergabung atau tidak dengan Mayora melihat tawaran yang diberikan :”). Saya pun diberi waktu 3 hari untuk memikirkan tawaran dari Mayora, well, sangat cepat sekalee yak memang. Jika saya bersedia, maka tahap selanjutnya adalah MCU yang akan diadakan pada minggu depan dan onboarding atau penerimaan MDP yang akan diadakan pada pertengahan bulan November 2019.
Well, hehe, setelah 3 hari mempertimbangkan berbagai hal dengan keluarga dan teman dekat saya serta berdoa kepada Tuhan untuk meminta petunjukNya, bahkan tetap terjaga sampai jam tiga pagi dan hasilnya pun masih tetap sama tidak berubah. Mungkin agak plot twist bagi kalian dan juga bagi diri saya sendiri sih, saya memutuskan untuk tidak bergabung dengan Mayora :”. Bukan karena saya tidak tertarik dengan benefit yang diberikan, jujur benefit yang diberikan cukup tinggi namun memang ada alasan tersendiri yang tidak bisa saya sebutkan disini. Well, it was one of the hardest decision I’ve ever made. Mayora pun menjadi salah satu pengalaman paling berharga saya dalam mengaruhi dunia jobseekerand will always!
Hi again blessed friends! Kali ini saya akan kembali membagikan pengalaman rekrutmen saya yang selanjutnya setelah saya berhasil yudisium atau dinyatakan lulus (puji Tuhan eaaa). Rekrutmen ini diadakan pada awal Bulan Agustus 2019, beberapa minggu sebelum saya diwisuda. Saat itu saya mendapatkan informasi bahwa akan diadakan Seminar dan Campus Hiring dari PT Astra International Tbk – Isuzu Sales Operation di jurusan saya. Saat itu sebenarnya saya belum tertarik dengan dunia otomotif, (dan sebenarnya juga saya masih galau mau bekerja di bidang apa hehe), namun karena saya curious seperti apa itu after sales service maka saya memutuskan untuk mengikuti seminarnya terlebih dahulu.
Siapa yang tidak kenal Astra? Perusahaan multinasional ini sudah sangat berjasa bagi perkembangan Bangsa Indonesia, bahkan perusahaan ini memiliki banyak anak perusahaan yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia dengan induknya yaitu Astra International yang berada di Jakarta. Astra Isuzu ini adalah salah satu anak perusahaannya yang mempunyai kewenangan untuk merakit transportasi dengan brand Isuzu. Astra pun dikenal dengan salary dan tunjangan yang cukup menggoda, orang akan bilang kalau mendapat pekerjaan di Astra itu seperti masa depan Anda sudah terjamin. Hal itu lah yang membuat saya ingin lebih tahu terkait Astra, apalagi rekrutmen diadakan di jurusan sendiri jadi tidak perlu repot-repot pergi kesana-sini.
I. Tes Psikotes
Sebelum tes psikotes diadakan, pihak Astra Isuzu melakukan seminar dahulu dan penjelasan singkat mengenai company profile. Saya cukup mendapat banyak informasi mengenai bisnis yang dikerjakan oleh Astra Isuzu beserta dengan posisi MT After Sales Services (ASS). Kemudian acara hari itu dilanjutkan dengan tes psikotes. Eitts, iya, seperti yang saya jelaskan sebelumnya saya awalnya hanya ingin lebih tahu terkait Astra dan berniat keluar dari ruangan setelah acara seminar selesai, namun saat itu ada dorongan dari diri saya untuk mencoba mengikuti tes psikotesnya karena sudah ada di lokasi. Ya, let’s try! Tapi saat itu jujur saya belum persiapan apa-apa karena memang tidak bersiap untuk melakukan psikotes di hari itu hehehe, jangan ditiru ya!
Tes psikotes dari Astra Isuzu ini cukup banyak dan memakan waktu lama, dimana kami diberikan buku psikotes yang berisikan soal-soal psikotes pada umumnya dari soal verbal, hitungan, gambar dan tes kepribadian yang berupa memilih satu pernyataan yang sesuai dengan diri Anda. Namun yang membuat berbeda dari tes yang lain adalah adanya tes pauli dibagian akhir. Sempat kaget saat itu, karena saya pikir tesnya sudah selesai, ternyata masih ada tes pauli, dan you know saya paling tidak suka dengan tes ini karena sangat melelahkan :”, buat Anda yang tidak tahu apa itu tes pauli maka Anda dapat mencari tahu dahulu ya di pakdhe Google, ada banyak penjelasan dan tips trik mengerjakan tes ini. Puji Tuhan, sebelumnya saya sudah berlatih mengerjakan tes ini karena saya pikir saya perlu berlatih untuk persiapan tes rekrutmen kedepannya. Saya pun merasa puas dengan hasil tes pauli saya, walau tidak sempat menambah kertas, setidaknya sudah hampir selesai depan dan belakang. Oya, jika Anda merasa tidak nyaman saat mengerjakan tes pauli semisal jarak dengan teman Anda yang terlalu dekat atau kursi serta meja yang tidak nyaman, saya sarankan Anda untuk meminta berpindah tempat jika ada tempat lain yang masih sisa, agar Anda dapat berkonsentrasi penuh dan menyelesaikan tes pauli ini karena dengar-dengar tes pauli ini sangat besar kontribusinya dalam rekrutmen.
Setelah selesai, kamipun diminta keluar dan istirahat makan siang, well pihak Astra memang sangat baik karena mereka memberikan makan siang kepada kami berupa nasi box, yaalah rezeki anak kos memang ya, pantas karyawannya sangat sejahtera. Singkatnya, saya kembali ke ruangan dan mendapati kertas pengumuman siapa saja yang lolos pada tahapan interview HR yang akan diadakan besok. Anda tahu yang terjadi? Iyak wkwk terjadi lagi disaat saya belum persiapan, saya lolos bersama dengan tiga teman saya yang lain. Kami pun diberitahukan jika tes interview HR akan diadakan saat itu juga, karena besok HR yang bersangkutan harus keluar kota:”. Saya pun bergegas membuka smartphone saya dan mencari tahu kembali apa itu Astra Isuzu :)))
II. Interview HR
Saya berada di urutan ke-3, sehingga tidak terlalu lama dan terlalu cepat bagi saya. Saya beruntung saat itu memakai kemeja dan bukan kaos, sehingga saya tidak perlu pulang ke kos dahulu untuk berganti. Giliran saya pun tiba, saat itu ternyata yang mewawancari saya adalah bapak-bapak dari pihak Astra Isuzu yang tadi menjadi narasumber seminar. Degg, langsung gugup saya saat itu saya pikir beliau adalah user atau atasan di posisi yang saya lamar ternyata beliau adalah dari pihak HR. Biasanya HR yang sudah senior pertanyaannya cukup tajam dan tricky, dan benar hehe, walapun begitu beliau sangat ramah dan membuat suasana interview berjalan tidak kaku, sesekali beliau bercanda. Pertanyaan yang diberikan pun tidak ada yang berupa pengetahuan terkait bisnis Astra Isuzu, tapi lebih kepada diri kita masing-masing, sehingga mereka benar-benar ingin tahu diri kita itu seperti apa. Pertanyaan yang sangat menarik saat itu adalah terkait hobi, karena hobi saya adalah menonton film maka beliau bertanya film apa saja yang terakhir saya tonton dan film favorit saya, entah kenapa tiba-tiba saya lupa sesaat, tapi Puji Tuhan saya bisa tenang dan mengingat kembali. Interview berlangsung 30 menit dan diakhir beliau mengatakan suatu hal yang cukup membuat saya terkejut.
Beliau mengatakan jika dari hasil wawancara dan melihat background pengalaman saya, beliau melihat saya tidak terlalu cocok dengan bagian after sales services dan menyarankan saya ke bagian marketing. Saat itu saya cukup terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa, saya pun sadar memang saya memiliki passion yang lebih di bidang marketing daripada dibidang after sales services. Setelah interview tersebut saya tidak terlalu berharap saya akan lolos ke tahap selanjutnya.
Beberapa hari kemudian saat hendak menyiapkan wisuda, saya mendapatkan sebuah pesan melalui Whatsapp dari mbak HR Astra Isuzu, dia mengatakan jika saya tidak lolos pada tahap selanjutnya. Saya pun tidak terlalu kecewa karena saat itu saya memang sudah merasa tidak akan lanjut berdasarkan wawancara terakhir saya. Namun, pihak HR Astra Isuzu tersebut mengatakan jika saya memang tidak lolos untuk menuju tahap interview userafter sales services namun mereka ingin memindahkan saya ke bagian marketing yang saat itu memang sedang membutuhkan karyawan. Jika saya bersedia maka saya akan melakukan tahap selanjutnya yaitu interview user bagian marketing di Jakarta.
Saya amat bersyukur dengan tawaran yang diberikan karena marketing adalah salah satu bagian yang saya ingini saat itu, namun setelah mempertimbangkan berhari-hari, saya memutuskan untuk tidak melanjutkan proses rekrutmen saya di Astra Isuzu :”), karena ada beberapa hal yang tidak bisa saya sebutkan disini.
Nah kembali lagi, jadi tahapan yang terakhir dalam rekrutmen Astra Isuzu ini adalah interview user, medical check up dan terakhir adalah offering. Jika Anda diterima maka Anda akan dirotasi ke beberapa cabang Astra Isuzu yang ada di Indonesia untuk belajar dan berproses disitu. Akhir cerita, saya mendapat kabar bahagia bahwa ketiga teman saya yang berproses rekrutmen bersama saya di jurusan akhirnya diterima sebagai MT after sales services! Well, I’m so happy for them!
Hi blessed friends! Setelah kemarin saya menunda untuk bercerita terkait pengalaman mendaftar kerja, nah finally kali ini saya akan mulai ceritakan satu-persatu, bersabar yak karena butuh bernostalgia dahulu nih, semoga tidak lupa ehe! Semoga saja dengan saya menceritakan pengalaman mengikuti rekrutmen di perusahaan tertentu, dapat memberikan gambaran pada Anda yang akan mengikuti rekrutmen di perusahaan yang sama, ’cause tahapan rekrutmen yang berjarak 1 tahun, atau beberapa bulan setelahnya itu mostly masih ada kemiripan. Saya pun biasanya membaca pengalaman-pengalaman orang lain sebelum mengikuti tes rekrutmen dan it helps me a lot! At least saya tahu apa yang akan saya hadapi besok.
Nah, buat cerita yang pertama akan saya ambil dari rekrutmen pertama saya, cie first time sekali, yaitu rekrutmen sebagai OMDP dari salah satu e-commerce terbesar di Indonesia yang berlogo biru yaitu Blibli.com. OMDP atau Operation Management Development Program adalah semacam program MT atau management trainee yang dibuat oleh Blibli.com. Waktu itu lowongan ini dibuka sekitar bulan April 2019, saya yang saat itu mengikuti seminar karir Blibli.com pun curious ingin mencoba karena rekrutmen khusus diadakan untuk mahasiswa UGM, padahal saat itu skripsi saya masih mengambang ehe :”). Loh bisa kak? Bisa, karena program ini memang terbuka untuk mahasiswa yang belum lulus selama proses rekrutmen, namun diharuskan sudah lulus saat program akan dimulai.
Tes pertama adalah psikotes dan pengumpulan CV , tes ini diadakan pada pagi hari di gedung MM UGM. Saya waktu itu datang agak terlambat ehe, sehingga ketika saya datang, ruangan sudah hampir penuh. Saya pun duduk dibaris depan bersama dua teman saya yang sudah datang duluan, jujur saya grogi sekali waktu itu, karena ini merupakan rekrutmen kerja pertama saya. Setelah itu acara dibuka oleh seorang HR perempuan dengan penjelasan company profile dan OMDP, sembari kita mengisi form pendaftaran, oya sebaiknya diisi dengan serius ya form nya karena form ini yang biasanya dipakai pada tahapan interview HR selanjutnya. Saat itu mbak HR nya menanyakan siapa yang S1 dan S2, dan Anda tahu tidak, ternyata dari sekitar 40 orang yang datang hari itu, 3 orang saja yang berasal dari s1, yaitu saya dan teman-teman saya. Langsung dah, awkward moment hahaha, udah datangnya telat, duduk didepan pula dan saya jadi hopeless karena saingan saya dari S2, tapi karena saya sudah datang yasudahlah buat pengalaman saja.
I. Tes Psikotes
Tes psikotes pun dimulai secara tertulis, dengan dibagikannya sebuah buku tes. Tesnya seperti tes psikotes pada umumnya, ada verbal, hitungan, dan gambar. Oya waktu pengerjaannya sangat singkat ya, sehingga hanya memakan waktu 60 menit saja. Kemudian dilanjutkan dengan mengisi semacam tes kepribadian melalui sebuah link yang diakses dengan smartphone masing-masing. Tes kepribadiannya dalam Bahasa Inggris, sehingga siapkan diri Anda ya, tidak susah kok, tesnya sekitar 30 menit. Saya hanya bisa pasrah, karena ini tes rekrutmen pertama saya jadi bagi saya wajar kalau saya masih banyak kesalahan saat mengerjakan hehe. Setelah itu kami diminta untuk beristirahat dan kembali ke ruangan pada jam yang telah ditentukan. Jam 11.30 pun kami kembali dan mbak HR tersebut langsung mengumumkan 5 orang yang berhasil lanjut pada tahap selanjutnya yaitu interview HR. Setelah itu ditampilkanlah 5 nama orang tersebut, jujur saya kaget hahaha, saya dan 1 teman saya masuk pada 5 orang yang berhasil lanjut. Saat itu saya tidak menyangka karena you know saingan saya anak s2 dan ini tes rekrutmen pertama saya, sehingga saya hanya bisa bersyukur :”).
II. Interview HR
Setelah saya tahu jika lolos pada tahap ini, saya diberitahukan lagi jika tahapan ini akan dimulai pada hari itu juga, tepatnya pada jam 13.00!! Saya kaget haha, mana saat itu saya berada pada urutan pertama dan belum mempersiapkan apa-apa. Sehingga saya tidak jadi makan siang dan berniat mempersiapkan diri. Untungnya saya selalu membawa laptop kemana-mana (anak kuliah gituh), sehingga saya bisa menggunakannya untuk mencari informasi terkait OMDP dan seluk-beluk Blibli.com. Karena hanya memiliki waktu satu jam, saya hanya mendapatkan sedikit informasi, yah kembali pasrah karena sudah melakukan yang terbaik. Saya pun menuju toilet untuk mempersiapkan diri (cuci muka, membasahi rambut, memakai parfum, dan memasukan kemeja agar business look ehe), oya perlu banget ya Anda siapkan benda-benda touch up tersebut saat Anda rekrutmen, karena siapa tahu interview HR akan diadakan langsung setelahnya. Walau saya belum pernah mengikuti rekrutmen kerja, tapi saya sering mengikuti rekrutmen beasiswa sehingga saya belajar dari situ hehe.
Tepat pukul 13.00 saya sudah tiba di lokasi, namun pewawancara belum hadir karena masih istirahat makan siang :”), saya pun menunggu sembari menenangkan diri. Kemudian sekitar pukul 13.15, si pewawancara hadir, dan ternyata benar, mbak-mbak HR tadi lah yang mewawancarai saya. Heuu, apa mbaknya tidak lelah ya sedari pagi :”, semangat mbak!, kata saya dalam hati hehe. Mbak-mbak HR pun meminta saya memperkenalkan diri terlebih dahulu, dilanjutkan dengan beberapa pertanyaan dasar dari dia seperti pernah menggunakan Blibli.com atau belum, judul skripsi, rencana sidang dan wisuda, dll. Kemudian, dia memperlihatkan laptop miliknya, dan disana terdapat beberapa pertanyaan yang harus kita pilih dan jawab based on pengalaman kita. Nah, disinilah kita harus pintar-pintar memilih pertanyaan mana yang sekiranya bisa kita jawab namun jawabannya bisa menambah added value kita dimata HR. Pertanyaan-pertanyaan pada bagian ini cukup mendalam dan tricky seperti bagaimana cara kamu berkomunikasi dengan orang lain dan apabila ada masalah, bagaimana kamu menanganinya, apakah kamu pernah memiliki masalah dalam berorganisasi, dll. Nah, kalau Anda aktif berorganisasi dan atau pernah menjadi panitia, Anda akan cukup terbantu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, namun jika tidak Anda dapat memilih pertanyaan lain yang sekiranya bisa Anda jawab, tips dari saya jangan berbohong ya jika Anda tidak memiliki pengalaman tersebut, karena HR biasanya cukup pintar untuk mengetahui apakah jawaban kita asli atau palsu. Sekitar satu jam proses interview berlangsung, lumayan lah ya, kemudian mbak-mbak HR menutup proses interview dengan menjelaskan kembali program OMDP secara general dan menanyakan kembali kesanggupan saya untuk bergabung apabila lolos pada tahap selanjutnya. Oya, overall proses interview dalam bahasa Indonesia, jadi aman lah tapi tidak ada salahnya mempersiapkan diri dalam bahasa Inggris yah!
Saya pun diberitahukan bahwa tahapan selanjutnya adalah tahap terakhir yaitu Interview Direksi Blibli.com dengan mempresentasikan sebuah business case. Wow, cukup singkat yah proses rekrutmennya namun sepertinya, cukup susah juga tahapan akhirnya. Jika saya lolos maka saya akan diberitahukan melalui email. Selang beberapa minggu, saya tidak kunjung mendapat email dan saya mendapati bahwa satu teman saya yang lolos pada tahapan interview HR sudah mendapat email jika dia lolos pada tahapan direksi, saya pun berkesimpulan jika saya belum lolos :). Dari teman saya yang lolos tahapan direksi, nanti kita akan diberikan sebuah business case dan harus diselesaikan selama satu minggu, kemudian dipresentasikan dihadapan para direksi di Head Office Blibli.com, Jakarta. Kata teman saya sih, cukup susah pertanyaannya dan bagi dia walaupun dia sudah menyelesaikan dengan lengkap namun pihak direksi nampak belum puas dengan hasilnya, beberapa minggu kemudian, teman saya tersebut juga terhenti langkahnya. Sayapun menyadari bahwa untuk menjadi MT di perusahaan e-commerce memang tidak main-main, tentunya mereka mencari calon-calon manager yang sanggup bekerja cepat, tepat dengan tekanan yang ada. Apalagi saya mendapat info jika salary MT pada perusahaan startup / e-commerce itu cukup besar untuk ukuran fresh graduates, worth it lah ya!
Oke, kembali lagi, setelah tahu saya tidak lolos saya cukup kecewa sih karena saya merasa sudah bisa menjawab setiap pertanyaan, tapi yasudahlah hehe, mungkin belum jodohnya. Saya merasa mungkin karena saya tidak cukup percaya diri saat ditanya mengenai kesanggupan saya untuk bergabung karena skripsi saya saja saat itu masih mengambang (alias belum mendapat judul fix). Saya pun memutuskan untuk fokus dulu mengerjakan skripsi saya sampai saya bisa sidang. Lagipula, ini juga pengalaman pertama saya sehingga masih banyak peluang diluar sana untuk saya mencoba kembali. Pengalaman pertama ini patut saya syukuri dan menjadi titik acuan, karena saya menjadi lebih percaya diri dimana walau background saya hanya dari S1 dan tidak memiliki pengalaman di bidang startup / e-commerce pun masih memiliki kesempatan yang sama untuk lolos di tahapan selanjutnya seperti interview, serta pengalaman rekrutmen ini juga menjadi bekal saya untuk rekrutmen-rekrutmen selanjutnya. E-commerce pun menjadi salah satu target saya setelah saya menyelesaikan skripsi saya nantinya.
Oya, ada beberapa hal yang mau saya bagikan pada Anda, para jobseeker terutama yang baru memulai: 1. Jangan takut mencoba, tidak apa kok jika Anda belum memiliki pengalaman sebelumnya, karena Anda lah yang harus membuat pengalaman-pengalaman itu sendiri, kalau Anda gagal tidak apa, namanya juga mencoba, kalau gagal ya dicoba lagi sampai berhasil dengan belajar dari pengalaman sebelumnya. 2. Jangan datang terlambat, nah ini, di tahap rekrutmen apapun jangan sampai terlambat ya, usahakan in time malah, agar Anda dapat menenangkan diri dahulu sehingga pikiran Anda akan jernih. 3. Jika Anda masih mengerjakan skripsi, Anda perlu selesaikan dahulu skripsi Anda sampai pada tahapan “Anda yakin jika Anda akan lulus pada bulan x”, jadi tidak perlu menunggu sampai sidang tapi sampai Anda yakin jika skripsi yang sedang Anda kerjakan akan berjalan mulus, at least Anda sudah mendapat acc dari dosen pembimbing, karena ini juga akan mempengaruhi Anda saat proses interview terkait kepastian jawaban yang Anda berikan.
Hi blessed friends! Yeay, post kedua aing nih, awalnya sih mau nulis tentang pengalaman-pengalaman mendaftar kerja, cieh, tapi hari-hari ini begitu banyak teman yang bertanya pada saya, terkait ide kegiatan-kegiatan baru selama masa pandemi dan sepertinya itu menarik untuk Anda dan saya bahas, let’s go!
Let’s talk about Covid-19! yak, siapa yang tidak kenal virus Covid-19 yang sudah menyebar ke berbagai belahan negara di dunia dan menyebabkan banyak korban jiwa serta dampak-dampak lain. Covid-19 ini tidak memandang usia, jenis kelamin, pekerjaan ataupun jabatan, setiap orang dapat terinfeksi dan begitu halnya setiap orang dapat terkena dampak dari covid-19 ini, baik dari segi ekonomi, keamanan ataupun kesejahteraan. Semua negara setuju untuk menyerukan gerakan SOCIAL DISTANCING atau sekarang lebih berkembang ke PHYSICAL DISTANCING, dimana kita diharuskan untuk berdiam di dalam rumah dan mengurangi kegiatan-kegiatan diluar rumah apalagi kegiatan yang berpotensi menyebarkan virus Covid-19 ini seperti berkumpul dalam jumlah banyak. Hal ini mengakibatkan para pekerja dari beberapa perusahaan melakukan WORK FROM HOME, tidak hanya para pekerja namun pelajar dari SD sampai mahasiswa pun harus berdiam di rumah, lebih beratnya bagi para jobseeker dimana banyak terjadi proses penundaan rekrutmen pegawai baru serta masih banyak lagi. Apapun itu, semua harus ikhlas menerimanya dan bersama-sama melawan virus Covid-19 melalui anjuran pemerintah ini.
Nah, sudah sekitar 1 bulan berlalu semenjak Indonesia menyerukan darurat Covid-19 dan beberapa daerah di Indonesia pun sudah melakukan peraturan ketat seperti PSBB, dan penutupan portal di berbagai RT-RW. Mungkin ada beberapa dari Anda yang mungkin sudah mulai bosan berada di rumah karena rutinitas yang dilakukan selalu sama, nah saya mau share nih pengalaman-pengalaman saya selama menjalani pandemi ini, ternyata ada banyak hal lho blessed friends, yang bisa kita lakukan selama menjalani masa pandemi yang mungkin masih akan berlanjut sampai berminggu-minggu kedepan (tapi semoga aja engga ya, pray for the best!). Okay, let’s start with the number 1!
Mengerjakan “kewajiban” Kewajiban? Yak, kewajiban yang saya maksud disini adalah kewajiban Anda masing-masing. Kalau Anda adalah seorang pekerja yang harus melakukan work from home maka Anda harus memprioritaskan pekerjaan tersebut, jangan sampai karena work from home perfoma Anda menjadi turun, Anda dapat membuat to-do-list yang harus Anda selesaikan selama 1 minggu ataupun setiap harinya, begituhalnya dengan para pelajar yak. Buat Anda yang masih jobseeker, jangan langsung patah semangat kalau rekrutmen di beberapa perusahaan terpaksa harus ditunda, itu juga untuk kebaikan Anda kedepannya, bisa saja ketika Anda diterima tapi perusahaan sedang mengalami krisis finansial sehingga tidak bisa memberikan fasilitas pada Anda secara utuh :”. Saya sarankan Anda dapat melatih skill sembari menunggu proses rekrutmen, siapa tahu skill Anda akan meningkat day by day. Anda juga bisa melamar pekerjaan di perusahaan lain, walau sedang pandemi, masih ada kok beberapa perusahaan yang membuka proses rekrutmen secara online. Siapa tahu jodoh kalian ada di perusahaan tersebut. Tipsnya hanya satu: be PATIENT :))
Membuat life goals serta berbagai rencana kedepan. Goals atau tujuan adalah hal yang sangat Anda perlukan apalagi dengan kondisi pandemi sekarang ini yang pastinya mempengaruhi sebagian besar planning yang telah Anda buat. Tidak salahnya Anda mencoba untuk membuat goals baru atau mengutak-atiknya sehingga relevan dengan kondisi sekarang. Anda juga dapat membuat plan B sampai Z (hahaha) untuk mencapai goals kalian masing-masing. Selain itu mengatur rencana keuangan, piknik dan lain sebagainya juga dapat menjadi opsi yang tepat lho! Waktu yang Anda habiskan untuk ini akan sangat berguna pastinya.
Membuat todolist Nah, todolist yang aku maksud disini adalah list kegiatan apa saja yang ingin Anda lakukan setiap harinya, atau bahkan Anda bisa membuatnya dalam kurun seminggu. Sehingga, ketika Anda bingung hendak melakukan apa atau merasa bosan melakukan sesuatu, tinggal lihat todolist deh! Todolist ini bersifat fleksibel, dan sekadar untuk membantu Anda saja kok, bisa ditulis di handphone atau di laptop kalian.
Membantu orang tua tercinta Inih nih, daripada Anda bingung kan mau melakukan apa. Mumpung di rumah aja nih, Anda bisa menjalin lagi kedekatan dengan orang tua, pasti ada kan yang sudah lama di perantauan dan jarang pulang, nah momen pandemi ini yuk kita dekatkan lagi hubungan kita dengan keluarga. Anda bisa mulai dengan membantu pekerjaan rumah seperti mencuci piring, menyapu, mengepel lantai, menyetrika, dan atau pekerjaan lain yang saat itu sedang dilakukan oleh orang tua Anda. Selain meringkan beban orang tua, bisa juga buat bekal besok waktu berumah tangga lho! Waduh
Memasak Memasak juga menjadi salah satu pilihan favorit nih untuk menghabiskan waktu di masa pandemi ini. Tidak cuma untuk perempuan, laki-lakipun boleh kok. “Aku engga jago masak tapi kak, masak nasi aja ga bisa:(” Hiyaa, gak ada yang namanya gak bisa, ayuk dicoba dulu. Ada banyak referensi resep masakan di Youtube dan pilihlah yang bahan-bahannya mudah dicari seperti kreasi kentang, mie instan, sandwich, dan atau membuat yang baru populer seperti dalgona coffee. Kalau Anda bingung, bisa ditanyakan ke Ibu Anda kan? atau memasak sama Ibu seems menyenangkan bukan?
Personal Workout Nah, ini buat Anda yang ingin tetap menjaga fisik serta hidup lebih sehat di rumah. Berdiam di rumah dalam jangka waktu yang lama, tentunya membuat otot-otot kita kaku bukan, maka dari itu Anda bisa mencoba olahraga di rumah. Dimulai dari hal sederhana saja seperti pemanasan, melakukan senam dengan panduan video di Youtube, yoga, dan kegiatan fisik lainnya.
Membersihkan dan memilah personal things Masa pandemi ini adalah masa yang paling tepat untuk do the cleaning guys! waktu luang yang lebih banyak membuat Anda dapat mengerjakan hal-hal yang tidak sempat Anda lakukan karena terlalu sibuk dengan pekerjaan. Anda bisa mulai dengan kamar pribadi Anda, dari baju, buku, dan benda-benda pribadi Anda. Barang yang sudah tidak terpakai, bisa diberikan kepada saudara yang membutuhkan bukan? 2 in 1 kan? Buatlah ruangan kalian selama pandemi ini senyaman mungkin!
Mengikuti online tutorial class Seperti yang sudah saya katakan pada poin pertama, masa pandemi ini dapat Anda isi dengan kegiatan yang sangat bermanfaat yaitu meningkatkan skill Anda. Sekarang banyak kelas-kelas seminar maupun tutorial yang membuka kelas secara online, baik yang berbayar ataupun free. Mulai dari kelas desain, bisnis, marketing, pemrograman, dan berbagai kelas softskill. Banyak-banyaklah Anda mencari di Google ataupun Instagram, disana banyak disediakan info terkait kelas online seperti free seminar by Bukalapak, atau Anda bisa mengikuti platform pelatihan online seperti Skill Academy, disana Anda akan menemukan berbagai macam jenis pelatihan dengan harga yang terjangkau. Selain itu Kominfo dan kartu prakerja juga memberikan bantuan finansial untuk pelatihan kerja, segera daftarlah sebelum kehabisan kuota! Remember, pratice makes perfect!
Meningkatkan kemampuan bahasa Yak, meningkatkan bahasa juga cukup menarik bagi beberapa orang. Anda dapat meningkatkan atau bahkan memulai untuk belajar bahasa baru. Tak perlu bingung darimana, di Youtube banyak disediakan tutorial belajar bahasa-bahasa tertentu, atau Anda bisa mengikuti kelas online seperti pada poin 8. Mulai dari Bahasa Inggris, Mandarin, Jerman, Jepang, Perancis, dan lainnya. Kalau Anda merasa sudah mahir berbahasa Inggris, coba latihlah aksen British anda, asik bukan?
Membuka bisnis online kecil-kecilan Masa pandemi ini bukan berarti Anda harus berdiam diri saja dan menghemat keuangan saja, Anda dapat menambah pemasukan dengan mulai membuka bisnis kecil-kecilan yang dipromosikan secara online (mengingat online trafic sekarang cukup tinggi). Anda dapat menjual cemilan yang Anda buat, masker yang Anda jahit, ataupun menjadi reseller berbagai produk. Mengisi waktu luang sembari mengisi dompet bukan?
Mendekatkan diri dengan Tuhan YME Ini adalah saat yang sangat tepat, waktu luang yang lebih banyak bisa Anda gunakan untuk lebih dekat pada-Nya. Mulai dari membaca kitab, menyediakan waktu khusus untuk berdoa dan menyembah-Nya, serta merenungkan firman-Nya siang dan malam. Hal ini sangat baik untuk rohani kita serta psikis, tidak jarang bukan, berdiam di rumah membuat stress? Nah, mendekatkan diri dengan-Nya bisa membuat kita lebih banyak bersyukur dan tenang menghadapi hari-hari kedepan.
Menghapus memori penyimpanan Eits, bukan memori di otak ya ehe, tetapi memori di handphone, atau laptop kita. Kita sering bukan menemukan berbagaidata yang menumpuk dan tidak sempat untuk dihapus, akibatnya handphone atau laptop kita menjadi sangat lambat untuk digunakan. Menghapus memori juga menjadi kegiatan yang mengasyikan karena kita pasti akan bernostalgia terhadap momen-momen menarik yang terjadi dahulu. Selain dihapus, data-data tersebut dapat Anda tata agar rapi dan agar Anda tidak kesulitan untuk mencari saat membutuhkannya.
Backup data ke cloud Nah, kegiatan ini juga sangat penting lho! Setelah kita menghapus data-data yang tidak diperlukan, kita dapat membackup data yang kita simpan tersebut, terutama data yang crucial ke media penyimpanan online yang mana aman dan bisa dibuka dimana saja seperti google cloud. Memang dampaknya tidak terasa langsung, tapi jika Anda pernah mengalami kejadian kehilangan seluruh data karena virus seperti saya, pasti Anda akan mempertimbangkan kegiatan ini dari sekarang :”)
Memperbaiki barang yang rusak Sadarkah Anda? terkadang kita tidak memiliki waktu untuk memperbaiki barang-barang sederhana yang rusak, dan ada beberapa barang yang bisa kita perbaiki sendiri tanpa harus menjadi seorang teknisi. Seperti jam weker, jam tangan, kacamata ataupun flashdisk (terkait soft problems). Anda dapat mencoba untuk mencari cara memperbaikinya dari internet.
Menonton Menonton televisi merupakan kegiatan yang dapat Anda lakukan, Anda dapat memilih tayangan hiburan, edukasi ataupun berita yang informatif. Apabila Anda bosan dengan tayangan televisi, Anda dapat menonton short movie atau web series yang sekarang banyak ditemukan di Youtube. Jika Anda berlangganan WiFi, Anda juga dapat menonton film secara streaming, cobalah film nominasi Oscars yang tentunya tidak akan mengecewakan Anda ataupun serial tv dari luar negeri seperti Downton Abbey, 13 Reasons Why ataupun juga drama korea yang baru booming di kalangan anak muda seperti Hospital Playlist, The World of Married, Memorist, dan masih banyak lagi.
Video call dengan kerabat Jangan biarkan pandemi ini membatasi komunikasi Anda dengan kerabat Anda, sekarang sudah tersedia berbagai platform untuk melakukan panggilan video secara gratis seperti Google Duo, Zoom, Whatsapp, Line, Skype, Hangout dan masih banyak lagi. Selain itu dengan video call Anda juga dapat memainkan berbagai game seperti Garticio yang saat ini sedang populer, atau melakukan buka puasa dari tempat masing-masing, menarik bukan?
Youtube-an, dan Googling! Youtube is my bestfriend, is Youtube your bestfriend? haha, Yak platform ini menyediakan berbagai video dengan berbagai tema, Anda dapat mengisi waktu Anda dengan menonton berbagai video sesuai minat Anda, seperti video memasak, komedi, behind the scene dalam film, maupun tutorial-tutorial untuk meningkatkan skill. Selain itu, Anda juga dapat melakukan browsing informasi yang ingin Anda ketahui melalui Google, sehingga Anda tetap up-to-date di masa pandemi ini atau mencari tahu hal-hal yang belum Anda ketahui sampai saat ini, waah.
Membuat channel pribadi Apakah Anda tipe orang yang suka berbagi informasi? Nah, Anda bisa memanfaatkan masa pandemi ini untuk membuat channel pribadi Anda baik di Youtube ataupun Instagram. Disitu Anda bisa berbagi informasi terkait banyak hal sesuai minat Anda, seperti tips memasak, membuat keterampilan, memperbaiki sesuatu, review film ataupun produk yang baru Anda beli, dan masih banyak lagi. Siapa tahu channel Anda akan mendapat banyak interaksi dan dapat menghasilkan uang 😀
Mendengarkan musik Siapa yang tidak suka musik? Hampir semua orang menyukai musik dengan berbagai jenis yang berbeda-beda dari jazz, pop, dangdut, dan lainnya. Anda dapat memilih sudut rumah yang nyaman untuk mendengarkan playlist lagu favorit Anda sambil meminum segelas teh hangat, dan beberapa cemilan ringan. Feeling so good, right?
Karaoke di rumah Nah, buat Anda yang hobi menyanyi, ataupun yang suka karaoke, Anda dapat menciptakan suasana karaoke di rumah Anda sendiri. Anda bisa memutar lagu dari playlist Anda, mengunduh aplikasi lirik lagu seperti musicxmatch, atau memutar versi karaoke lagu Anda yang didapat dari Youtube.Jika Anda memiliki smart tv, Anda dapat menyambungkan gadget Anda sehingga Anda bisa berkaraoke dengan keluarga, tapi jangan keras-keras ya :”).
Chatting dengan kawan lama Masa pandemi ini juga masa yang tepat untuk kembali membangun silahturahmi dengan kawan-kawan lama yang jarang berkomunikasi dengan Anda melalui bertukar pesan atau chatting. Sekadar bertanya bagaimana kabar kawan Anda tentunya akan menghangatkan suasana kembali. Anda dapat melanjutkannya dengan video call, sangat melepas rindu bukan?
Mengutak-atik handphone Kalau yang satu ini pasti setiap orang akan melakukan. Yak, bermain handphone juga sangat menarik, mengingat handphone memiliki berbagai fasilitas menarik untuk digunakan. Anda dapat melakukan update status dan melihat explore Instagram, membuat video dari kumpulan foto-foto Anda, mencoba berbagai fasilitas handphone yang belum Anda ketahui ataupun mengunduh berbagai aplikasi yang Anda anggap menarik kemudian mencobanya satu-persatu. All in one memang!
Membaca Membaca adalah kegiatan yang sangat menarik untuk sebagian orang. Anda bisa mencoba membaca buku yang ada di rumah Anda seperti majalah, novel, dll. Jika tanggal terbitnya sudah terlalu lama, Anda dapat mencari bacaan online yang terbaru, kalau tidak salah, Gramedia menyediakan akses gratis untuk membaca online, begitu halnya dengan platform yang lain. No excuse ya haha!
Menulis Menulis juga bagi sebagian orang adalah kegiatan yang menarik, contohnya saya hehe. Anda bisa menulis tentang apa yang sudah Anda lakukan hari-hari ini, pelajaran apa yang Anda dapat, informasi-informasi terbaru yang Anda dapatkan, ataupun menceritakan pengalaman Anda. Anda dapat menulisnya di buku catatan pribadi Anda seperti diary, atau Anda bisa menulisnya di blog pribadi Anda, sehingga tulisan Anda bisa bermanfaat juga bagi orang lain yang membacanya.
Bermain musik Bagi Anda yang dapat bermain musik, Anda dapat memainkan musik untuk mengisi waktu luang, serta meningkatkan kemampuan dengan belajar hal baru terkait alat musik yang Anda mainkan. Anda juga dapat melakukan cover lagu dan menguploadnya di kanal Youtube pribadi atau sekilas dalam instastory Anda. Untuk Anda yang belum bisa bermain musik, ini momen yang tepat untuk Anda belajar bermain musik, tapi tentunya Anda harus memiliki alat musiknya terlebih dahulu ya dan belajar secara otodidak hehe.
Bermain game Sekarang sudah tersedia berbagai game yang menarik, Anda dapat memainkan dengan handphone ataupun laptop Anda. Namun, jangan sampai kecanduan ya! Tetap diatur ya blessed friends! Sekarang ini, sedang populer kegiatan bermain tiktok, Anda dapat mencobanya jika tertarik dan memainkannya dengan teman Anda secara online sebagai sebuah permainan hehe.
Sepeda-an Jika Anda malas melakukan workout di rumah, Anda dapat bersepeda sebagai gantinya. Tapi ingat, sekarang sedang pandemi sehingga pilihlah jalur yang dekat dengan rumah Anda seperti kompleks perumahan Anda saja dan jangan mendekati kerumunan yang ada, Anda harus tetap jaga jarak dengan siapapun yang Anda temui. Jangan lupa gunakan masker dan selalu bawa hand sanitizer! Oya, saran ini dapat Anda lakukan jika kondisi lingkungan Anda masih tergolong aman ya.
Berkebun Berani kotor itu baik! Eh bukan iklan ya ini. Buat Anda yang suka alam dan memiliki halaman di rumah Anda, bisa dicoba nih untuk berkebun. Sesederhana menanam biji jagung, kedelai, cabai atau menanam bawang hehe. Setiap hari Anda bisa menyirami dan melihat perkembangannya. Anda juga bisa menata kebun Anda agar tetap cantik dan terawat.
Melukis Nah, buat Anda yang suka dengan warna, Anda dapat mencoba melukis sesuatu yang Anda sukai atau jika Anda malas menggambar, Anda dapat mencetak template gambar dari internet dan melukisnya dengan pensil warna ataupun pastel. Pasti mengasyikan bukan menyatukan berbagai warna sehingga lukisan Anda terasa hidup!
Menjahit Saran yang terakhir ini bisa dilakukan baik untuk pria ataupun wanita. Anda bisa menjahit sesuatu seperti membuat masker Anda sendiri dengan kain sisa yang Anda miliki, siapa tahu Anda membuat peluang bisnis, ataupun menjahit pakaian Anda yang robek. Jika Anda tidak bisa menjahit, bukankah ini momen yang tepat untuk belajar?
Nah, banyak bukan kegiatan yang bisa kita lakukan di masa pandemi ini. Sebenarnya masih banyak kegiatan yang dapat Anda kembangkan sendiri, asal Anda tidak malas untuk melakukannya hehe. Jika Anda ada ide lain, Anda dapat berkomentar dibawah ya! Siapa tahu dapat menjadi inspirasi bagi pembaca yang lain maupun saya. Semoga ide yang saya berikan, dapat membantu Anda untuk tidak bosan dalam menghadapi masa pandemi ini. Oya, satu hal yang ingin saya ingatkan pada Anda yaitu perbanyak bersyukur dan berserah pada Tuhan YME karena tidak ada satupun orang yang menghendaki kondisi seperti ini terjadi, saya yakin dengan begitu Anda akan lebih semangat dalam menjalani hari-hari kedepan. Ingatlah Tuhan YME pasti akan tetap menyertai Anda sehingga hari-hari Andapun akan selalu baik. Yok, kalau saya bisa, Anda pun juga bisa! Bersama kita lawan Covid-19 ini dengan stay at home!
keywords: covid-19, stay at home, work from home, social distancing, physical distancing, ide, kegiatan, aktivitas, pandemi
Hi blessed friends! So here is my first post (hurayy!!), setelah beberapa kali mengedit tampilan dan memikirkan hal apa yang akan kutulis hahaha, so here we go!
Competition of Industrial Engineering atau yang kerap dipanggil Constrain ini adalah event tahunan tingkat nasional dari salah satu universitas terkemuka di Sulawesi Selatan lho guys! Event ini berbentuk kompetisi, lebih ke arah kompetisi keilmuan seputar dunia Teknik Industri. Jadi nih haha (intro dulu biar asik), awalnya gak kepikiran akan join kompetisi seperti ini, dulu sih carinya business case atau product design (anak Teknik Industri pasti tau lah ya), tapi karena satu dua hal akhirnya aku mau coba-coba ikutan kompetisi keilmuan. Padahal waktu itu aku udah semester 6 ,bisa dibilang udah angkatan tua untuk ikut kompetisi keilmuan, dan kata temenku tahun ini adalah tahun terakhir buat angkatanku ikutan kompetisi semacam ini. Tahun terakhir? maksudnya? ya karena tahun depan mungkin akan lebih dikasih kesempatan untuk angkatan dibawahnya, karena angkatanku tahun depan akan lebih fokus ke skripsi (biar bisa lulus tepat waktu, jurusan bangga! haha), oya jadi sistem di jurusanku yaitu yang akan mewakili jurusan dan dibiayai harus melalui seleksi oleh kaprodi terlebih dahulu, tapi jika ingin maju sendiri tanpa jurusan juga tidak apa-apa tapi proses pembiayaan pastinya lebih sulit sih :”. Day by day berlalu dan saat itu masih galau akhirnya dapet petuah oleh salah satu kakak tingkat angkatan 2013ku yang tersayang sebut saja Mba Sakura, dia bilang “Kalau ga pernah coba, kapan taunya kamu bisa atau engga”, Oke dengan ilmu Teknik Industri ku yang semakin terlupakan entah kenapa (jangan ditiru ya woy:”) akupun mendaftarkan diri, kalau lolos syukur, kalau engga juga gpp, yang penting udah coba di detik-detik terakhir, but I really wish I could pass the first selection. Selang beberapa hari diumumin, puji Tuhan lolos dong :”) dan dipilih untuk mewakili jurusan ikut kompetisi tersebut, antara bangga, seneng dan deg-degan, karena Constrain ini event yang bagiku ga main-main, NASIONAL dan seperti yang aku bilang tadi, seriously, aku udah banyak lupa pelajaran teknik industri haha, in addition aku sedang mengerjakan proposal skripsi yang mana belum menemukan judul saat itu :”) (my skripsi story is coming soon ya hehe), tapi ya ini kesempatan terakhir, kalau ga dicoba, gimana mau tau kan ya :).
Nah, jadi aku pun memulai hari-hari ku mempersiapkan untuk Constrain. Constrain ini mengandung 2 tahapan besar yaitu preliminary stage dan on the spot stage (sebut saja begitu ya, karena saya lupa apa nama tahapannya hehe). Seperti pada kompetisi keilmuan lainnya, diawali dengan preliminary stage atau tahapan seleksi yang berbentuk online test dimana tiap tim akan mengerjakan soal dari daerahnya masing-masing (jadi gak perlu ke sulawesi hehe), kalau lolos baru akan ke on the spot stage, yaitu tahapan tes yang ada di sana, jadi baru akan dipanggil ke sulawesi kalau lolos tahapan awal dimana akan diambil 10-20 tim dengan nilai tertinggi, jeng-jeng-jeng, berarti belum tentu ke sulawesi ya, agak kecewa sih saat itu hahaha.
Setelah pengumuman tersebut, aku dan Tim ku mendaftarkan diri di website Constrain dan membayar biaya registrasi, seingetku gak ribet dan cuma butuh foto dan biodata. Selang beberapa lama kami mendapatkan email balasan terkait preliminary stage, info tentang tanggal test, dan hal-hal yang perlu dipersiapkan. Preliminary stage ini biasanya diadakan dalam rentang waktu yang ditentukan, waktu itu kalau gak salah kami dapat rentang waktu seminggu untuk login online test, dan proses test cuma sekitar 1.5 jam. Aku dan timku memutuskan untuk bertanya tipe-tipe online test pada teman-teman lain yang pernah mengikuti kompetisi keilmuan seperti ini, karena biasanya tipe soalnya ada yang mirip tapi juga ada yang beda, dan it helped us a lot!
Oya aku jelasin dulu waktu itu ada 2 tim yang akan mewakili, Tim A dan Tim B. Tim A consists off aku, Ray dan Onda, fyi Ray sm Onda ini anak angkatan bawahku haha, tapi mereka so smart sekali, jadinya saya merasa lebih percaya diri (soalny kan semester mereka itu semester yang sibuk banget, dimana ilmu-ilmu masih anget hahaha).
PRELIMINARY STAGE
Singkat ceria kami mengerjakan online test di kampus, oya perlu banget nih kamu siapin koneksi internet yang bagus dan tempat yang tenang, karena nanti pasti akan panik saat ngerjain, jadi biar diawali dengan tenang dulu :). Jangan lupa siapin strategi ya, bukan cuma ditahap ini tapi di tahap nantipun siapin strategi ala tim kamu. Kalau tim aku waktu itu sih, ga ada strategi HAHA, kita cuma ngebagi orang jadi bagian operator dan bagian mengerjakan. Operator ini bertugas memunculkan soal di layar, dan mencatat jawaban (karena saat panik nanti tuh kalian akan nemu many errors di koordinasi , nah perlu orang yang ngetrack nih jawaban yang belum nomor mana aja dan make sure sekali lagi kalau jawaban kalian bener, siapa tahu jawabnya A tapi bilangnya B), sambil operator ngerjain juga sih kalau sempat. Orang yang bagian ngerjain juga bawa laptop dan ngerjain di laptop masing-masing, layar cuma untuk bahas soal yang butuh diskusi. Saran aja sih, kamu dan tim mu harus tenang sebisa mungkin dan kerjain yang kalian anggap mudah dulu, sisakan soal sulit diakhir untuk didiskusikan, dan jangan sampai ada nomor yang kosong ya (kalau aku sih akan tetap menjawab apapun itu, biasanya sih pilih opsi C HAHAHA, siapa tahu kan bener, karena memang gak ditulis akan ada pengurangan nilai atau tidak misal jawaban salah, dan biasanya kalau tidak disebutkan begini berarti gak ada pengurangan).
Hari pun berlalu, sekitar seminggu. Kami mendapat pengumuman di offical IG Constrain terkait Top 20 tim yang lolos ke tahap selanjutnya di Sulawesi. Deg-degan banget sih waktu itu, mana waktu itu lagi pusing-pusingnya ngurusin proposal skripsi . Dan puji Tuhan!! My team was one of the teams that could make into Top 20!! Bersyukur banget saat itu, bisa dibilang agak gak percaya juga, karena akan melakukan perjalanan ke sulawesi, which is perjalanan terjauh aku aja ke Pulau Bali. Dan waktu itu slogan team aku emang “Jalan-jalan” bukannya kompetisi, jadinya emang terwujud ya haha, tapi dikasi bonus buat ngikutin kompetisi hehe.
Oke, next kami dikasih tuh waktu sekitar 2 minggu sebelum hari keberangkatan dan kami juga mendapat kisi-kisi materi yang akan keluar, ya lumayan sehingga aku dan Timku bisa ngebagi nih, siapa belajar apa. Aku dan tim ku pun mempersiapkan sebisa kami, but truthfully, kami agak kurang mempersiapkan dg baik, yang mana waktu itu aku lagi disibukan dengan proposal skripsi sedang dua adik tingkatku sedang sibuk mempersiapkan expo praktikum akhir tahun mereka (fyi, constrain saat itu diadakan di bulan okt-nov, yah pada taulah ya kalau udah mau akhir2 tahun gitu segalanya akan menumpuk :”). Ekspetasi belajar bareng tapi realita yaa, kami belajar sendiri-sendiri.
D-1!
Ya, hari yang kami nantikan tiba! Yeay, for the first time ke Sulawesi HAHAHA, itulah yang ada di benak aku dan timku dengan slogan kami “jalan-jalan!”. Sedikit selingan, pemandangan laut menuju Sulawesi sangat indah guys, seriously, you all must see it by yourself and dont forget to listen to what a wonderful world! itu pas banget. Kami sampai sana di malam hari, H-1, Oya pihak panitia tidak menyediakan penginapan di H-1 acara, tapi puji Tuhannya mereka menyediakan LO dan penjemputan untuk mengantar peserta ke penginapan masing-masing. Dan disinilah kami bertemu dengan dua LO kami yang super duper baik woy, Eve dan Fifi. Mungkin memang mereka pantas disebut LO lah ya, karena baru awal aja kami langsung akrab, dan kami ngerasa aman bersama mereka. Ya, akhirnya kami sampai di penginapan yang ternyata agak mengecewakan kami dengan fasilitas yang ada, karena saat itu kami emang gak pesen penginapan lewat aplikasi sih, saran aja buat kalian, besok-besok langsung pesen lewat apps air*, oy*, redo*rz atau sejenisnya yaa, karena pasti terjamin fasilitasnya. Karena udah lelah perjalanan, aku dan Ray memutuskan untuk langsung tidur, kita gak ada belajar walau besok udah Hari H, karena bener-bener tiredd and sleepyy.
D-DAY Pagi-pagi kami dijemput Eve dan Fifi menuju main venue untuk opening constrain, main venue ini terletak di fakultas teknik, yang jaraknya lumayan banget sampai kami bisa tidur dulu hehe (bukannya belajar ya astaga). Oya pihak panitia juga tidak mempersiapkan sarapan karena sarapan sebelum opening acara itu tidak include fasilitas yg diberikan, jadi jangan lupa sarapan dulu ya guys! Akhirnya kami sampai di main venue di sebuah auditorium, disana kami bertemu dengan 19 tim lainnya dan mulai berkenalan. Disinilah aroma-aroma persaingan mulai tercium HAHA, waktu itu agak tegang sih aku karena baru pertama kali ikut kompetisi nasional seperti ini dan bertemu teman-teman dari universitas-universitas ternama, sebut saja ITB, ITS, UB dll (rasanya pengen balik yogya lagi haha, baru hari pertama woy!). Opening pun berlanjut dengan pembukaan tari daerah yang indah banget, mungkin karena bahasa daerah yang jarang kami dengar ya, jadi aku cukup terkesima dan sangat merasa disambut. Kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video masing-masing tim, oya jadi sebelum kami berangkat, kami diminta untuk membuat sebuah video perkenalan masing-masing tim, dan kalian tau video kami seperti apa, sangat ala kadarnya but so menghibur ternyata! yas, cukup mengurangi rasa nervous ku saat itu.
STAGE 1: CERDAS CERMAT
Oya, sebelum aku menjelaskan tahapan ini, jadi ada sedikit masalah yang dihadapi tim ku jadi Onda saat itu tidak bisa hadir pada hari pertama karena dia sedang ada upacara penerimaan beasiswa yang juga tidak bisa ditinggal, karena kalau ditinggal maka beasiswanya akan dicabut, memang ambis sekali adik tingkat saya ituh wkwk. Dengan berbagai pertimbangan bersama, aku dan Ray memutuskan untuk tetap melanjutkan kompetisi walau hanya berdua :”). Bener-bener berserah sama Tuhan dah.
Ok, lanjut yaa. Actually aku lupa nama stagenya apa, sebut saja cerdas cermat ya. Jadi di stage ini nanti, setiap tim akan dibagi menjadi beberapa kloter yang tiap kloternya berisikan tiga tim yang akan dikompetisikan dan akan diambil peringkat pada masing-masing kloter, peringkat pertama akan mendapat poin yg lebih besar dari peringkat kedua dan ketiga (eventhu suatu tim tidak bisa menjawab satupun soal dengan benar, dia akan tetap mendapat poin) dan fyi nantinya, stage pertama ini ternyata akan sangat berdampak besar untuk tahap-tahap selanjutnya lho :”). Di stage ini berisikan 3 tahap, yaitu tahap pertama berupa mengerjakan soal biasa (tiap tim sama), kami diberikan x menit untuk mengerjakan x soal, lalu setelahnya akan diberikan poin berdasarkan soal yang benar. Pada tahapan ini tim aku mendapat poin yang tinggi namun sama dengan tim dua, sehingga tim aku harus mempertahankan poin dan menjawab soal lebih benar lebih banyak agar dapat menjadi yang tertinggi . Kemudian tahap kedua berupa soal bergilir, jadi tiap tim akan diberikan pilihan soal yang sama, tugas tiap tim adalah memilih 1 soal kemudian mengerjakan selama x menit, setelah itu akan bergilir ke tim berikutnya, oya pada tahapan ini mulai berlaku pengurangan poin untuk tiap jawaban salah, jadi cukup inimanimo ya dalam memilih soal. Saran aku, pilihlah soal yang kalian bener-bener bisa jawab, jangan coba-coba beneran deh, karena pada tahap ini tim aku cuma bisa menjawab 1 soal benar tapi puji Tuhan poin kita bisa memimpin :”), karena tim lain mendapat kesalahan jawaban sehingga poinnya berkurang. Ya Tahap terakhir adalah yang membuat kompetisi semakin panas, yaitu soal rebutan :”). Namanya juga rebutan, ya siapa cepat dia dapat, eh bukan cuma cepat deng, tapi tepat juga alias bener ner ner. Di tahap ini tim aku mulai was-was, karena bisa saja poin kita tertikung 😦 dan berencana untuk dapat menambah poin, tapi tau yang terjadi? tim aku selalu keduluan tim lain, maklum kita cuma berdua saja dan kita bener-bener takut ambil resiko HEHE. Dan memang puji Tuhann lagii, tim-tim lain banyak jawaban salah dan membuat poin mereka minus (ealah malah bersyukur ya bapak), setelah aku hitung-hitung tim ku masih aman dan walau tim lain mendapat poin pun juga tidak dapat mengejar tim kami (nah penting ini strategi menghitung poin jadi kita bisa tau apa tindakan kita berikutnya), jadinya sampai akhir tim ku tetep diam seribu bahasa, tidak menjawab dengan perasaan deg-degan berharap waktu cepat selesai :”). Dan setelah judgjes berkata waktu habis, kami lega bukan main, tim aku mendapat peringkat 1 dan berhak mendapat poin yang menurut kami sangat tinggi untuk stage berikutnya. Haleluyaaa, cuma 2 saja lho padahal T..T (auto bersyukur banget).
STAGE 2 : POST GAMES
Ya! secercah semangat kami mulai bertambah lagi karena Onda sudah datang dan tim kami pun mulai menyusun strategi untuk stage 2 ini. Kami menghadapi sekitar 5 post yang tersebar di penjuru fakultas teknik :), that means tim kami harus menyiapkan energi ekstra bukan cuma untuk berpikir menjawab setiap soal tapi juga jalan-jalan memutari kampus hehehe. Oya, namanya post games jadi pasti akan ada games di awal setiap post dimana game ini akan menentukan tim mana yang akan mengerjakan soal dahulu, jadi rule pada stage ini adalah tim yang mengumpulkan dahulu dan jawaban benar akan mendapat poin yang lebih besar, dan yang paling mancayy adalah tidak ada pengurangan nilai. Yeay, jadi tim aku memakai strategi untuk mengerjakan secepat dan sebenar mungkin semua soal dan mengumpulkan secepat mungkin. Jadi, ketika soal dibagikan dan sedang mengerjakan, kemudian jika kami sudah merasa hopeless karena tidak menemukan jawaban, maka kami memilih untuk menyerahkan haha, at least jawaban kami mendapat poin yang lebih tinggi untuk tiap jawaban benar. Tiap 5 post ini mewakili 5 bidang yaitu QRE, Ergonomi, Simulasi, Sistem Produksi dan Manufaktur. Singkat cerita kami sudah menyelesaikan stage dua ini di sore harinya, lelah bukan main woy. Kemudian akan diumumkan Top 5 yang berhasil maju ke stage terakhir. Jujur sih agak deg-degan tapi juga sudah pasrah karena memang kami sudah melakukan yang terbaik sampai stage dua dimana soal-soalnya membuat pusing. Dan puji Tuhan doong, kami lanjut, nama tim kami disebut pada bagian akhir, woyy, awalny udah hopeless banget tapi malah kami semakin berapi-api, yang tadinya ingin jalan-jalan saja kini berubah jadi yok yok harus bisa pulang bawa piala udah sampai top 5 hahaha. Fyi, tim constrain cukup transparan juga, karena kami diberikan transparasi nilai dan dari situlah kami sadar bahwa stage 1 lah yang memberikan kontribusi besar karena hampir semua top 5 merupakan tim yang berhasil mendapat peringkat 1 pada stage 1, walau begitu stage 2 kami juga tidak mengecewakan dengan mendapat poin lumayan tinggi pada bidang QRE dan Ergonomi (ya iyalah orang konsentrasi kuliah kami bertiga memang di 2 hal tersebut wkwk :” lainnya ambyar padahal).
STAGE 3 : STUDY CASE
Stage ini lah yang bisa dibilang membuat pusing tujuh keliling, karena berlangsung selama satu hari penuh dari pagi buta sampai malam suntuk. Dan gak tanggung-tanggung, study case nya dilakukan langsung di perusahaan semen ternama di daerah Maros. Jadi kami ber 15 (5 teams) naik bus ke Maros untuk mendapat penjelasan mengenai study case disana kemudian kami akan diantarkan kembali ke penginapan untuk mengerjakan study case. Cukup jauh ya Maros ini, jadinya kami tertidur selama perjalanan, gak ada tuh yang namanya belajar (agak bingung sih kekny dari kemarin cuma tidar-tidur ya tim saya ini memang -..-), tim saya paling cuma buka materi supply chain semalam karena kami melihat bahwa materi itu belum muncul sama sekali, materi momok anak industri yang masih disimpen untuk final sepertinya. Sampai disana kami bertemu dengan para petinggi perusahaan semen dan mereka menyampaikan study case yang akan kami kerjakan, dan mereka juga tidak memberikan list pertanyaan yang harus kami jawab, jadi benar-benar kami harus bisa menggali sendiri apa yang menjadi problem yang harus diselesaikan. Setelah itu kami diberikan waktu sekitar 10 menit untuk menggali informasi kepada pemapar materi secara personal tim per tim. Jadi antar tim tidak akan mendapat informasi yang sama, tergantung dari info apa yang ingin tiap tim ketahui, :”) pengen nangis secara kami juga gak tahu mau dibawa kemana case nya dan kalau kami tidak mendapat informasinya, ya kami tidak bisa menyelesaikan soalnya dengan baik. Akhirnya kami tetap dengan slogan “yauda, yang penting usaha yang terbaik ajah!”. Setelah proses di perusahaan selesai, kami diantar pulang menuju penginapan. Oya mau cerita dikit wkwk, jadi nanti sepanjang perjalanan kita akan disuguhkan pemandangan pegunungan kapur di Sulawesi yang cukup indah :”), well, sulawesi is so beautiful!
Dan, sekitar jam 6 sore we were finally arrived :”), bisa dibayangin gak tuh, udah sore sekali – cape – dan masih harus mikir, but harus semangat dong yas, tinggal dikit lagi HAHA! Nah, saran aku kalau kalian udah sampe tahapan ini, kalian tenang dulu, jangan tergesa-gesa. Waktu emang limited, karena kita cuma punya 6 jam buat selesain soal (batas waktu jam 23.59, setiap kelebihan detik akan mengurangi poin), tapi kalau badan dan suasana ga mendukung ya sama aja ga bisa mikir kan, jadi kalian bisa mandi dulu, makan malam dan kemudian cari tempat di penginapan yang cozy buat mikir. Setelah itu baru deh brainstorming untuk dikerjain. Nah, kami sekitar jam 7.30 baru memulai dengan didampingi oleh dua orang panitia yang mengawasi kami agar kami tidak berbuat curang (menelepon orang lain dll), tapi kita tetap boleh untuk browsing internet untuk mencari informasi. Pihak panitia cukup baik karena memberikan kami snack malam juga hehe, snacknya micin apalagi hahaha. Kami pun mulai berdiskusi dan menyelesaikan case yang diberikan, jadi saat itu kami membreakdown problem menjadi 2 case utama (kalo ga salah yes ehe) yaitu: 1. Pendistribusian semen ke beberapa daerah-daerah di Indonesia (daerah mana yang tepat untuk mendapat distribusi semen) 2. Moda transportasi yang digunakan (apakah tetap atau berganti moda) dengan constrain berupa biaya, jarak dan waktu, sehingga saat itu kami memakai penyelesaian dengan metode SCM (Supply Chain Management) dan sedikit ilmu AKI (Analisis Kelayakan Industri) serta beberapa asumsi yang mendukung (jiaah jurus andalan, asumsi!). Jujur aja sih, proses kami cukup santai hehe, ga ada perdebatan blablabla, dan kami coba selesaikan sesimple dan sepaham kami, tapi tetap dengan data yang mendukung. Well, selesai deh solution kami dalam bentuk powerpoint, yang akan kami presentasikan besok paginya :”).
Pagi pun tiba, kami menuju ke fakultas teknik kembali, tepatnya ke auditorium saat opening. Yak, kami mendapat giliran ke-4 untuk final presentation. Heu, deg-degan banget parah tapi yasudahlah. Akhirnya, giliran kami tiba. Kami memasuki ruangan dengan penuh semangat berapi-api, dengan menyiapkan yel-yel pembuka (ehe, biar keliatan tim yg kompak). Pada saat itu ada sekitar 3 juri (kalo ga salah yes), ada yang dari kampus tersebut dan dari pihak perusahaan, beserta ada beberapa panitia yang menonton, jadi tambah deg-deg sekalee woy. Waktu presentasi kami 15 menit, dengan sisa waktu tanya jawab, kurang lebih 45 menit total waktu keseluruhan. Puji Tuhan, tim aku bener-bener mencoba yang terbaik dan menjawab semua dengan mengutamakan “based on data”, dan sepertinya itu cukup mengimpress mereka :”), kayaknya sih haha pede sekale yes. Then, do you know what? malam itu juga akan diumumkan juara dan penutupan acara constrain, yaampun cepet amet yav, kek ga ada waktu bernapas :” HAHAHA. Karena waktu sudah cukup siang dan truthfully kami benar-benar lelah, akhirny kami menunda jalan-jalan men nya dan cuma mampir beli es pisang ijo, kemudian kembali ke penginapan utk istirahat, karena closing ceremony akan diadakan jam 6 sore dan lokasinya cukup jauh.
CLOSING CEREMONY
Dengan baju batik khas solo-yogya, kami pun memasuki gedung gubernur Sulawesi Selatan, yang saat itu dipakai untuk closing ceremony. Dan jujur, waktu itu mau nangis haha, karena udah sampai di titik ini, ngerasa beneran lega dan bersyukur, at least kalau ga dapat juara pun kami udah sampai top 5 dan i was so proud with it, jadi waktu itu aku decide buat “just enjoyed this last show!” instead of deg-degan ntar hasilnya gmn. Waktu itu kami disuguhkan dengan banyak penampilan yang membuatku terkesima, dengan tarian adat dari 5 daerah di sulawesi, kemudian paduan suara lagu daerah,beberapa penampilan lain dan juga momen-momen keakraban ketika aku duduk semeja dengan tim yang dari sulawesi, sehingga kita mendapat banyak penjelasan ttg budaya mereka, huaa miss you guys so much!. Jujur, aku ngerasa seneng bgt, bcs indonesian culture is very very diverse and interesting, dan saat itu aku sangat mengacungkan jempol kpd para panitia constrain, karena mereka menata acara sedemikian rupa sehingga budaya mereka bisa mereka kenalkan daaann semua pengisi acara adalah dari prodi teknik industri mereka sendiri! solid!
Acara berjalan dengan lancar dan sampailah di puncak acara yaitu pengumuman juara. Saat itu aku tidak bisa menipu diriku bahwa inilah momen yang aku tunggu-tunggu, dan aku jg sangat berharap timku bisa membawa pulang piala, juara 3 pun tidak masalah bagi kami, jadinya sangaat deg-degann eaa. Dan, pengumuman berjalan cepat woy, akhirnya diumumkan juara 2 adalah dari Tim ITS! Waa, agak kecewa sih saat itu berarti juara 2 sudah tidak bisa kami pegang. Waktu, itu udah agak hopeless hehe, karena target aku pribadi adalah juara 2 atau engga 3, dan masih ada tim-tim lain yang menurutku lebih wow untuk posisi tersebut. Kemudian, mc membacakan juara 3 adalah …, kami harap2 cemas sambil memandang layar, berharap nama tim kami muncul, dah IYAAA nama tim kami muncul, tapii juga muncul nama tim lain. Deg, tiba-tiba kami saling berpandangan, bingung dan heran, ini maksudnya apa yah kak :”. Kemudian mereka menjelaskan ini adalah tim yang berhasil masuk TOP 3, dan saat itu hatiku pun sesaat legaa dan bersyukur, puji Tuhan kami bisa membawa piala pulang walau mungkin bukan juara 1. Kemudian mc melanjutkan kembali, juara 3 adalah tim…. tim ITB! Huaaaa, serentak tim aku saling berpandangan, kalau begitu tim kamilah Juara 1!! Puji Tuhan, kita bertiga gak pernah membayangkan hal tersebut, dan kami bertiga pun berpelukan serta terharu saat itu, tidak pernah kami sangka kalau kami akan membawa pulang juara 1. It was very beautiful and one of the most memorable day of my life :”). Ini semua berkat kerja keras serta doa kami, fyi kami bertiga berasal dari 3 keyakinan yang berbeda, tapi kami bertiga selalu mengawali segala stage dengan berdoa bersama, and I knew it worked greatly more than I expected!.
Kami pun menutup hari itu dengan berjalan-jalan malam di Pantai Losari sambil menikmati pisang keju khas Makassar. That’s my first blessed story guys! Maaf jika masih perlu banyak perbaikan dalam penulisan hehehe, boleh kasih kritik dan saran kokk, I’m very opeen. Semoga bisa menginspirasi kalian juga ya yang akan mengikuti lomba semacam Constrain, berusahalah dengan keras karena mungkin itu kesempatan terakhir kalian, tapi jangan lupakan berdoa! Karena saat lebih dari 1 orang berdoa, ada kuasa Tuhan yang besar boleh terjadi! dan Tidak ada kata terlambat untuk apapun itu, siapa tahu memang itu waktu yang telah Tuhan sediakan untuk kita. God Bless You All~~
Keywords: constrain, industrial engineering, competition, lomba, teknik industri, sulawesi